Ch. 2

639 83 3
                                    

Kapalgetek Present ©


Putih kali ini putih. Turnbull & Anser white Felix pilih setelah berdiri selama 10 menit di depan wardrobe nya. Pentofell berwarna Hitam metalic yang dengan kemarin dan jam tangan Richard Mille keluaran tahun lalu serta celana kain Hitam Sempurna di badannya. Setelah bercermin dan merasa pas. Felix meyeruput teh hangat nya dimeja beserta pudding strawberry untuk sarapan pagi. Diiringi dering telpon yang memekakkan telinga.

Felix tau. Ini sudah jam 8. Seharusnya Ia ada di dalam ruangan rapat bersama Tuan Lim dan Harry membahas Proyek kerjasama Korea- Peru soal kapal pengangkut barang. Ow tunggu.

Felix ke peru bukan untuk menjadi anak magang ingusan. Dia di latih jadi agen mata mata terbaik dari NIS(National Intelegent South Korea). Kalau perlu kalian tahu,

Akhirnya panggilan ke 8 Felix menyerah dan segera pergi ke kantor.

"Maaf maaf saya terlambat Tuan" Felix menunduk hormat dan merasa bersalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf maaf saya terlambat Tuan" Felix menunduk hormat dan merasa bersalah. Ya semoga terlihat meyakinkan. Dan dengan sengajanya masih membagikan berkas yang jelas jelas sudah Ada di atas meja.

Sebelum keluar dengan staff lain, Harry menepuk pundak Felix dan berkata "kesalahan itu hal yang wajar"

Smirk Felix tercipta. Ruangan itu sudah kosong. Dari informasi yang di peroleh ada dokumen penting di brangkas Ruangan itu.

Dengan menaikkan celananya sedikit, Felix mengambil besi berbentuk pipih panjang di Perpotongan kaus kakinya. Kemudian bergerak cepat ke arah brangkas dan membobolnya. Beruntung brangkas itu Tanpa alaram. Dan Ruangan yang di desain Tanpa Cctv Khas sekali kalau Tn. Lim melakukan beberapa Transaksi di ruangan Ini.

Cklek

Brangkas itu terbuka. Didalamnya cuman terdapat Disk kecil berwarna Putih.

Sebelum menyalin Isi Disk itu Ponsel Pintarnya. Felix mendengar langkah kaki mendekat. Dan bunyi deritan Pintu terdengar kemudian.

"Oh..Maaf aku tidak tau kalau..." Harry Adalah orang itu. Sedangkan Langsung menutup pintu kembali karena melihat Felix yang sedang membenahi meja yang berantakan sambil tersenyum sopan

All Perfect.

Toilet Lantai 3 yang terletak paling pojok dan Jarang di gunakan itu di jadikan Felix Lee sebagai tempat Membenahi baju nya yang berantakan Akibat tadi berpura pura membawa File banyak dan berat dari Tuan Lim sebagai bentuk permintaan maaf.

Sambil Menunggu data tersalin semua ke Ponsel Pintarnya Felix sekalian Membenahi Rambutnya juga dan pergi ke Bilik paling Ujung untuk..

"hand it over" terdengar suara Deep Voice milik sesosok Laki laki yang membuat Felix memberhentikan pergerakannya. Orang yang kemaren sama. Menodongkan revolver yang sama pula dan Bermasker Buff Hitam.

"Da Fuck, Who are you?" kata Felix sambil mengumpat kecil sebelum bertanya dengan geram.

Ingatkan mereka posisi nya sekarang sedang di dalam bilik Toilet sempit dengan Laki laki tersebut membalik Felix menghadap arah lain dengan tangan yang tertekuk akibat di pegang erat sedangkan tangan Felix yang satunya Menahan Pistol Orang tersebut agar tidak menarik Pelatuk.

Memories of the LimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang