Lima

932 139 14
                                    

Chika menuruni anak tangga rumahnya dengan tergesa. Dengan masih menggunakan piyama ia meraih kunci mobil diatas meja. Jam sudah menunjukan pukul setengah sepuluh malam, tapi Chika ntah mau pergi kemana.

Dari arah dapur, Christy berlari untuk menahan Chika. Ntah mau kemana Kakaknya itu, yang jelas Christy tak mau Chika pergi dan terjadi sesuatu yang tak diinginkan nantinya.

"Mau kemana?" Tanya Christy, Ia genggam pergelangan tangan Chika untuk menahan gadis itu.

Chika menoleh pada Christy. "Gue mau ke kos Kak Mira."

"Mau ngapain?" Christy tak melepas genggaman tangannya pada pergelangan tangan Chika.

"Kak Mira sakit, gue harus kesana."

Bodoh. Umpat Christy dalam hati. Christy menggeleng. "Nggak, Kak. Lo baru pulang tadi jam setengah tujuh, lo belum istirahat bahkan lo belum makan."

"Nanti gue makan sepulang gue dari kos Kak Mira, Christ."

Christy tetap menggeleng. "Kak, dengerin gue kali ini aja. Semua orang memang anggap gue polos dan nggak tau apa apa, tapi gue adik lo ,Kak. Gue tau apa yang lo rasain, lo lagi nggak baik baik aja sekarang." Christy menjeda ucapannya. "Lo butuh istirahat, Kak. Wajah lo pucat, badan lo hangat. Lo demam, Kak. Pikirin kesehatan lo juga, jangan mikirin kesehatan orang lain kalo kesehatan lo sendiri aja lagi nggak baik baik aja. Gue sama mami sayang sama lo, jangan kayak gini. Gue takut lo kenapa-napa."

Christy memeluk tubuh Chika yang bergetar karena menangis, Christy pun ikut mengeluarkan air mata. Mungkin Chika bisa berbohong selama ini, tapi sebenarnya Christy tau apa yang Kakaknya rasakan. Ikatan batin adik dan kakak ini sangat kuat.

"Gue sayang sama lo, Kak. Jangan nyiksa diri lo demi orang lain yang bahkan nggak tau perjuangan lo selama ini."

***

Besok paginya, suhu tubuh Chika sangat tinggi. Gadis itu demam. Sekarang ia hanya bisa Membaringkan tubuhnya diatas kasur dengan selimut menutupi tubuhnya. Ntah apa yang akan terjadi jika semalam ia pergi ke kos Mira. Mungkin akan lebih parah dari ini.

Mira yang mendengar bahwa gadisnya itu tak masuk sekolah karena sakitpun langsung memutuskan untuk pergi kerumah Chika sepulang sekolah. Sesampainya dirumah Chika, rumah terlihat sepi. Mira tau, kemana semua orang pergi. Christy sedang rapat eskul disekolah, Aya masih berkerja dan belum pulang. Sedangkan Chika, gadis itu pasti berada dikamarnya.

"Chik?"

"Siapa?" Terdengar suara serak Chika dari dalam kamar.

"Ini aku, Mira."

"Masuk aja, Kak. Nggak dikunci kok."

Mira masuk kedalam kamar Chika. Terlihat Chika dengan posisi setengah baringnya sedang memainkan ponsel yang berada digenggamannya.

"Ngapain, Kak?" Tanya Chika, gadis itu tak mengubah posisinya sama sekali.

Mira menoleh. "Loh, Kan aku nengokin kesayangan aku."

Chika tersenyum remeh. Kesayangan katanya, Chika sebenarnya marah pada Mira. Hanya saja, Chika terlalu bucin pada Mira jadi kadang Chika ini bodoh.

"Oh." Ucap Chika, ia kembali memfokuskan diri pada ponselnya.

"Loh kok oh doang sih, emang nggak seneng ya kalo aku kesini?"

"Biasa aja."

Mira menoleh menatap Chika, ia memutuskan untuk mendekati gadis itu. Mira meraih ponsel Chika yang tadi digenggam gadis itu lalu meletakkannya diatas kasur. Mira menggengam tangan Chika.

"Masih marah ya?"

Chika diam, tak menjawab dan tak berniat untuk menjawab.

"Maaf, Chik. Aku tau, ak-"

"Kita ini apa sih, Kak?" Tanya Chika, kini ia sudah menatap wajah Mira yang berada didepannya.

"Chik..."

"Aku capek, Kak. Setiap hari berantem, habis itu minta maaf dan terus seperti itu."

"Chika, nggak boleh ngomong kayak gitu." Mira menatap Chika dengan khawatir.

"Gimana aku nggak ngomong kayak gitu, kalo Kak Mira setiap hari selalu berulah. Kak, kita hampir dua tahun dan kamu nggak pernah ngertiin aku." Genggaman tangan Mira ia lepas dengan kasar.

"Yaudah kamu cerita sama aku, biar aku ngertiin kamu." Mira kembali meraih tangan gadis itu, namun ditepis oleh Chika.

"Harusnya tanpa aku bilang Kak Mira udah tau."

Chika berjalan menuju kamar mandi yang ada dikamarnya, menutup dengan kesar pintu kamar mandi itu hingga membuat Mira kaget.

"Gue salah apa sih?" Gumamnya.

"Gue salah apa sih?" Gumamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amirah 'nggak peka.' Fatin wkwk

Sorry ya kalo ada typo

See you...

I Release You Sincerely [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang