Waiting For You

703 47 26
                                    

👋

















Umji keluar dari toilet, berjalan cepat ke arah dapur. Dia hanya mendapati makanan yang masih utuh di meja makan. Kemudian dia memutar badan, melangkah lagi memeriksa setiap kamar membuka pintunya satu persatu. Lantai bawah dan atas tak terlewat disusurinya.

Yuju yang tengah menonton drama kesukaannya di ruang tengah cukup terganggu melihat Umji mondar-mandir seperti mencari sesuatu. Dimatikan segera televisi di depannya, karena fokusnya sudah terpecah antara drama dan Umji.

"Umji apa sebenarnya yang sedang kau cari?" Yuju menghalangi langkah Umji saat baru saja turun dari lantai dua.

"Sowon unnie! Aku mencari Sowon unnie, apa kau melihatnya sayang?"

"Aku melihatnya tadi keluar, aku kira kau sudah ta---hu." Suaranya melirih. Yuju mengusap tengkuknya, juga menggigit ujung bibirnya. Ragu kalau Umji akan menyalahkannya.

"Mengapa tidak katakan dari tadi sayang? Sowon unnie tidak menyentuh makanannya sama sekali, dan sekarang di luar sedang hujan." Umji berlari mengambil payung besar yang menempel dibalik pintu, bergegas keluar.

























Sowon tengah berdiri di pekarangan rumah, bajunya sudah kuyup terguyur hujan. Wajahnya mendongak seperti menantang air dari langit yang terus saja turun, tangannya ikut menengadah menampung butiran-butiran bening yang datang secara bergerombol.






"UNNIE...!"






Umji melihat unnienya berdiri di tengah hujan dengan piyama tipis yang bahkan belum diganti sejak pagi. Umji segera menghampiri Sowon, memayunginya juga merangkulnya. Memapah Sowon masuk ke dalam rumah. Di ambang pintu Yuju sudah menunggu dengan dua handuk besar ditangannya.

Umji melempar payung begitu saja sebelum masuk ke dalam rumah, meraih handuk dari tangan Yuju. Dengan sigap membalut tubuh Sowon yang sudah menggigil dengan handuk. Sementara disisi lain Yuju pun memberi perlakuan yang sama untuk Umji.

"Langsung ke kamar Sowon unnie saja Umji!" Yuju berjalan cepat mendahului Umji juga sowon, membukakan pintu kamar Sowon yang berada di lantai satu.

Umji mendudukkan Sowon di tepi ranjang. Sowon mengunci mulutnya rapat, tak ada sepatah katapun terucap darinya. Berkali-kali Umji melontarkan berbagai pertanyaan tetapi Sowon tetap saja diam enggan menjawab. Bibirnya pucat, ujung-ujung kulit jarinya sudah mengkerut kedinginan.

Membuka lemari pakaian Sowon dan mengambil pakaian ganti untuk unnienya. Sekarang Umji membawa Sowon untuk membersihkan dirinya dan berganti pakaian di toilet kamar Sowon.

Umji tak mengerti mengapa unnienya bisa bertindak bodoh seperti ini. Padahal di mata Umji unnienya adalah orang yang paling memperhatikan setiap tindakannya dan tidak akan gegabah dalam memutuskan atau melakukan sesuatu. Untuk pertama kalinya di hari ini dia seperti tak mengenal sosok unnienya.

Sowon duduk di depan cermin, dengan Umji yang sibuk mengeringkan surai hitam panjangnya. Berkali-kali Umji menatap pantulan wajah Sowon di cermin. Yang Umji dapati hanyalah tatapan kosong dari dua mutiara cokelat milik Sowon.





Tok... Tok... Tok...

Pintu kamar Sowon diketuk.









"Ne, masuklah sayang!"

Yuju masuk dengan nampan berisikan dua gelas teh hangat yang dibuatnya saat Umji dan Sowon berganti pakaian.

"Ini untuk menghangatkan tubuh kalian, bagaimana Sowon unnie?" Melangkah mendekati Umji setelah meletakkan nampan tadi di atas meja kerja Sowon.

One Shot KSJ x HEB ( Sowon x SinB ) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang