malam hariku di temani mimpi
namun saat pagi hari,
ketika sudah saatnya berlari
untuk sebuah bukti—
tungkaiku tiba-tiba runtuh
seakan tulangnya rapuh.
entah,
semesta sepertinya sedang murka
karena salah satu penghuninya,
selalu berangan-angan
tanpa ada perjuangan
huft, mataku pun lelah mengatup
karena ketika tertutup, ia selalu pandai merangkai skenario untuk masa depan
tanpa pernah merasakan kerasnya perjuangan.
bangun sekarang!
sudah waktunya untuk berjuang,
bukan lagi perihal bisa atau tidaknya
tetapi tentang mau atau tidak.
otakmu bukan lagi membutuhkan motivasi
tetapi, sekarang sudah waktunya di isi
jangan biarkan wadahnya kosong
jika ia kekeringan, maka kamu akan ditelan kebodohan.
berbaringmu sudah cukup lama,
jangan biarkan matimu mempersingkat massa.
· pelita malam ✧ 。°
KAMU SEDANG MEMBACA
Tertulis Di Bintang
PoesíaHighest ranked 3 in poetry [3-5-21] Ketika malam di selimuti sunyi, di situlah diksiku menari-nari hingga membentuk sebuah puisi bagai ilusi bermuara narasi yang usai sebelum semuanya di mulai Malam bilang, "sudah waktunya pulang." - pelita malam. ...
