13

1.4K 195 37
                                    

Fushiguro kini cuma duduk diam, dirinya bahkan tidak tertarik dengan keberadaan Gojo disebelahnya. Pikirannya tentang Toge saat ini lebih menarik untuk ia prioritaskan.

"Kau pergilah kekamarmu duluan, bukankah besok ada misi?"

Fushiguro melirik sekilas terus membalas dengan ketus, "bukankah itu adalah misimu yang tidak kau urus?"

Mendengarnya membuat Gojo tertawa renyah, dirinya lalu sedikit mengubah arah duduknya agar lebih condong kepada Fushiguro. "Lumayan kan, sekaligus kau bisa berlatih domain secara langsung."

"Itu namanya melarikan diri dari kewajiban."

Setalh itu hening, tidak ada yang bicara lagi. Gojo lebih memutuskan untuk memfokuskan atensinya pada ponsel Toge yang sempat ia temukan dilantai dekat tempat perkelahian. Sepertinya pemuda itu tidak sengaja menjatuhkannya.

"Woahh... dia menghapus kontakku,"gumam Gojo pelan tapi cukup terdengar oleh Fushiguro.

"Gojo-san... tentang permintaanku tadi siang, aku ingin menariknya kembali."

Gojo seketika menatap Fushiguro bingung, alisnya ia naikan sebelah lalu mengeryit. "Hah?!"

Sedangkan Fushiguro kini cuma menatap Gojo dengan pandangan, 'apa? Ada masalah?' Alhasil membuat Gojo menghela napas panjang sembari berpikir kalau anak muda zaman sekarang bukan cuma nakal tapi plin plan.

"Ini bahkan belum satu hari, padahal aku sudah sungguh-sungguh loh tapi kau malah plin-plan sekali."

Fushiguro tidak membalas, dirinya memilih untuk bangkit dari tempat duduknya lalu menatap pria itu.

"Aku akan memeriksa Sukuna, Gojo-san lebih baik memeriksa Inumaki-senpai juga, sebelumnya dia terlihat marah sekali."

"Ya jelas, kudengar Sukuna menghinanya," jawab Gojo enteng, tidak ada raut kecemasan disana dan sukses membuat Fushiguro kesal.

"Ck, tidak kah kau mencemaskannya? Kudengar tangan kiri Inumaki-senpai patah." Nada bicara Fushiguro mulai meninggi, mau tidak mau Gojo pun kini ikut berdiri. Untuk kesekian kalinya Gojo menghela napas panjang, lalu dengan perlahan dia membuat blindfoldnya

"Tentu saja aku cemas, begini-begini juga aku memikirkannya." Gojo langsung mengalihkan pandangannya lampu ruang kesehatan tanpa ekspresi, sedikit menerawang lalu melanjutkan, "sama sepertimu, dia juga berharga."

Fushiguro mendecih, entah kenapa semua perkataan Gojo saat ini terdengar seperti bualan ditelinganya.

"Jangan bodoh. Jika menurutmu Inumaki-senpai itu berharga, kenapa kau malah mengiyakan permitaanku tadi siang?" Perlahan Fushiguro berjalan melewati Gojo, pergi kearah ruangan dimana Sukuna sempat dirawat Shooko. Tapi sebelum dirinya benar-benar menghilang dibalik pintu Fushiguro mengatakan hal yang cukup memukul telak Gojo.

"Gojo-san, kau itu tidak memikirkan Inumaki-senpai melainkan kau memikirkan dirimu sendiri."

Disisi lain Toge saat ini cuma menatap kearah jendela yang memamerkan taman sekolah dimana seharusnya Toge menyiram bunga-bunganya nanti pagi. Mungkin dirinya akan sedikit kesulitan karena tangan kirinya belum bisa ia gerakan. Sebenarnya Shooko sudah mengobatinya dengan teknik pembalik tapi wanita itu menyarankan Toge untuk tidak memakai tangan kirinya selama dua hari ini. Mengetahui info tersebut, Toge cuma bisa pasrah.

Tidak lama dari itu, suara knop pintu yang hendak terbuka mengalihkan atensinya. Dirinya lekas membaringkan tubuhnya lalu memejamkan matanya.

Untuk apa juga dia pura-pura tidur?

inane • gojo satoru x inumaki togeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang