9

595 129 3
                                    

3 BULAN KEMUDIAN








Jisoo kehilangan.

Kebiasaan atau pertemuan yang selama ini selalu dilakukan oleh Taeyong perlahan tidak terlihat sama sekali. Jangankan pertemuan, batang hidung Taeyong saja tidak terlihat sama sekali.

Taeyong benar-benar melakukan permintaan yang dari dulu selalu di ucapkan oleh Jisoo.

Kehadiran Taeyong tidak ada sama sekali dan Jisoo tahu harus bagaimana.

Pria masa lalu Jisoo terlihat seperti ingin mengganti kebiasaan yang selalu di lakukan oleh Taeyong.

Dan pria masa lalu Jisoo adalah Ian, pria tampan yang akan tersenyum manis kepada Jisoo setiap saatnya. Senyuman yang selalu Jisoo sukai.

"Halo, Jisoo. Aku kembali lagi." Ian tersenyum manis ke arahnya. "Americano, ya?"

Jisoo tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia segera mungkin membuat pesanan Ian dengan baik. Tapi, tiba-tiba Bona menghampiri Jisoo dan menepuk pundaknya.

"Ian pesan americano, Jisoo. Bukan bubble tea." Bona mengelus punggung Jisoo pelan. "Lo ga apa-apa?"

Jisoo terdiam, ia tersadar dari lamunannya. Ia menatap tangannya yang memegang tempat bubble dan teh. Itu bukanlah pesanan Ian.

"Maaf, kayaknya gue melamun, Bona." Jisoo menyesal. "Gue buat lagi."

"Lo bikin aja bubble tea-nya, biar gue yang bikin americano-nya." Bona tersenyum dan mengelus rambut Jisoo. "Soalnya sekalian dengan punya Johnny."

Jisoo terdiam. Ia tak menyahut ucapan Bona. Ia kembali membuat bubble tea dan kembali terdiam ketika minuman itu telah jadi. Apa yang harus ia lakukan?

Dengan membawa bubble tea, Jisoo menghampiri Ian di tempat duduknya. Ian meminum americano-nya dan menatap Jisoo dengan senyuman manisnya.

"Jisoo, kamu minum apa?" tanya Ian terlihat bingung.

Jisoo menatap minuman yang ia pegang dan menjawab, "Bubble tea."

"Bubble tea? Kamu ga terlalu suka minuman manis, Jisoo," kata Ian.

Jisoo menggelengkan kepalanya. "Untuk saat ini, aku suka minuman manis, Ian."

Ia tersenyum sendu melihat bubble tea yang ada di tangannya. Ian hanya bingung melihat ekspresi Jisoo yang menurutnya sangat aneh. Seperti ada yang berbeda dari Jisoo, tapi ia tidak tahu apa yang berbeda.

Di tempat yang tak jauh dari mereka, terlihatlah Bona dan Johnny sedang menatapi Jisoo.

"Jisoo tumben minum bubble tea?" tanya Johnny bingung.

Bona menghela napas dan menjawab, "Kebiasaan."

"Kebiasaan karena pesanan Taeyong?" tanya Johnny lagi.

Bona tersenyum dan menjawab lagi, "Ya, kebiasaan karena pesanan Taeyong."

"Wajar sih... soalnya setiap hari 'kan Taeyong selalu datang ke sini," kata Johnny, "dan dia jadi workaholic semenjak ga pernah ke sini lagi."

"Sudah 3 bulan ga ketemu, jadi wajar aja. Soalnya sudah kebiasaan," kata Bona, "jadi, Taeyong selain workaholic, gimana?"

Johnny menggelengkan kepalanya dan menatap Bona sedih, "Masih ceria, tapi kosong. Dia ceria, dia ketawa kok, tapi pandangannya kosong."

Bona menghela napas, "Kehilangan, ya? Terus Bobby dan Yuta?"

"Akhirnya YooA ngebalas perasaan Yuta, walaupun perlahan. Kalau Bobby benar-benar sudah nyerah, walaupun dia sama Nayeon biasa aja, tapi namanya juga perasaan ... ga ada yang biasa," jelas Johnny, "ngomong-ngomong hubungan kita apa?"

Bona tersenyum, "Ga tahu, hehe."

benci ❝✔❞ ; taesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang