part 1 -I'm back-

3.1K 55 1
                                    

Selamat datang di cerita Rana dan Pandu.

Happy reading epribadi


Jakarta, 11.30 wib

Rana pov

Ku tarik koper ku menuju kedai kopi yang ada di dekat bandara, hari ini aku menginjakkan kaki ku di tanah kelahiran ku.

Aku baru saja sampai dari Jerman, walau aku tahu kalau aku kembali ke Indonesia artinya aku harus kembali siap untuk mengingat kembali luka itu.
Tapi aku tetap harus menjalani nya, aku hanya berharap aku tak kembali bertemu dengannya walau aku sangat merindukan nya.

Aku duduk di salah satu kursi dan tak lupa memesan caramel iced coffee, sambil menunggu seseorang yang akan menyusul ku nanti.

Cuaca hari ini cukup panas, itu sebab aku memesan minuman yang dingin.

Sudah hampir 15 menit aku menunggu tapi jemputan ku tak kunjung datang.
Kemana sebenarnya orang ini?

Dari pada ambil pusing lebih baik ku telpon lagi saja dia, agar aku tahu dia sedang berada di mana.

"Halo?"

"Halo lo dimana? Jadi ga sih mau jemput gue?" Tanya ku dengan kesal.

"Iya sabar. Gue abis ngisi bensin dulu tadi di pom, ngantri."

"Gue di kedai kopi yang ada di deket bandara. Jemput gue disini"

"Ya"

Aku menutup panggilan itu dan kembali meminum minuman ku yang tinggal tersisa setengah.

Tak lama aku merasakan ada sebuah tangan yang memegang pundak ku.
Ia menolehkan kepala ku ke belakang untuk memastikan apakah dugaan ku benar atau salah.

Greb

Aku memeluk orang itu dan menyembunyikan wajahku di pundak nya.
Orang itu memeluk tubuh ku dengan erat, maklum kami sudah lama tak bertemu.

"I miss you"

"I miss you too sist"

Kami tertawa lumayan keras, padahal kedai ini cukup ramai.
Apa lagi ini jam makan siang.

"Yuk balik" ajak orang itu yang merupakan kakak ku- ah lebih tepatnya kembaran ku.
Banyak yang tak mengetahui kalau aku kami kembar, paling hanya keluarga, teman dekat dan juga dia.

"Lo mau langsung pulang apa minep rumah gue dulu?" Tanya Raja.

"Minep rumah lo dulu aja. Kamar gue dah di bersihin kan ja?"
Aku memang tak memanggilnya abang atau kakak, itu karena Raja sendiri yang katanya merasa geli ketika aku memanggilnyaa dengan sebutan Abang.

"Udah bersih kok, udah gue chat warna ijo, dan semua nya juga udah gue ganti warna ijo"

Ngomong ngomong soal warna, aku memang sangat menyukai warna hijau. Kalau di tanya kenapa ya jawaban nya karena aku menyukai matcha.

Akhirnya kami sampai di rumah milik Raja, sebenarnya sebelum aku memutuskan untuk pindah ke Jerman aku memang tinggal satu rumah dengan Raja.

Tapi karena aku tak mau orang curiga dengan status kami berdua, makanya aku memilih untuk tinggal di rumah yang memang akan aku tempati nanti kalau sudah menikah.

"Lo ga mau tinggal di sini aja?"
Aku menggeleng mendengar pertanyaan Raja.

"Yakin? Berani tinggal sendiri?"

Aku mengangguk, " iya kok gue yakin, gue juga nanti bakal Sekolah di SMA Bina Pratiwi aja."

"Mau sekolah di tempat Bunda? Kenapa ga di tempat Ayah aja, biar bisa gue jagain."

Ketos Is My Ex Boyfriend (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang