"Toge, nanti mau makan malam apa?"
"Shake."
"Hah? Kau mau aku belikan salmon?"
"Okaka!"
"Haaah?! Terus mau makan apa???"
Untuk kesekian kalinya Gojo tidak paham dengan apa yang Toge katakan. Sudah dua hari semenjak kejadian Toge menghempaskan Gojo dan selama itu juga Toge mulai menggunakan safewordnya kepada pria itu. Jujur saja Gojo itu tidak terlalu paham dengan safeword milik Toge, toh biasanya pemuda itu selalu bicara dengan normal kepadanya.
Makanya ketika dia mulai mengatakan isian onigiri, Gojo cuma bisa berkeong ria.
"Sayangku, cintaku, kasihku, moyashi-ku, aku mohon bicara seperti biasa ya? Toh dikelas ini cuma ada kita." Gojo merengek sedangkan Toge sudah menyilangkan kedua tangan didepan dada sembari menggelengkan kepalanya.
"KENAPAAA?!" Oke lama-lama Gojo bisa frustasi sendiri. "Kau tidak mau bicara denganku lagi?! Sensei sedih loh."
Sebelum si raja drama bertingkah, Toge segera menuliskan sesuatu dikertas lalu menunjukannya kepada Gojo.
'Terbiasalah! Jangan kalah dengan seekor panda!'
Gojo yang membacanya cuma menggeram kesal, lalu duduk disalah satu kursi murid didekat Toge yang masih membereskan beberapa kertas miliknya.
"Kau sendiri yang bilang untuk tidak menjadi pengecut, kan? Kalau begitu cepatlah buktikan." Gojo menaikan blindfoldnya lalu menatap Toge tajam.
"Oka--"
"Berhenti mengatakan isian onigiri dan bicaralah seperti manusia pada umumnya." Gojo menopangkan kakinya, sembari mengeluarkan ponsel dari saku dirinya melanjutkan, "kau tahu kan kalau aku ini mudah bosan? Jadi cepat bicaralah dan buat aku terkesan seperti biasanya. Kalau kau seperti ini terus, bisa saja aku meninggalkan--"
Sebelum Gojo sempat menyelesaikan perkataannya, Toge sempat melayangkan pukulannya walaupun harus terhenti diudara tanpa bisa bergerak lagi akibat mugen milik Gojo.
"Brengsek."
Gojo yang mendengarkan cuma terkekeh lalu menggenggam kepalan tangan Toge, tangan yang satunya kini sibuk menurunkan resleting kerah milik pemuda Inumaki yang sebelumnya menutupi setengah wajahnya.
"Yaa seperti itu bicaralah dan juga aku memang brengsek tapi kau menyukainya, bukan?"
Sialnya Toge tidak bisa menyangkalnya karena memang mau sebrengsek apapun Gojo, Toge akan tetap menyukainya.
Tapi walaupun begitu, Toge tidak sempat memikirkan jawaban dari pertanyaan Gojo karena pria itu kini mulai menariknya mendekat tanpa menonaktifkan mugennya sekalipun lalu mendudukan Toge dipangkuannya.
"Toge, setengah dari perkataanku itu hanyalah sebuah candaan tapi untuk setengahnya tidak, menurutmu aku serius dibagian mana? Bosan terhadapmu atau tentang meninggalkanmu?"
Toge yang mendengarnya cuma bisa diam sembari menatap mata biru milik Gojo, bahkan dirinya sampai tidak sadar kalau pria itu sudah menonaktifkan mugen sedari tadi.
"Apa aku menakutimu?" Gojo menyeringai sedangkan Toge kini mulai menangkup pipi pria itu dengan kedua tangannya.
"Tidak, malah itu membuatku jadi lebih ingin melakulan hal yang bisa menarik perhatian Satoru-san."
"Benarkah? Kalau begitu berjuanglah."
Sedetik setelahnya, Gojo sudah menyatukan bibirnya kepada bibir pemuda manis dihadapannya. Memberi beberapa kecupan singkat dan juga melumat bibir Toge
Terima kasih kepada Yuuji yang sebelumnya sempat tidak sengaja meninggalkan kaset film biru diruangannya seusai pemuda itu berlatih energi kutukan.
Gojo jadi tidak terlalu noob lagi 😉 tapi tunggu, kenapa juga pemuda itu membawa kaset film biru ke ruangan Gojo? Tapi yasudahlah persetan dengan itu, yang terpenting saat ini adalah Toge yang mulai mendorong bahu Gojo untuk melepaskan tautan akibat kekurangan oksigen.
"Pwaahhh... S-satoru-san?!" Sembari terengah, Toge menatap Gojo bingung. Padahal baru minggu kemarin dirinya bisa mendominasi ciuman dengan pria dihadapannya ini.
"Tolong jangan berpikir yang macam-macam, aku tidak pernah berciuman dengan orang lain dibelakangmu," ucap Gojo sembari tertawa jenaka, kini ibu jari Gojo tanpa izin masuk kedalam mulut Toge lalu sedikit menariknya agar pemuda itu bisa membuka mulutnya lebih lebar.
Sembari mendekatkan wajahnya kembali, Gojo mengatakan, "apa kau tidak mau memujiku?" Lalu menyelusupkan lidahnya, menginvasi tiap sisi rongga mulut milik Toge. Ruang kelas yang awalnya heningpun kini dipenuhi dengan lenguhan Toge dan juga suara percumbuan dari mereka berdua.
"S-satoru-san jangan b-buat tanda..." Gojo yang kini sudah berada di ceruk leher Toge seketika sengaja menulikan dirinya lalu memberikan banyak tanda kemerahan dileher Toge.
"Ehe~ selesai! Lihat, kau jadi cantik sekali." Ucap Gojo puas sembari menarik resleting kerah Toge agar kembali menutup.
Bagaimana dengan Toge? Tentu dirinya kini tengah mati-matian menahan panas diwajahnya dan juga rasa sesak dibagian bawah yang kini mulai setengah ereksi.
"Heee~ ternyata ada yang bangun." Gojo lalu menyetuh bagian selangkangan Toge dengan jari telunjuknya yang sukses membuat Toge kaget sendiri lalu melanjutkan, "tapi sayangnya aku tidak bisa membantumu, aku harus pergi ke Kyoto jadi berjuanglah!"
"Kau sengaja?!" Gojo cuma tertawa riang berbeda dengan Toge yang susah payah menahan kesal.
Sembari tertawa Gojo melirik celah pintu kelas yang kosong lalu menyeringai puas. Sepertinya ada hal yang tidak diketahui Toge saat ini.
***
Yooo aku akhirnya kembali~
Chap sekarang agak spicy *mungkin* padahal jujur saja diriku noob sekali kalau nulis NSFW Things.
Oh iya, kalau ada typo maafkan, aku malas revisi ehe.Karena sekarang musim hujan, udara jadi dingin banget! Kalian jangan lupa minum air hangat dan pakai jaket! Stay healty ya✨
Jangan lupa tekan bintang dan juga comment ya! Support dari kalian selalu sukses membuatku semangat untuk terus menulis!
KAMU SEDANG MEMBACA
inane • gojo satoru x inumaki toge
Fanfiction[END] Gojo Satoru itu sebenarnya seorang pecundang, sedangkan Inumaki Toge itu (cukup) hebat dalam percintaan. Ini adalah cerita romansa tentang pasangan dengan masa yang masih seumur jagung untuk mempertahankan hubungan mereka. [ gojo satoru x inu...