tiga belas

23 6 0
                                    

"Makasih tumpangan nya bunda" Senyum Vania dari pintu mobil.

"Iya sayang. Cepet banget rasanya, padahal bunda pengen lebih lama bareng kamu"

"Kan masih ada lain waktu Bun"

"Bunda doang nih yang diucapin terimakasih" Ketus agas.

Menatap agas tersenyum manis "makasih ya agas udah mau nganterin gua pulang"

Anjirr damagenya.

Berusaha secool mungkin "Ekhem, iya Sama sama"

"Yaudah bun, Vania masuk dulu ya" Pamit Vania mencium tangan Ana.

"Iya , sering sering temenin bunda ya. Jangan lupa loh" Balas mencium kening Vania.

"Elo nggak cium tangan gua juga, kalo mau pipi atau yang lain juga boleh" Agas mengedipkan sebelah matanya tersenyum genit.

"Ogah" Damprat Vania, "dada bunda"  Vania masuk. Mobil agas dan Ana pun pergi.

"Cih, bunda menang banyak nih. Nggak adil" Gerutu agas sepanjang menyetir.

"Masa kamu cemburuan sama bunda"

"Suka suka orang ganteng dong"

"Orang ganteng kok cemburu" Ledek Ana. Enak nih manas manasin agas:v.

"Biarin dong, Undang undang mana yang ngelarang orang ganteng buat cemburu, kasih tau agas biar agas tebas yang buat undang undang" Oceh Agas kesal.

"Serem banget mainnya tebas tebasan"

"Kalo masak masakan mainnya bebel" Balas agas nggak nyantai.

"Udah ih, kamu mah dari tadi eskopian"

"EMOSIAN BUNDAA"

"Gas"

"Kenapa lagi Bun"

"Tadi bunda ada beli Baygon" Ucap Ana menunjukkan sebotol baygon semprot.

Agas mengernyit bingung "Terus? "

"Mana tau kamu capek , baygon ini bisa kamu minum langsung, atau ditambahkan pada makanan dan minuman juga_"

"BUNDAAAA, BENTAR LAGI AGAS BIKIN KAYANG NI MOBIL" teriak agas frustasi hampir menangis.

"Ya Bunda kan cuma nyaranin, baperan Banget sih" Ana meletakkan kembali baygon Semprotnya.

Dear opa yang udah tenang di alam Sana dan nenek yang lagi ada di jogja. Kalian pas bikin bunda baca doa apasih, sampai bisa begini.

🦊

Dengan senyuman lebar dan langkah Kaki riang Vania Vania memasuki rumahnya yang mewah tapi sepi.

Seneng banget bisa belanja sama bunda Ana. Kalo bunda masih hidup pasti bakal sering ngerasain perasaan ini.

" Vania! " Suara berat memanggil namanya.

Vania langsung mematung, dia tau betul suara siapa itu. Perlahan dia berbalik jantungnya berdegup kencang. Seorang pria dengan jas hitam duduk di kursi tamunya. Sosok yang waktu kecil sangat dia sayangi , tapi dimana dia saat Vania sangat membutuhkannya perhatiannya. Dia malah sibuk merayakan ulang tahun anak kesayangannya dari selingkuhan nya. Orang yang paling jahat dan tidak punya hati yang pernah Vania kenal. Dia ANDARA MAHESA.

"iya". sahut Vania dengan ekspresi datarnya.

Meletakkan kopinya " Dari mana kamu "

"Dari luar cari angin " Jawab Vania datar.

melukis senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang