Seorang wanita dengan pakaian biarawati membawa seember air yang akan ia gunakan untuk membersihkan patung yang terletak di tengah kolam ikan berukuran sedang di area taman biara ini. Dengan senyum kecilnya, ia melepas sepatu yang masih terpasang di kakinya lalu masuk ke dalam kolam dengan kaki telanjang dan mulai membersihkan patung berwujud bocah laki-laki kencing yang dikenal dengan nama Petit Julian.
"Selamat pagi Julian, sudah lama tidak melihatmu." Ucap wanita itu sambil membersihkan bagian bokong patung dengan kain yang sudah ia basahi dengan air yang ada di ember.
"Aww.. aw.. ini sangat geli. Hey jangan memakan kakiku seperti itu. Bersabarlah teman-teman, setelah ini aku berjanji akan memberi kalian makan." Ucapnya saat ikan-ikan koi yang ada di kolam mengerubungi kakinya.
"Erica! Bisa antarkan ini ke Pastur Andreas siang ini?" Tanya wanita paruh baya yang memakai pakaian yang sama dengannya sambil menujukkan paper bag di tangannya.
"Baik, Suster Maria." Jawabnya dengan lembut dan sopan, bahkan ia menghentikan kegiatannya terlebih dahulu dan fokus berkomunikasi dengan sosok yang sangat dihormatinya tersebut. Ia adalah kepala suster sekaligus pemilik yayasan yang sudah ia tempati sejak berumur 14 tahun.
"Terima kasih, Erica. Aku akan meletakan ini di tempat biasa." Jawab sang biarawati tersenyum kemudian pergi.
"Suster Ericaaaaaa, selamat pagi." Teriak gadis kecil dengan banana milk yang ada di tangannya.
"Selamat pagi juga. Jinjoo-yah, sudah berapa kali Unnie katakan? Jangan memanggil Unnie seperti itu. Erica Unnie belum resmi menjadi seperti Suster Maria." Jelas Erica dengan bibir yang ia buat menegerucut.
"Resmi? Apa itu?" Tanyanya lagi penasaran, tentu untuk anak seusianya belum terlalu memahami banyak kosakata.
"Artinya Tuhan belum mengizinkan Erica Unnie untuk menjadi seperti Suster Maria. Jika sudah waktunya nanti, Unnie pasti akan memeberitahumu dan kau mulai bisa memanngil Unnie dengan sebutan Suster Erica. Apakah Jinjoo sudah mengerti?" Tanya nya sambil tersenyum pada bocah itu. Dan sang bocah hanya menangguk meskipun ia masih belum terlalu paham dengan apa yang diucapkan Erica, namun ia begitu malas jika harus banyak bertanya.
"Ayo berikan makan untuk ikan-ikannya. Jinjoo ke sini untuk melakukan itu bukan?" Tanya Erica kemudian menunjuk tempat dimana ia meletakan pelet ikan yang sudah ia bawa.
Setelah itu ia berlanjut melakukan kegiatannya membersihkan patung Petit Julian, sedangkan Jinjoo memberi makan untuk ikan-ikan di kolam.
Erica, seorang gadis berusia 28 tahun yang sebentar lagi akan benar-benar meresmikan dirinya sebagai seorang Biarawati, dimana setelah resmi, ia akan meninggalkan kehidupan duniawi dan memfokuskan hidupnya untuk kehidupan agama di biara katholik ini.
___________________________
Erica kini tengah menaiki sepedanya untuk kembali ke biara seusai mengantarkan barang ke Pastur Andreas. Ia mengayuh sepedanya dengan santai dan di jalur yang benar, namun entah mengapa ada mobil yang menyerempetnya dari samping dan membuatnya terjatuh. Bahkan ban sepedanya sedikit terlindas dan menjadi peyok, beruntung mobil itu tak sampai melindas kakinya. Namun tetap saja ada bagian kaki dan pergelangan tangannya yang terluka.
"Anda baik-baik saja? Maafkan saya, sungguh. Saya sudah melakukan kesalahan hingga membuat anda terluka. Maafkan saya." Ucap seorang wanita yang begitu merasa bersalah setelah keluar dari mobil mewahnya.
"Saya... baik-baik saja." Ucap Erica memandang wanita yang sangat terlihat mewah di depannya kini, ia lihat wanita itu sedang memandang darah yang keluar di kakinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT SLAVE (COMPLETED)✅
FanfictionBagaimana jika Tiffany bertemu takdir dengan seseorang yang menjadi target dendamnya selama ini? Kebimbangan tak pernah luput dari kehidupannya. Ia tidak bisa memprioritaskan salah satunya, yaitu antara perasaan dan dendam. Main cast : Taeyeon & Tif...