Chapter 16 - Revenge

919 137 33
                                    

Seorang gadis kecil pulang dari sekolahnya dan kini sedang menuju rumah dengan riang. Ia membawa selembar kertas yang terlihat gambaran seorang Ayah dan anak. Dan hari ini ia akan menunjukkan gambar yang ia buat ini untuk Ayahnya.

Sebelum masuk ke rumah, ia terheran karena terdapat mobil Van hitam yang terparkir di depan rumahnya. Ayahnya tidak memiliki mobil, berarti bisa dipastikan ini adalah mobil milik orang yang bertamu di rumahnya.

"Appa!! Yul pulang!" Ucapnya dengan semangat, tidak sabar untuk menunjukkan hasil gambarnya hari ini pada sang Ayah.

Namun saat ia memasuki kamar Ayahnya, terlihat banyak pria memakai jas hitam dan kacamata. Pria-pria itu adalah orang-orang yang sering menagih hutang pada Ayahnya. Bahkan mereka tak jarang berbuat kasar saat Ayahnya sedang bekerja menjaga kedainya sekalipun.

Yang lebih mengherankan lagi, Ayahnya kini sedang berdiri di atas kursi dan di depannya terdapat sebuah tali yang menggantung. Ia masih terdiam dan belum mengerti akan semua ini.

Hingga akhirnya sang Ayah mulai meletakan kepalanya ke dalam tali yang sudah dipersiapkan itu. Bisa gadis kecil itu lihat dari belakang tubuh Ayahnya menggantung dan menggeliat serta terdengar suara cekikan yang memilukan. Dan ia semakin tak mengerti saat para pria itu mengelilingi ayahnya sambil tertawa.

"Appa...." Lirihnya.

"Hai, Kwon Yuri. Kau sudah pulang dari sekolahmu?" Tanya seorang pria yang ia ketahui dan biasa ia panggil dengan Ahjussi Kim tersebut.

Ia tahu para pria itu selalu menagih hutang pada Ayahnya. Namun pria bermarga Kim itu tak pernah absen memberikan lolipop pada saat bertemu dengannya.

"Ini lolipop mu." Ucap Kim Jungshin memberikan permen lingkaran itu pada sang gadis.

Yuri kecil menerima itu dengan ragu kemudian memandang tubuh Ayahnya yang menggantung dan tak bergerak.

"Aigooo, kau sangat cantik dengan kulit kecoklatanmu ini. Kau seumuran dengan Erica, anak tiriku yang sangat baik dan pintar. Tapi ia tak suka permen manis, katanya itu akan membuat giginya ompong." Ucap Jungshin sambil mengusap kepala Yuri.

Yuri tak menanggapi ocehan pria tersebut dan mulai menghampiri ayahnya. Ingin bertanya kenapa sang Ayah terlihat tak ingin menyelesaikan permainan ayunannya tersebut.

"Appa, lihat ini hari ini aku menggambar-----" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Yuri sudah berbalik badan saat melihat wajah Ayahnya yang menggantung itu sangat menyeramkan. Lidah yang menjulur dan mengeluarkan liur hingga membasahi lantai, serta wajah kebiruan dan mata yang melotot. Belum pernah ia lihat wajah Ayahnya semenyeramkan ini.

"Yuri-ah...." Jungshin mendekati Yuri yang sedang berjongkok ketakutan setelah melihat kondisi Ayahnya.

"Ayahmu membunuh dirinya sendiri karena kesepian setelah kematian ibumu. Ia juga tak bisa membayar semua hutang kepada Ahjussi Kim sehingga melakukan ini." Ucap Jungshin ikut berjongkok seperti Yuri.

Memang benar adanya, Ayah Yuri meminjam uang yang sangat banyak untuk pengobatan ibunya selama tiga tahun ini. Hingga akhirnya, nyawa sang istri juga tak bisa tertolong. Belum lagi, usaha kedai keluarganya yang bankrupt setelah kematian ibunya. Pelanggan mengatakan citra rasa makanan mereka sangat berubah setelah bukan sang ibu lagi yang menjadi juru masaknya.

"Saat polisi datang nanti jangan mengatakan apapun. Biar Ahjussi yang menjelaskannya." Ucap Jungshin.

"Bagaimana denganku setelah ini?" Tanya Yuri yang sudah menangis.

PERFECT SLAVE (COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang