tiga

37 11 2
                                    

"Ja, bagi dong" Gio meminta lays raja.

"Jangan kaya orang susah deh, beli gih"

"Yang gratis lebih delicious" Gio langsung mencomot lays Raja dan kabur.

"Woy! Punya bakat nyopet terpendam ya lo!, balikin nggak" Raja melempar Gio dengan sepatu tapi meleset.

"Tidak kena" Ledek Gio sambil menjulurkan lidahnya.

"Tuhan menciptakan satu mulut dua tangan. Jadi daripada banyak bacot mending baku hantam" Agas sok bijak.

"Udah usah jangan berantem, mending bunuh aja" Saran angga.

Faris merangkul angga.
"Gua setuju sama lo ngga. Dari pada mereka mengurangi jumlah oksigen di bumi ku ini"

Itu agas dan rombongannya. Mereka bolos pelajaran matematika lagi, dan Sekarang lagi di tangga sedang menuju  rooftop.

"Tuhan berikan aku pacar yang cantik luar dalem" Agas mengadahkan kedua tangannya.

"modelan lo aja kaya gini, halu lo dapet pacar baek luar dalem" Sindir angga.

"Eta bener kata si angga nggak mungkin setan jodohnya teh malaikat" Sahut gio.

Dan langsung ditoyor oleh agas "macem bener aja lo pada"

"Eh itu apa? " Tunjuk Angga.

Seorang siswi berdiri di atas rooftop sekolah sambil merentangkan kedua tangannya.

"Itu kan cewek ngga" Jawab faris.

"Iya tau gua cewek, tapi ngapain di pinggir rooftop, sendirian , sambil rentangin kedua tangan gitu"

"Mungkin mau bunuh diri" Jawab Raja santai lalu duduk di kursi yang tersedia di rooftop.

Agas ikut duduk "iya juga sih"

"Gio teh kaya kenal sama tu cewek" Ucap Gio sambil memperhatikan cewek tersebut.

"Sok kenal lo sempak kuda" Damprat raja.

"woy Rajahanam gua serius" Kesal Gio sambil meraup wajah raja.

Faris memperhatikan cewek tersebut " Itu vania kelas IPA 1 ya? "

Agas memperhatikan cewek tersebut. "Iya itu vania" Ujarnya tersenyum.

Tunggu siapa?

"VANIA!"

Agas langsung lari dan memeluk vania membawanya menjauh dari pinggir rooftop.

Angga, faris, gio, dan raja ikut berlari menghampiri agas.

"Van, lo ada masalah idup apa sih? . Inget ya sebanyak apapun masalah idup lo gua jamin pasti belom sebanyak dosa gua. Lo masih muda, Perjalanan hidup lo masih panjang van. Sepanjang pidato kepala sekolah kita. Dan lo jangan cuma gara-gara si riski jadi kaya gini. "

Ceramah agas panjang lebar sambil tetap memeluk vania, takut vania lari terus lompat dari rooftop . Kan ngeri pikirnya. Daripada vania mati bunuh diri mending jadi pacar gua aja. Gitu pikir agas.

"Gas" Panggil vania.

"Iya van? Kenapa? "

"Lepasin gua"

Vania dapat dengan jelas mendengar detak jantung agas yang tak beraturan. Mungkin karena dia lari tadi pikirnya.

"Nggak. ntar lo lari terus lompat" Agas mengeratkan pelukannya.

"Ha? " Vania cengo.
Ini agas kenapa sih?

"Vania, gua beneran sayang sama lo" Guman agas pelan tapi ternyata terdengar oleh vania.

melukis senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang