4| She's back

1.3K 124 6
                                    

"Okay. See you later, Noah." Sambungan telepon antar Noah dan seorang gadis di sebrang sana terputus. Noah memandangi layar handphone miliknya yang masih menampilkan halaman kontak si penelpon tadi.

Ada sebaris nama yang selalu diingatnya, sebaris nama yang selalu ia rindukan kehadirannya, dan sebaris nama itu juga yang menjadi penyebab lelaki itu masih setia sendiri.

Noah menutup handphonenya, lalu beranjak dari kamarnya menuju kamar sebelah yang bukan lain adalah kamar Nathan. Pintunya tertutup rapat, padahal jam sudah menunjukan pukul sebelas pagi. Sedari tadi, penghuni kamar itu belum menampakan batang hidungnya keluar karena tidak ada Mawar yang rajin membangunkan anak-anaknya walaupun hari libur.

Kalau ada daftar hal yang membuat kesal Nathan, maka Noah yang membuka pintu kamarnya secara tiba-tiba termasuk di dalamnya. Nathan yang sedang menonton acara paranormal di televisi hampir saja jatuh dari sofa kecil yang ia pakai karena suara pintu yang terbuka tiba-tiba.

"Anjiiiiing! Ketok dulu kek kalau mau masuk!" Sahut lelaki itu.

"Yaelah lebay lo," balas Noah yang malah melenggang masuk dan membuka lemari baju Nathan. Nathan yang sudah terbiasa hanya menghiraukan kegiatan Noah yang kini mencari sesuatu disana. Nathan melanjutkan acara menonton televisinya yang sempat terpotong.

"Jaket lo yang item mana? Gue mau pinjem," kata Noah.

Nathan menoleh ke arah kembarannya, lalu dagunya mengarahkan ke arah kamar mandi yang pintunya terbuka sedikit. "Di kamar mandi lupa gue keluarin, ambil aja."

Tanpa berkata apapun Noah berjalan ke arah kamar mandi dan mengambil jaket hitam yang tergantung di balik pintu.

"Mau kemana lo?" tanya Nathan. Heran, biasanya Noah paling malas kalau pergi-pergi keluar. Apalagi hari ini hari libur, Noah lebih sering menghabiskan waktunya dirumah dengan sejumlah aktivitasnya yang gak pernah jauh dari nge-game, baca buku, dan cuci mobil. Tentunya pengecualian jika yang mengajak adalah Mawar atau Kayla. Dia akan sukarela menemani mami dan adiknya.

Kesambet setan rumah bagian mana Noah sampai di hari libur gini mau diajak keluar.

"Jemput Haira, minta ditemenin keliling." Selesai dengan urusan pinjam-meminjam jaket, Noah tidak langsung keluar. Dia merebahkan dirinya di atas tempat tidur Nathan yang masih berantakan.

Raut wajah Nathan berubah terkejut saat mendengar nama seorang gadis keluar dari mulut Noah, "Loh?! Udah balik dia?!"

"Udah, baru kemarin lusa nyampe sini. Lo mau ikut?" balas Noah yang kini sibuk dengan lilitan selimut tebal di tubuhnya.

"Dih kok gue gak dikabarin? Mau ikut tapi gue hari ini ada janji sama Kinar."

"As expected, gue udah bilang dia lo bakal jalan sama Kinar. Dasar bucin."

Nathan mendengus, "Biarin, yang penting gak di friendzone bertahun-tahun."

"Bangsaaaaat."

Percakapan mereka pagi itu selesai setelah Noah mendapatkan jaket hitam milik Nathan dan sempat melempar satu bantal ke wajah kembarannya. Kini lelaki itu sedang mengendarai mobilnya keluar dari garasi setelah tadi bermenit-menit dihabiskan untuk bersiap.

Audi hitam yang dikendarai Noah melaju keluar dari halaman rumah yang luas. Membaur bersama kendaraan lain di jalan raya yang ramai. Butuh waktu lama untuk sampai di tempat tujuannya. Di pinggir kota, dekat dengan sungai yang menjadi wisata rekreasi.

Tapi waktu seolah ikut merasakan bahagianya siang itu, hendak bertemu dengan si gadis yang sudah bertahun-tahun tak ia lihat secara langsung wajahnya. Beban perjalanan yang terasa panjang sempat berkurang.

NarawangsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang