20. Official

4.5K 436 319
                                    

"Shit!" "Ha?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Shit!"
"Ha?"

Ucap keduanya bersamaan kala melihat apa yang tertempel disana.

Semua orang menoleh kearah keduanya menatap bingung dan penasaran. Leta sendiri masih terdiam mencerna setiap kalimat poster yang tertempel disana.

Leta terbelalak saat tersadar kalau ia akan tamat setelah ini. Ia berkacak pinggang mendengus kesal merobek selembaran kertas disana. Apa-apaan ini dia digosipkan menikah dengan Revin karena hamil. Sinting memang manusia sekarang.

"Siapa yang nempel berita gak bener kaya gini? Jawab ayo!," seru Leta mengedarkan pandangannya kearah sekitar.

Revin hanya menyaksikan enggan berkomentar karena ia tau sudah ada Leta yang akan mengamuk mengeluarkan taringnya.

"Jadi lo bener hamil? gak nyangka gue cewe kaya lo mau aja digituin cowo kaya dia,"

Leta menoleh menatap ganas seorang pria yang baru saja berucap mengatai dirinya. Pandangan Leta turun pada badge nama lelaki itu, Kasteo. Leta tidak heran kalau cowo itu berani menyinggung Revin, anak orang kaya juga rupanya.

"Eh sembarangan banget mulut lo, lo gak denger gue bilang apa ITU BERITA GAK BENER MALIH!," teriak Leta melotot mendorong bahu Teo.

Lelaki itu menarik senyum miring, mengusap bahunya sekilas "Gak heran sih, emang kelakuan lo gak bener gini baru ketemu udah pegang-pegang, memang jiwa cewe murahan banget" sindir Teo disertai dengan tawa beberapa orang disana.

Nafas Leta menderu, mendengar tawaan orang-orang disini jelas-jelas menghina dirinya. Leta melirik ke arah Revin, lelaki itu hanya diam menatap ke arah lapangan yang cukup ramai pagi ini.

"Ngaku aja kalau lo emang begitu, liat si Revin aja sampai malu buat liat lo,"

"lo sama Revin emang beda kasta, dan gak mungkin Revin yang godain lo, iya gak?,"

Leta menoleh, menatap nyalang Amora yang baru saja tiba dan melontarkan kata sadis pada dirinya.
Leta menarik nafas, meredam amarahnya kalau ia tidak membela diri sendiri mau mengandalkan siapa.
"Lo pada gak usah sok paling tau, apa dengan selembaran gak jelas kaya gini lo semua bisa menghakimi gue? Lo pikir gue bakal diem?! Gak akan, karena gue gak salah," Leta berusaha menahan air matanya, lemah sekali kan dia.

"ngakak dah gue, woy Leta denger sekarang lo udah dibuang sama orang tua lo, iya kan? makanya lo jual diri ke Revin sampe begini," julid Amora mengundang gelak tawa beberapa orang lagi dan lagi.

"Serius dibuang? malu pasti orang tuanya punya anak bibit bibit jalang," Teo terkekeh menatap Leta yang sedang menunduk meremas ujung rok abu-abu yang tengah ia kenakan.

"Yang pas—"

"Cukup!" Revin berteriak, melirik bahu Leta yang berguncang menandakan ia tengah menangis disana. Revin yang awalnya berpikir ini masih wajar kini berubah pikiran, ini sudah benar-benar tidak wajar.

Married Dadakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang