16🍬

2.2K 420 6
                                    

"Se- seriusan Li?"

Lia ngangguk, "Gue kadang mikir, apa yang disukain dari gue sih? Bahkan menurut gue lebih baikan diri lo May dibanding gue."

May yang mendengarnya menoyor kepala Lia pelan,
"Jelas - jelas lo lebih unggul di bidang apapun kalo dibandingin sama gue mah."

May berada di kamar Lia sekarang. Lia yang meminta May untuk datang dan menginap dirumahnya. Lagian hari libur semester juga kan. Sebenarnya May ada kerja kelompok yang sama kaya Lia sih cuma kelompoknya May mah beda banget sama kelompok Lia pengerjaannya.

May sempet kaget pas datang kerumah Lia matanya agak bengkak dan berakhir Lia menceritakan semua kejadian hari ini kecuali kejadian dia sama Jungwon.

"Jadi lo sama Jeongwoo gimana?"

Lia menggeleng pelan, "Nggak tau."

"Yaudah lah, walaupun nggak ada Jeongwoo sekarang ada Jungwon kan?" Ledek May.

"IYA SAMPE TADI CIUMAN MEREKA."

Lia dan May membulatkan matanya kaget.

"PAPAH, KAK SUNGHOON RESEEE."

🍬🍬🍬

"May, gue kesana dulu ya. Nanti telfon aja" Lia menunjuk sebuah area makanan.

Berpisahlah mereka. Oiya, mereka lagi berada di mall lagi refresing katanya mah.

Dengan senang hati Lia mengambil banyak snack untuk ia makan dengan May sambil menonton sebuah film nantinya.

"Lia?"

Lia yang mendengar namanya dipanggil pun menoleh ke sumber suara.

"Kita masih temen kan?"

Lia bingung sekarang mau ngapain. Iya! dia bertemu dengan Jeongwoo.

"Maaf mungkin gue bodoh udah ungkapin perasaan gue. Apalagi ngungkapinnya pas sahabat gue juga suka sama lo."

Nah kan udah bingung makin bingung. Lia hanya mengerutkan alisnya sekarang.

"Mungkin gue terbilang munafik, egois, dan sebagainya."

"Hah? Maksudnya gimana?."

Jeongwoo menghembuskan nafasnya pelan, "Cari tempat duduk yuk. Lo keliatan cape."

Lia mengangguk lalu mereka duduk di salah satu kursi yang berada disana. Lagian dia juga cape dari tadi nyari make up yang dicari May nggak ketemu - ketemu.

"Mungkin kedengerannya bodoh, tapi ini beneran. Maaf gue nggak jujur sama perasaan gue, gue mulai suka sama lo semenjak kita saling terbuka satu sama lain. Awalnya semua cuma suka biasa sampai akhirnya ketika Jungwon bilang kalo dia tertarik sama lo. Gue janji sama diri gue sendiri bakal bantuin Jungwon buat deket sama lo. Dan ketika gue ngumpulin semua informasi tentang apa yang lo suka, kebiasaan lo yang beda dari cewe lain, itu membuat diri gue jadi suka lagi sama lo. Bahkan lebih."

Yang diceritain cuma bisa diem, menunggu lanjutan dari Jeongwoo.

"Disaat itu, gue mikir kalo lo ngerasain hal yang sama, sama apa yang gue rasain secara kita udah deket bertahun - tahun. Ditambah waktu itu ketika gue suka sama seseorang, eh seseorang itu sukanya sama Jungwon. Kaya ada dendam tersendiri dihati gue. Pengecut banget ya gue?"

Bentar,

Berarti Jungwon sama Jeongwoo sama - sama bertopeng dong? secara kemarin Jungwon juga terlihat tegar pas Lia cerita tentang Jeongwoo.

"Nggak kok, lo hebat bisa nyeritain ini semua ke gue. Lo udah jujur." Kata Lia yang diakhiri dengan senyuman.

"Jungwon marah nggak ya kalo tau tentang ini." Jeongwoo merasa bersalah.

Mampus deh Lia, secara kan kemaren Lia udah nyeritain walaupun nggak sedetail penjelasan Jeongwoo sekarang sih.

"Ta- tapi Woo, Jungwon udah gue kasih tau. Maaf." Lia menunduk.

"Maaf gue waktu itu diposisi yang kecewa banget sama lo sampe gue nggak sadar malah cerita ke orang yang jelas - jelas asing bagi gue."

Jeongwoo menggeleng cepat,
"Setiap orang yang deket sama Jungwon pasti tertarik deh sama Jungwon. Dan gue yakin termasuk lo. Jangan kan lo, bahkan gue. Bukan berarti gue suka sesama jenis tapi dia emang punya caranya sendiri buat orang lain nyaman kalo ada didekat dia."

"Apa sih Woo, gue nggak ada rasa sama Jungwon seriusan."

"Yakin? Inget nggak yang lo mohon ke gue buat nyanyi lagu Ran judulnya pandangan pertama kemaren? itu Jungwon yang minta kan?"

🍬🍬🍬

MAKASIH 1K NYA HUEEE🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MAKASIH 1K NYA HUEEE🥺

Permen | Yang Jungwon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang