Bon-Chap 2

1.8K 286 12
                                    

Terhitung sudah 3 bulan hubungan Jungwon dan Lia ini. Bulan pertama masih belum ada konflik yang terlalu besar diantara hubungan kedua remaja itu. Namun di bulan ke2 dan bulan ke3 mereka sudah tidak semanis ketika awal-awal jadian.

"Lia nggak mau lo ajak pulang bareng lagi?" Tanya Jeongwoo .

Jungwon menggeleng pelan, "Gue ada salah kali ya sama Lia? Bahkan chat gue aja nggak dibales."

"Nanti gue coba buat bujuk dia mau?"

Bukannya menjawab, Jungwon beranjak pergi meninggalkan kelasnya itu.

Sebenarnya sekarang udah jam pulang sekolah sih, namun karna Jungwon ada kerja kelompok jadi masih di sekolah.

Kini Jungwon berjalan di koridor sekolah melewati beberapa kelas tanpa memiliki tujuan yang jelas.

"Won" Teriak suara cewe dari belakang Jungwon.

Jungwon menoleh dan mendapati May yang sedang menghapirinya.

"Ayo bantuin gue, Lia pingsan." Ucap May panik.

Jungwon terkejut mendengarnya, "Dimana sekarang?"

"Sekarang ada diuks."

🍬🍬🍬

Jungwon melihat Lia yang terbaring memejamkan matanya dengan darah dihidungnya. Bukan hanya itu, ia juga melihat mata Lia yang terlihat seperti kurang tidur.

"Lo tau dia kenapa?" Tanya Jungwon.

May menjawab sambil membersihkan darah yang terlihat dibawah hidung Lia.
"Dia kecapean Won. Lo tau nggak sih selama 2 bulan hubungan kalian renggang karna apa? Karna dia les mati-matian buat ngikutin olimpiade. Nggak cuma satu olimpiade tapi banyak, dan dia nggak ada waktu buat istirahat bahkan megang handphone sekalipun."

"Kalo lo nanya kenapa Lia ambis banget, lo salah besar. Ayahnya Lia itu tegas banget dan anaknya harus ikutin semua perintahnya. Bahkan kak Sunghoon harus pindah Universitas, ngulang lagi dari awal karna ayahnya tau Universitas kak Sunghoon yang lama nggak begitu bagus." Lanjutnya.

Jungwon speechless dengarnya. Bahkan Lia tidak pernah sedikitpun curhat tentang ini.

"Boleh nggak gue yang jagain Lia disini, tapi cukup gue aja?" Tanya Jungwon yang diberi anggukan dengan May.

"Nanti gue kabarin Jeongwoo kalo lo di uks." Kata May lalu pergi.

Sudah 20 menit Jungwon menunggu Lia sadar namun dia malah ketiduran. Kini Lia sadar dan mendapati Jungwon sedang tidur.

L

ia pun beranjak dari kasur dan berjalan kearah pintu untuk pulang tanpa menghiraukan Jungwon sedikit pun. Rasanya ada rasa bersalah kalau ia melihat Jungwon.

Karna suara pintu uks terdengar kencang saat ditutup Jungwon terbangun dan buru-buru menghampiri Lia.

"Kamu kenapa menghindar dari aku?" Katanya sambil menahan tangan Lia.

"Aku nggak menghindar kok, aku cuma mau pulang."

Jungwon pun membawa Lia ke dalam dekapannya. "Maafin aku."

Lia menggeleng, "Aku yang harusnya minta maaf, maafin aku selama ini aku nggak ada kabar dan nggak mikirin perasaan kamu. Aku cuma nggak ada waktu bahkan buat diri aku sekalipun."

Jungwon melepaskan pelukannya lalu mengajak pergi ke sebuah tempat dimana mereka pertama kali nge-date.

Lia disuruh Jungwon buat duduk di kursi taman, sedangkan Jungwon berlalu lalang membeli semua yang dijual disekitar taman tersebut.

Jungwon pun berhenti dengan belanjaan yang banyak ditangannya lalu duduk di samping Lia.

"Jadi ini salah satu cara supaya aku dapat ketenangan saat aku nggak punya waktu atau bahkan di titik tersulit. Tau nggak kenapa? Karna aku suka bertanya kepada orang yang berdagang disini kalau mereka bukan orang beruntung dan harus berjualan demi kelangsungan hidup mereka. Dan dari sini aku belajar bahwa aku itu termasuk orang yang beruntung yang membuat aku kembali semangat dan menghargai hidup aku. Walaupun aku sedikit stress karna duit aku habis sih." Kata Jungwon sambil cengengesan.

"Kalo kamu lagi dititik tersulit, kamu harus punya waktu sendiri untuk bersenang-senang. Sekarang kamu bebas disini."

Kata Jungwon membuat pikirannya terbuka. Selama ini emang dia terlalu mengikuti alur hidup tanpa menikmatinya.

Lia pun berdiri dari duduknya sambil membawa semua yang dibeli Jungwon.

Jungwon hanya mengikutinya dari belakang dan tersenyum saat Lia membagi-bagikan makanan yang ia beli kepada orang-orang.

"Nih buat gantiin duit kamu." Lia mengeluarkan uang untuk mengganti uang Jungwon.

"Nggak usah, yuk pulang." Ajak Jungwon.

Mereka pun menaiki motor bersama. Hingga sampai didepan rumah Lia.

"Mau mampir dulu?"

"Udah agak malem, takut bunda nyariin."

Lia mengangguk mengerti, "Makasih untuk hari ini, dan maaf juga untuk akhir-akhir ini."

"Nggak apa. Tapi kamu harus janji jangan lupa tidur tepat waktu, jangan belajar yang terlalu berlebihan, dan bilang ke ayah biar kamu nggak terlalu capek kaya kemarin. Slow but sure okay? Aku yakin ayah bakal mengerti. Dan juga jangan lupa kabarin aku ya." Ucap Jungwon sambil mengelus kepala Lia.

Lia tersenyum mendengarnya, "Iya. Hati-hati ya dijalan. Aku sayang kamu pake banget."

Jungwon dengernya kaget, selama berpacaran nggak pernah ntu Lia ngomong gitu, biasanya Jungwon yang ngomong.

"Sering-sering bilang sayangnya soalnya aku suka." Kata Jungwon tersenyum sambil melambaikan tangannya dan berkata 'dadah'.

Lia pun memlambaikan tangannya sambil memperhatikan Jungwon yang sudah tidak terlihat di area rumahnya.

Sebelum pulang Jungwon sempat memberi paper bag kecil yang isinya sebuah tempat permen sekaligus permen didalamnya. Tidak lupa selembar kertas didalamnya.

'Kamu sama permen sama ya ternyata, sama-sama manis dan sama-sama kesukaanku.'

Cuma selembar kertas namun membuat sang pembaca tersenyum.




🍬🍬🍬

YEAY JANJI KU SUDAH DITEPATI YA. EXTRA PART NYA AGAK ANEH MAAFKAN AKU KARNA AKU UDAH NGGAK BISA MIKIR LAGI:).

MAAF JUGA EXTRA PARTNYA BARU SEKARANG KARNA AKU PUSING TUGAS MASUK MULU.

OH IYA BOOK SEBELAH AKU JUGA UDAH 10K YANG BACA, HUHUUU MAKASIH BANGETTT.

CINTA BANGET SAMA KALIAN❤❤❤

Permen | Yang Jungwon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang