Chapter 10 - Patheic Bitch

1.2K 158 36
                                    

Taeyeon dengan wajah yang sinis menatap Tiffany dan kamar yang mulai sekarang akan menjadi miliknya. Ia menatap sekeliling, kamar itu sudah tidak berantakan seperti dulu, noda darah sudah hilang, dan cat temboknya sudah berganti warna sedikit lebih cerah. Hanya saja belum ada ranjang untuknya.

"Tidak ada ranjang, lalu dimana aku akan tidur?!" Tanyanya ketus.

"Kenapa kau begitu tidak sabar? Aku belum sempat membelinya, jika mau tidurlah di sofa atau kamar tamu di bawah terlebih dahulu!" Jawab Tiffany.

"Lalu apa yang harus ku lakukan di sini bersamamu?" Tanya Taeyeon.

"Kau hanya perlu menjaga rumah ini tetap bersih, mencuci dan menyetrika pakaianku, dan belajar dengan benar hingga lulus kuliah. Aku yang akan membiayai hidupmu mulai sekarang." Ucap  Tiffany tersenyum sambil mengelus kepala Taeyeon. Taeyeon menepisnya dengan kasar kemudian menatap tajam Tiffany.

"Kau mau menjadikanku budak?" Tanya Taeyeon dengan nada penuh penekanan.

"Ku bilang aku akan membiayai hidupmu, aku akan memberimu uang saku juga. Kau tinggal diam dan sedikit membantu pekerjaan di rumah." Ucap Tiffany.

"Baiklah, sekarang pergilah!"

"Bagaimana bisa kau menyuruhku pergi? Ini rumahku."

"Maksudku, aku akan masuk ke kamarku. Dan jangan menggangguku." Ucap Taeyeon kemudian masuk ke dalam kamar kosong tersebut dan menutupnya rapat.

"YAK!! Kim Taeyeon, kau bisa memasak kan? Kau juga harus memasak sarapan dan makan malam untukku setiap hari."

Taeyeon tak menanggapi, ia hanya menuju pojok ruangan dan merebahkan tubuhnya dengan berbantalan jaket yang baru saja ia lepas. Memasak untuk Tiffany? Bahkan ia memasak telur saja gosong, bagaiamana bisa ia harus melakukan kegiatan itu setiap hari. Selama ini ia makan dengan memesan pesan antar ataupun langsung membeli. Satu-satunya makanan yang bisa ia buat adalah ramyun instan.

"Apa yang akan wanita itu lakukan padaku setelah ini...." Ucap Taeyeon lirih sambil memejamkan matanya.

Ponselnya berdering, Taeyeon pun langsung mengangkatnya sesegera mungkin.

"Eoh, Yuri-ah?"

"Malam ini juga?"

"Baiklah, aku akan datang. Tapi aku harus tidur setidaknya dua jam, sebentar saja."

Setelah mengakhirinya telfonnya bersama Yuri, Taeyeon langsung memejamkan matanya dan mulai tidur di lantai yang dingin ini.

____________________________

Taeyeon menatap ponselnya dimana terdapat notif transfer uang yang baru saja masuk. Ia tak perduli dengan wanita pembunuh itu yang melarangnya untuk berhenti melakukan pekerjaan ini, tak ada seorangpun yang berhak mengaturnya.

Ia memasuki rumah besar itu dan mulai menaiki tangga menuju kamarnya. Namun tiba-tiba Tiffany yang baru keluar dari kamarnya sendiri menghampirinya.

"Dari mana saja kau? Kenapa tidak mengatakan padaku jika akan keluar?" Tanya Tiffany.

"Kenapa juga aku harus butuh izin darimu?" Tanya Taeyeon menatap tak suka Tiffany.

"Aku pemilik rumah ini, tentu jika keluar masuk kau harus perlu izin dariku, kau tidak bisa hidup seenaknya tinggal di rumahku! " Ucap Tiffany.

"Kalau begitu biarkan aku pergi saja! Aku tidak suka hidup di bawah kendali orang, terlebih itu dirimu!" Ucap Taeyeon memalingkan wajah dari wanita di depannya.

Tiffany memandang Taeyeon dari atas hingga bawah, gadis itu benar-benar tidak ada bedanya dengan Erica, jika dilihat dari wajah. Tentu untuk aspek yang lain sangat berbeda, Taeyeon terlihat menyebalkan, bahkan gadis itu tak segan melukainya. Bukan seperti Erica yang sangat sopan dan baik kepada semua orang.

PERFECT SLAVE (COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang