Permen | Yang Jungwon ✔

8🍬

Pagi ini sebenarnya libur, cuma ada beberapa eskul yang mewajibkan untuk datang ke sekolah hari sabtu.

Salahkan kebodohan Lia yang disuruh datang jam setengah 9 malah datang jam setengah 8 untuk eskul.

Semua ini salah Sunghoon titik. Abangnya itu menyuruhnya untuk berangkat bersama dengan alasan ada mata kuliah yang mengharuskan ia berangkat pagi. Ya gimana, Lia nggak ada yang nganter kalo berangkat jam setengah 9. Jadi mau nggak mau bareng abangnya.

Oh iya, Lia juga biasanya eskul hari jumat cuma baru - baru ini ganti hari jadi hari sabtu dan ia mengikuti eskul musik.

Untunglah yang memegang kunci ruang musik Lia jadi ia bisa langsung masuk tanpa harus menunggu diluar.

Kakinya melangkah menuju ke sebuah piano lalu ia mainkan dan sambil bernyanyi.

"Remember the way you made me feel

Such young love but
Something in me knew that it was real
Frozen in my head

Pictures I'm living through for now
Trying to remember all the good times
Our life was cutting through so loud
Memories are playing in my dull mind
I hate this part, paper hearts
And I'll hold a piece of yours
Don't think I would just forget---"

Bibir dan jarinya seketika berdiam saat matanya melihat Jungwon berdiri didepan pintu ruang musik.

Ah, dia lupa kalo eskul futsal terjadwal hari ini dan juga dia lupa menutup pintu.

"Ganggu ya? Sorry tadi gue cuma pengen ngasih formulir dari kepala sekolah buat classmeet nanti."

Lia pun berjalan ke Jungwon lalu mengambil formulirnya.

Udah rutinitas setiap akhir semester diadakan classmeet dan eskul musik harus membawakan penampilannya.

"Makasih." Kata Lia lalu membalikan badannya dan berjalan sambil melihat formulir itu.

"Udah cantik, pinter, bisa nyanyi sama main musik lagi."

Deg!

Ucapan Jungwon menghentikan langkah Lia.

"Jennie Blackpink maksudnya."

Oke, first impression Lia ke Jungwon beneran jelek.

Setelah mendengar ucapan Jungwon Lia berbalik arah lagi dan berjalan kearah Jungwon yang berada didepan pintu lalu menutup pintunya.

"Yang gue bilang tadi mendefinisikan lo kok." Ucapan Jungwon terdengar dari luar ruangan.

"Sinting." Gumam Lia.

🍬🍬🍬

"Bang, buruan gue mau les."

"Kalo buru - buru lo naik ojol deh. Lagian kelas gue sampe jam 1 nanti."

"Ck, gue nggak bawa duit lebih."

"Jalan lebih sehat dek, jalan aja ya bye bye love you."

Lia menghembuskan nafasnya kesal setelah menelfon abangnya. Gila! jarak dari sekolahnya ke tempat les lumayan jauh kalo jalan. Gimana bisa abangnya setega itu menyuruhnya jalan?. Rasanya kalo nanti ketemu mau copotin jantungnya.

"Duh duitnya kurang kalo naik ojol, masa iya gue jalan." Gumam Lia.

Tanpa berpikir panjang Lia langsung berjalan menuju tempat les nya.

"Mau bareng?"

Lia langsung menoleh dan mendapati Jungwon yang sedang mengendarai motornya.

Shit! Jungwon ngendarain motor dengan helm ditangannya, dan satu lagi Jungwon keringetan. Ah, dia baru latihan futsal.

Bentar, tau dari mana Jungwon eskul futsal? Bajunya lah jelas:).

"Gue udah pesen ojol." Tolak Lia.

"Yakin? tadi gue denger telfonan lo sama abang lo loh."

Skak!

Lia menggigit bibir bawahnya, malu banget tolong.

"Eum-- gu-gue--"

Jungwon ketawa kecil ngeliat Lia, "Lo nggak pinter kalo ngeboongin orang."

"Udah ayo." Jungwon menarik tangan Lia untuk menaiki motornya.

"Jangan deket - deket gue ya bau soalnya." Sambungnya.

Lia cuma bisa berdehem tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Bisa - bisanya Jungwon mendengar percakapannya dengan abangnya pas nelfon. Tolong mau tenggelam aja rasanya.

"Nanti yang ngewakilin nyanyi buat classmeet siapa aja?." Jungwon membuka pembicaraan.

"Gu- eh! rahasia."

"Asik lo nyanyi nanti."

"Bisa - bisanya gue keceplosan." Batin Lia.

"Gue request lo nyanyi 'Pandangan pertama' Ran dong." Katanya.

"Bucin." Ceplos Lia.

Jungwon langsung tersenyum mendengarnya, "Itu yang lagi gue rasain ke lo soalnya."

"Tapi boong."

Mau cubit ginjalnya dong.

🍬🍬🍬

Up 2 pt bole la:)