this one made me cry the most

18 0 0
                                    

7 Juni 2017 (Diary Draft)

Mungkin salah satu alasan kenapa saya tetap kekeh untuk memakai sweater tebal dan baju berlengan panjang adalah menggantikan pelukan-pelukanmu yang hilang.

Ada hari dimana saya sering termenung dipinggir jalan raya, diantara keramaian orang-orang kota dan kendaraan beroda.

Termenung,

Biasanya kamu ada di sisi ku sebelah kiri sambil menggandeng tanganku dan menuntunku ke sisi sebrang jalanan ini.

Saya juga ingat gelak tawa yang mengisi malam kita berdua, sampai ibu masuk karena suara bising tawa saya yang mengisi malam tak berbintang.

Saya ingat ketika kamu menghilang tanpa kabar dan kita bertengkar hebat. Maksud saya,-- saya yang marah hebat. Tapi lagi-lagi kamu mengalah.

Saya tahu saya bahagia sama kamu walaupun tidak ada pelukan, tidak ada telfon tengah malam lagi, tidak ada waktu untuk bertemu, dan tidak sekaya itu untuk makan malam di restoran bertingkat.

Saya tahu saya rindu.

Saya tahu saya rindu habis-habisan sehingga saya selalu mencari sesosok laki-laki itu diantara kerumunan orang disetiap tempat, berharap bahwa kamu disana walaupun saya tahu kamu tidak disana.

Saya tahu saya rindu. Padahal rasanya baru kemarin kita bertemu, baru beberapa jam yang lalu,

Namun apakah rindu pernah mau tahu?

if i ever feel betterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang