Ch. 6

443 81 0
                                    

Kapalgetek Present ©

Perkelahian Itu tak Imbang. Jujur saja Felix lemah dalam perkelahian jarak dekat dan Hyunjin juga sudah benar benar kehabisan tenaga.

Pelatuk Hyunjin sudah keluar berkali kali dari pistol nya. Empunya sudah kehabisan tenaga. Felix melihatnya dan menyadari kesalahannya kalau ia jadi Lengah.

Brakk

Seseorang menghantam kotak kayu dibelakang Felix. Tapi dengan segala sisa tenaga dirinya berkilah cepat.

Dibawah remang remang cahaya yang ada sebuah kilatan dari kotak yang hancur itu membuat sedikit mata Felix berkaca kaca. Harapannya Muncul seketika.

Pedang Samurai. Pedang panjang yang sedikit keluar dari bungkusnya. Belum sempat Felix menggerakkan tangan hendak mengambilnya.

Rambut nya sudah di tarik menjauh dari kotak tersebut. Dan pergulatan terjadi lagi. Demi tuhan peluru Felix sudah habis setelah Ia dan Hyunjin tuntaskan menembaki 4 bawahan tuan Lim yang sudah tergeletak tak berdaya di lantai. Dan sisa 6 yang paling bebal.

Felix memutar. Memukul. Menggigit. Membawa orang yang memegangnya ke arah kotak kayu yang hancur tadi. Dan setelah dapat. Ia layangkan Pedang yang sangat tajam itu ke lawannya. Bau anyir makin menyengat. Darah di mana mana.

Katana atau dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai pedang samurai adalah pedang panjang Jepang, walaupun di Jepang sendiri ini merujuk pada semua jenis pedang. Itu adalah pedang yang dikuasai Felix sejak umur 5 tahun.

Kalau sudah begini. Felix Lee harus mengeluarkan Semua kehebatannya Bukan.

Sabitan penuh sabitan dilayangkan ke lawan yang sekarang fokus ke Felix.
Hyunjin sedang Jatuh terengah engah disudut bersimbah darah.

Dan peluru pertama dari lawan di tembakkan. Meleset. Felix menangkisnya dengan katana nya. Ingatkan orang didepannya kini ini bahwa Ia ada di tingkat teratas dalam hal sayat menyayat menggunakan pedang panjang.

"Akan ku selesaikan dalam satu..."

Felix maju satu langkah membuat pergerakan bersamaan peluru dari lawan. Bruk. Orang pertama berhasil di musnahkan.

Felix membuat gas lagi. Gas terakhir yang ia punya.

Peluru ditembakkan ke sembarang arah. Oleh lawan.

"Dua.."

Orang ke dua tumbang dengan leher tersayat ujung Runcing Katananya.

Peluru Makin banyak yang di tumpahkan. Lengan Felix tergores. Namun rasa sakit itu tak seberapa.

"Tiga.."

Tusukan tepat di jantung dilayangkan untuk korban selanjutnya.

"Empat.."

Agak meleset. Karena sang lawan memegang Katana tajam Felix. Bodoh. Namun orang itu tetap mati saat itu juga.

"Lima.."

Brukk... seseorang tergeletak menggelepar lepar di depan Hyunjin dan gas putih kemudian hilang.

Sisa satu. Lagi lawan. Hening. Felix membantu Hyunjin berdiri.

Kemudian menjatuhkan nya lagi karena merasa...

"Mataku ada di belakang bodoh.." Felix membuat lawan terakhirnya Terpojok.

"Katakan dimana"

"Atau kau mati.."

"..."

Pedang itu tepat menghunus di depan leher lawan saat itu Juga. Bau anyir amis dan aroma dari gas tadi tercampur jadi satu.

Memories of the LimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang