enam

22 6 0
                                    

"VANIA SAYANG....... BALIKIN DASI GUA DONG. BU ANGGLE MAU LIAT NIH"

Berlari kecil kearah vania.

"Agasetan malu maluin" Umpat vania mendengar teriakan agas.

"Vania ku sayang... Pinjem bentar ya dasinya", melepaskan dasi dari leher Vania.

"Lu bisa nggak sehari aja nggak bawa masalah buat gua? " Bisik vania.

Agas tersenyum tengil , Mengedipkan sebelah matanya lalu pergi.

"Nih buk dasi saya"

"Vania sini kamu! " Panggil bu anggle nggak nyantai.

"Mati gua" Vania maju.

"Ini dasi siapa? "

"Dasi agas buk" Jawab vania pelan.

"Dasi kamu mana? " Bu anggle ngegas.

"Ketinggalan buk"

"Hari ini dasi , Besok kepala kamu yang tinggal" Semprot bu anggle.

Murid murid yang mendengar itu tertawa.

"Ketawa sekali lagi, biar gua Omponging lo satu satu" Semua langsung kicep mendengar ucapan agas. Si agas emang jagonya kalo berantem.

"Agas! "

"Hadir buk"

"Kamu berani beraninya ya ngancem murid lain du depan guru" Menjewer telinga agas.

"Aaaa am ampun buk sengaja"

"Apa hmm" Makin kuat menjewer.

"Ngak sengaja maksud nya buk. Typo tadi" Ralat agas.

"Huh" Melepaskan jeweran agas beralih menatap 4 orang lainnya.
"Kalian semua saya hukum lari keliling lapangan ini 21 putaran"

"Pas kan aja buk jadi 20" Nego Raja.

"Nggak bisa, pokoknya harus 21 putaran"

"Kok harus 21 sih buk, ada apa ha? " Agas masih memegangi telinganya yang nyut nyutan.

"Karena Tuhan menyukai sesuatu yang ganjil"

Sabuah jawaban yang membuat mereka semua cengo.

"Mau kemana kamu vania? " Panggil bu anggle melihat vania yang hendak kembali ke barisan.

"Balik lah buk ke barisan"

"Kamu kan harus lari 21 putaran"

"Lah saya juga buk? " Cengo vania

"Iyalah" Angguk bu anggle

"salah saya apa? "Tampang tidak berdosa.

"Kamu kan nggak bawa dasi jadi kamu dihukum"

"Ta tapi buk"

"Nggak ada tapi tapian pokoknya selesai upacara kalian mulai hukumannya".

Satu jam kemudian ⏳

Drap drap drap drap drap drap

Suara langkah mereka yang sedang menjalankan hukuman. Nafas ngos-ngosan, pakaian berantakan, Baju mereka basah oleh keringat. Ditambah panas terik.

ingin rasanya minum sprite dengan lemon lime. Karena Sprite nyatanya nyegerin. No BOKIS.

"Udah berapa putaran kita teh? "

"Tinggal satu putaran lagi" Sahut angga.

"Ah... " Agas Langsung terkapar du tengah lapangan "gua siap juga"

Disusul oleh vania "gua capek" Ikut berbaring di sebelah agas.

"Mau peluk sayang? Biar capeknya ilang" Goda agas.

"Jangan aneh aneh lo" Sebuah tempeleng melayang ke kepala agas.

"Sans aja dong tangannya"

"Tangannya nggak bisa santai kalau liat lo. Bawaannya pengen bunuh"

"Rajahanam psikopat" Umpatnya tapi terdengar oleh Raja.

"Apa lo bilang? "

"Ampun bang jago"

"Tew tew tew teeewwww" Faris ikut nimbrung.

"Eh, Eiffel beliin gua minum dong"

"Sembarangan gonta ganti nama anak orang lu. Ribet nih bonyok gua buat nama, pake potong kambing lagi tahu nggak lo" Ucap Faris tak Terima.

"Dari pada gonta ganti pacar" Melirik raja.

"Si agas teh kalo ngomong suka bener" Ucap gio lalu tertawa bersama agas.

"Biarin, daripada udah lelah berjuang tapi yang diperjuangin nggak peka peka" Sindir raja balik.

"Bhuahahah" Angga tergelak "bener banget ituh"

"Emang siapa sih orangnya" Agas pura pura bego padahal udah bego beneran.

"Ya elo lah kamprett" Damprat angga.

"Ooooh, kirain siapa"

"Emang si agasetan ini lagi merjuangin siapa? " Tanya Vania polos.

Faris, Raja, Angga dan Gio saling berpandangan sedetik kemudian tawa mereka pecah. Bahkan si Angga dan Gio ngakak sampe guling guling.

"Agas yang dengan senyum aja bisa gaet 10 cewek, ternyata sekalinya merjuangin cewek malah nggak dianggep" Cerocos faris sambil ngakak.

"Berisik lo"

"Si teh vania nggak tahu kalo agas teh lagi merjua hm hmm" Mulut Gio disumpal dasi oleh agas.

"Agas, lo jahat banget sih, masa Gio lagi ngomong disumpal dasi" Galak vania.

Agas ciut " Ya abis dia resek "

"Bhuahahah baru kali ini gua liat nyali seorang agas Ciut" Angga ngakak.

"Akhirnya si Agas dapet pawang juga" Raja sujud sukur.

"Kayaknya ada calon calon babi cinta nih"

"Budak cinta goblok" Damprat Gio.

"Budak terlalu berkelas untuk agas" Ngeles faris.

"Woy"

"Apa? "

Menunjukkan ponselnya sambil tersenyum

Menunjukkan ponselnya sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sini antri biar gua daftarin"






»»--⍟--««






To be continued ----->

melukis senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang