benci ❝✔❞ ; taesoo

5

Jujur saja, Jisoo tak tahu mengapa responnya kepada Taeyong sangat sedingin itu, padahal responnya kepada pria lain masih bisa bersahabat.

Entah kenapa, apapun yang di lakukan Taeyong akan salah di mata Jisoo.

Mau Jisoo bersikap kasar kepada Taeyong, Taeyong tidak akan memarahinya ataupun membentaknya. Ia akan mengatakan kata-kata lembut nan pelan yang berhasil menyadarkannya.

Tapi, bukan Jisoo namanya jika ia menuruti ucapan seseorang.

"Selamat sore, Jisoo. Maaf baru datang sekarang, penerbangan selalu penuh."

Dan seperti sekarang, Jisoo tahu kalau jadwal Taeyong sangat padat ... apalagi ia adalah seorang pilot, tapi entah mengapa Taeyong selalu meluangkan waktunya untuk berjumpa dan pulang bersama dengan Jisoo.

Taeyong berhasil membuat Jisoo muak.

"Gue benci lo, Lee Taeyong," ketus Jisoo.

Taeyong tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya, "Aku tahu."

"Gue benci sama lo. Benci banget sampai-sampai gue berharap lo pergi dari hidup gue." Jisoo menatap tajam Taeyong dan ia mengepal tangannya dengan kuat. "Dengan begitu, kehidupan gue baik-baik aja."

Yang membuat Jisoo semakin muak adalah Taeyong akan tetap tersenyum menatapnya. Tatapan sendu dan teduhnya berhasil mendiamkan Jisoo.

Jisoo yang mengepalkan tangannya terdiam melihat Taeyong. Wajah pria tampan di hadapannya ini tetap masih tersenyum manis dan menatap Jisoo tulus.

"Capek, ya?" tanya Taeyong.

Jisoo menggerutkan dahinya bingung. Ia pun menjawab, "Apa?"

"Kalau capek ... istirahat dulu aja. Nanti aku temanin kalau kamunya mau," kata Taeyong, "kalau kamu ga mau di temanin, ya sudah kamu istirahat aja dan aku pantau dari jauh."

Jisoo terdiam mendengar ucapan Taeyong. Taeyong benar-benar tidak mengerti maksud dari ucapan Jisoo.

Jisoo membenci Taeyong. Sangat membencinya.

"Kalau suatu saat aku beneran pergi dari hidup kamu, aku harap kamu baik-baik saja, ya?" Taeyong tersenyum teduh. "Karena aku ga mau kamu kenapa-kenapa, Jisoo. Aku mau kamu bahagia dengan dirimu sendiri, walaupun tanpaku."

Ya, Jisoo membenci Taeyong.