Good Morning (3)

453 42 5
                                    






¦¦¦







"Emh..." Sinb mengerutkan dahinya, tangannya meraba-raba nakas di sisi ranjang mencari keberadaan ponselnya. Matanya terbuka perlahan mengintip layar ponsel untuk melihat jam berapa sekarang, 'Jam setengah sebelas.' Batinnya.

"Mwo? Setengah sebelas?" Matanya membelalak.

"Sudah sangat siang, mengapa Sowon unnie tidak membangunkanku ya?" Gumamnya sembari menggosok-gosok matanya.

"Uh, kenapa dadaku panas sekali? Auh rasanya seperti hendak terbakar." Sinb menyingkap selimutnya.

Betapa terkejutnya ia saat menyadari jika panas di dadanya berasal dari suhu tubuh Sowon yang tengah tertidur di dadanya.

Ia meletakkan telapak tangannya di kening Sowon, "Panas." Lalu ia meraih tangan Sowon yang berada di atas perutnya, "Tangan Unnie juga Panas sekali. Unnie demam!" Gumamnya.

Perlahan Sinb menggeser kepala Sowon, memindahkannya ke atas bantal.

Terduduk disamping Sowon, memperhatikan sosok yang disayanginya terbaring lemas, "Unnie," Sinb menangkup pipi Sowon dengan telapak tangannya.

"Hmm," Sahut Sowon lemah.

"Badan Unnie panas sekali."

"Hm, kepalaku pusing Sinb." Tangan Sowon bergerak pelan untuk menyentuh tangan Sinb yang masih menangkup wajahnya.

Sowon hendak membuka matanya, namun Sinb melarangnya, "Iya Unnie, sudah jangan bangun dulu. Tetap terpejam saja eo, aku keluar kamar sebentar."

Sinb meninggalkan Sowon yang terkulai lemas di dalam kamar, ia tergesa-gesa menuju dapur, membuka setiap kabinet mencari sesuatu. "Dimana sih Unnie menyimpannya?" Hampir seluruh kabinet sudah Sinb cek isinya, tapi masih tersisa satu kabinet lagi yang belum Sinb buka, kabinet yang terletak persis di bawah wastafel.

"Pasti disini." Sinb membuka kabinet tersebut, dan benar saja, ia mendapatkan sesuatu yang sejak tadi dicarinya, "Ini dia, akhirnya aku menemukanmu!" Seru Sinb bahagia, karena ia akhirnya menemukan wadah untuk membawa air panas guna mengompres dahi Sowon.

Sementara sinb menunggu air panas, ia mencari tahu di internet cara membuat bubur. Iya, Sinb tak paham cara membuat bubur. Karena memang dia hampir tidak pernah memasak sendiri di dorm, biasanya Sowon lah yang membuatkan makanan untuknya, atau mereka memesan lewat kurir.

Jemari Sinb masih sibuk scrolling pada layar ponselnya, "Bubur abalone! Ya, aku akan membuatnya untuk Unnie, di lemari pendingin masih ada abalone yang ku beli dengan Unnie beberapa hari lalu." Gumamnya seorang diri. Ia lalu berjalan menuju lemari pendingin untuk mengecek bahan-bahan yang dimiliki.

"Bagaimana ini? Hanya ada sayuran dan telur. Aku lupa jika abalonenya sudah habis dimasak kemarin. Aku tidak mungkin meninggalkan Unnie sendiri di dorm untuk pergi berbelanja." Sinb menutup pintu lemari pendingin, lalu duduk di kursi meja makan, berpikir keras.

"Ah, Omuji!" Sinb segera mengeluarkan ponsel dari saku piyamanya untuk menghubungi Umji.




📱

😼 : "Muji-ah."



"Eo Eunbi. Wae?" : 🐹





😼: "Kau sedang apa Muji-ah?"








"Aku? Aku sedang di mini mart, wae? Kau butuh sesuatu?" : 🐹

One Shot KSJ x HEB ( Sowon x SinB ) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang