Satu

2.4K 178 11
                                    

"Kak, nanti temenin aku ke toko buku bisa?"

Ia menatap gadis yang duduk disampingnya, gadis itu masih fokus pada ponsel genggamnya. Tak ada respon apapun dari gadis itu, Ia menghela nafasnya. Ini sudah kesekian kalinya, gadis itu selalu acuh padanya.

"Kak,"

Gadis itu menoleh akhirnya, "Eh, iya Chik, kenapa?"

"Nanti tem-"

"Ah kaga bisa, Chik. Aku nanti mau main sama Ara, lain kali ya aku temenin. Sorry banget, kali ini bener bener nggak bisa buat nemenin."

Chika, Yessica Tamara lengkapnya. Gadis yang duduk di kelas dua SMA itu hanya bisa menghela nafas pelan, ntahlah apa yang terjadi pada kakak kelasnya itu belakangan ini. Gadis itu berubah sejak beberapa bulan yang lalu.

"Yaudah, gpp. Kak Mira have fun ya nanti, kalo gitu aku kekantin dulu. Christy udah nunggu dikantin soalnya, duluan ya. Jangan lupa makan." Chika tersenyum, bahkan senyumnya sulit untuk diartinya. Kemudian ia beranjak dari sana, meninggalkan Mira yang masih duduk santai dikelasnya.

Amirah Fatin, Mira. Kakak kelas Chika yang begitu dekat dengan Chika. Tidak bukan sekedar hanya dekat, Mira adalah kekasihnya yang sudah bersama sejak satu tahun lalu. Sejak Chika kelas sepuluh.

Mira adalah tipe manusia denial yang benar benar denial dan Chika untuk pertama kalinya langsung jatuh hati pada Mira, yang dulu terlihat cuek dan bodoamat dengannya.

Mira hanya mengangkat bahunya acuh, ia seakan tidak memperdulikan Chika yang pergi begitu saja meninggalkannya. Mira kembali fokus pada ponselnya, ia mengetik sesuatu disana.

---

Bocilll😜

Mira : Cil, mabar yuk. gue lagi dikelas Chika nih. Sini, bawa Fio juga gpp.

Send.

---

Chika, sedangkan gadis itu sudah duduk dikantin bersama adiknya. Chika duduk dengan wajah badmoodnya, Chika benar benar kesal sekarang.

"Kenapa, Kak Chika?" Tanya Christy.

Chika tak merespon, gadis itu hanya menatap Christy sekilas kemudian kembali menatap kedepan. Kedua tangannya kini sudah terlipat diatas dada.

"Kak Chika, kenap-"

"Diem!"

Christy mengerutkan dahinya, "Dih? Aneh, pasti abis ketemu Kak Vi-"

"Bukan!"

"Ya terus?"

"Christy..." Kini Chika sudah menatap Christy dengan mata yang berkaca-kaca dan ini membuat Christy semakin bingung.

"Lah? Jangan nangis, Kak."

Tanpa mengucap apapun tiba-tiba Chika memeluk tubuh Christy. Christy hanya bisa mengusap bahu Chika untuk menenangkan, ketika tiba tiba terdengar suara isakan.

Christy melepaskan pelukannya ketika ia pastikan bahwa kakaknya itu sudah baik baik saja. Untungnya saat ini kantin sedang tidak begitu ramai, Christy tak  tau kemana perginya para murid saat ini. Christy tidak perduli.

Christy menatap Chika, "Oke, Kak Chika sekarang cerita sama gue. Jangan nangis dulu, nanti gue ditanya mami."

"Kak Mira."

Oke, Christy tau kali ini. Tanpa dijelaskan pun ia tau jika sudah menyangkut nama gadis yang disebutkan oleh Chika barusan. Chrsity menghela nafas pelan.

"Kenapa?" Sebenarnya tanpa ia bertanyapun, ia sudah tau kenapa. Tapi kali ini ia ingin mendengar alasannya dari mulut sang kakak langsung.

"Dia nggak mau nemenin gue buat beli buku, Christ." Chika mengalihkan pandangannya kearah lain, ia tak mau menatap adiknya. "Akhir akhir ini dia selalu nolak kalo gue minta temenin kemana-mana, gue nggak tau dia kenapa."

Christy mengerutkan keningnya bingung. Iya, Christy tau. Ia tau hubungan kakaknya dengan sang kakak kelas memang sedang tidak baik baik saja. Tapi ini beda, Chika selalu berpamitan pergi dengan Mira dan yang baru ia dengar bahwa Mira delalu menolak ketika Chika meminta ditemani.

"Loh? Bukannya Kak Chika keluar setiap hari sama dia, kok tadi bilang akhir-akhir ini selalu nolak kalo lo minta temenin. Gimana sih?"

Chika menghela nafasnya kasar, tangannya mengusap bekas air matanya yang masih tersisa. "Sorry, Christ. Gue terpaksa bohong sama lo dan mami, gue nggak mungkin bilang buat keluar sendirian sedangkan Kak Mira udah dipercaya banget sama mami buat selalu temenin gue pas keluar dan kemanapun."

"Kak,"

"Gue terpaksa, Christ. Gue juga nggak mau bohong ke lo dan mami. Gue cuma takut, kalo mami tau gue selalu keluar rumah sendirian tapi gue izinnya pergi sama Kak Mira, gue takut kalo nantinya gue nggak dibolehin deket sama Kak Mira lagi." Chika menatap Christy, "Lo juga tau kan sesayang apa gue sama Kak Mira? Gue nggak mau bikin mami nggak percaya lagi sama Kak Mira.

" Chika menatap Christy, "Lo juga tau kan sesayang apa gue sama Kak Mira? Gue nggak mau bikin mami nggak percaya lagi sama Kak Mira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih Chika-Mira ni

sorry ya kalo ada typo typo, namanya juga baru belajar. maaf juga kalo bahasanya kurang bisa dipahami.

see you~

I Release You Sincerely [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang