Sembilan

1K 155 51
                                    

"Coba lo ikutin hobby pacar lo, kan jadinya lo bisa bareng terus sama dia kalo se hobby."

Ucapan orang itu—ntah siapa Chika tidak mengenalnya ia hanya asal dengar saat melewati koridor sekolah, masih terngiang dipikirannya.

"Apa gue harus belajar main game?" Chika berpikir sejenak. "Masa iya gue main game? Mana bisa, gue kan bisanya sayang sama Kak Mira."

"Chika,"

Chika menoleh, ada Mira yang berjalan mendekatinya. "Eh, Kak Mira kenapa?"

"Dua hari kemana aja? Nggak ada kabar." Tanya Mira, terlihat dari wajah gadis itu seperti tidak bersahabat.

"Nggak kemana mana." Jawab Chika santai.

"Aku liat liat nyaman jalan sama Vivi."

"Oh itu, kemarin Kak Vivi nemenin aku jalan jalan." Chika sebenarnya takut untuk mengucapkan itu, tapi ia berusaha untuk melawan rasa takutnya.

"Kok nggak izin sama aku?"

"Emang harus izin ya, Kak? Tapi, kalo Kak Mira pergi sama Ara nggak pernah izin." Chika menatap Mira dengan senyum tipisnya.

"Dia temen aku."

"Kak Vivi juga temen aku, emang kenapa kalo aku pergi sama Kak Vivi?"

"Dia mantan kamu, Chika."

"Salah ya berteman sama mantan sendiri? Kata mantan nggak bisa buat alasan kita musuhan. Kak Mira juga sering kan ketemu sama Flora? Aku tau, karena aku liat sendiri."

"Chika, kok kam-"

"Duluan, Kak."

Chika pergi, ntah kemana. Ini kali pertama Chika berani melawannya, kemana Chika-nya yang lembut saat berbicara?

"Kayaknya gue salah mulu dah.."

***

Ini sudah pagi, tepatnya pukul dua pagi. Tapi, seorang Yessica Tamara masih duduk santai diatas tempat tidur sambil memegang ponselnya.

Christy dengan jengah menatap Kakaknya itu, ini sudah satu minggu berturut-turut Chika bergadang hanya untuk bermain game. Christy sebenarnya sudah tertidur tadi, tapi ia harus bangun karena suara terikan Chika.

"Kak, udah tidur. Besok lagi kalo mau main game."

Chika menoleh sebentar, kemudian kembali ponselnya. "Lo tidur lagi aja, Christ. Gue belum ngantuk."

Christy menatap Chika, Christy raih ponsel kakaknya itu kemudian ia letakan dibelakangnya.

"Christ, apaan sih? Balikin hp gue."

Christy menggeleng. "Nggak. Mata lo nggak bisa bohong, Kak. Lo capek gue tau, udah nggak usah nyiksa diri lo demi hal yang sebenernya bukan diri lo."

Chika diam tak membalas, jujur ia memang lelah saat ini.

"Be your self, Kak. Jadi diri lo sendiri apapun yang terjadi, main game bukan lo banget. Apalagi main game moba, Kak jangan nyiksa diri demi bisa terus sama orang yang lo sayang. Kalo sayang nggak gini, sekarang lo tidur. Lo nggak boleh kecapean."

"Christ..."

"Kak,"

Chika mengangguk, Chika sebenarnya takut jika Christy sudah berbicara dengan serius. Anak kecil yang selalu dikenal dengan kepolosannya itu akan mengadu pada Maminya jika ada hal yang Christy kurang suka.

Christy sebenarnya ingin bilang pada Maminya tentang Mira, tapi Chika selalu bilang "Jangan bilang Mami ya, Christ. Nanti gue beliin boba kesukaan lo." Mana bisa Christy menolak minuman kesukaannya.

I Release You Sincerely [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang