16

1.3K 177 24
                                    

Sebenarnya Toge itu tidak berniat untuk mendiamkan Gojo sampai selama ini. Awalnya bahkan cuma berniat untuk satu atau dua harian, hanya saja karena sifat Gojo yang menyebalkan membuatnya ingin terus menerus melakukan ini.

Seperti saat ini ketika Gojo dipanggil Yaga akibat rumor hubungan mereka yang mulai berterbangan, pria itu malah dengan entengnya mengatakan yang sesungguhnya.

Bukannya dulu dia yang sangat tidak mau kalau hubungan mereka diketahui Yaga? Sampai bilang kalau hubungan mereka bodoh, tapi kok sekarang malah beda?!


(Ingat kejadian di chap. 08)




Mau tidak mau kini Toge juga ikut dipanggil dan berlutut bersama Gojo diruangan Yaga. Demi Tuhan, Toge rasanya seperti ingin memakan Gojo hidup-hidup.

"Jadi kalian berhubungan? Dari kapan?"

"Sekitar tiga bulanan," balas Gojo enteng alhasil Yaga cuma bisa memijit pelipisnya.


"Satoru, kau tahu bukan ini tindakan ilegal?" Yaga masih menahan kekesalan sedangkan Gojo cuma tersenyum tak bersalah.


"Anak ini... Dia sudah berumur 18 tahun, bukankah itu sudah cukup legal? Iyakan Toge?"

Toge yang tiba-tiba dipanggil seketika kaget sendiri dan membalasnya kikuk.

"S-shake."

"Kau dengar itu? Shake katanya, bukankah itu manis?" Toge segera menyikut Gojo, menyuruhnya agar berhenti bermain-main tapi cuma dibalas tawa renyah khas miliknya.

"Aku--untuk waktu dekat aku berniat untuk membawanya kerumahku, toh kelulusan ditahun berikutnya juga tidak terlalu lama." lanjut Gojo yang langsung membuat pria yang terlihat berusia hampir setengah abad itu cuma bisa menatap pasrah, dirinya sadar ketika Gojo sudah meniatkan suatu hal siapapun tidak akan bisa mengganggunya.


Berbeda dengan Yaga dan juga Gojo yang kini mulai memasuki topik serius, Toge disampingnya masih bingung dengan perkataan akan rumah yang Gojo maksud.


Bukankah selama ini dirinya juga sering kerumah Gojo? Bahkan sampai menginap, terus apa spesialnya?

"Ahhh terserahlah, yang penting aku sudah memperingatkanmu. Para atasan tentu saja akan menggunakan ini agar kau kehilangan hak atas Itadori maupun murid yang lain, kau tahu bukan kalau dirimu bisa terancam diberhentikan?"

Mendengarnya tentu sukses membuat Toge kaget. Bukankah Gojo ingin meraih tujuan yang cukup besar dengan profesi ini? Kalau dirinya diberhentikan maka tujuan Gojo yang selama ini ia usahakan akan--

"Yaah memang sungguh disayangkan kalau harus kehilangan guru berbakat sepertiku bukan? Tapi walaupun sekolah ini kehilangan pak guru Gojo Satoru, bukan berarti kalian juga ikut kehilangan shaman terkuat Gojo Satoru kan?"

Usai ucapan tegas yang Gojo lontarkan alhasil Yaga seketika tertawa lepas. Seperti biasa, mantan muridnya ini selalu bersikap percaya diri. Ya mau bagaimana lagi dia itu Gojo Satoru dan Yaga yang sadar akan itu tidak akan sedikitpun melontarkan komplain.

Setelah pembicaraan usai, Toge maupun Gojo akhirnya dipersilahkan undur diri. Mereka kini menyusuri lorong koridor dalam diam. Hanya ditemani suara yang dihasilkan oleh alas kaki mereka.

Sebenarnya Toge juga ingin mengajak Gojo mengobrol dan menanyakan tentang topik rumah tadi tapi gengsi, kan dirinya yang memutuskan untuk tetap ngambek beberapa hari yang lalu.
Tapi persetan lah, setidaknya dirinya harus ikut memberi effort toh Gojo juga sampai mempertaruhkan pekerjaannya untuknya.


"Satoru-sa--"


"Toge, aku ini tidak tahu cara memperlakukan seorang kekasih itu bagaimana, aku tidak tahu bagaimana cara membujuknya ketika marah ataupun menahan sikap agar tidak menyakiti perasaannya... Aku tidak mengerti."

Seketika langkah mereka berhenti, Toge menatap Gojo yang masih menatap lurus kedepan dan kini menarik blindfoldnya.

"Benar kata Megumi aku tidak pernah memikirkanmu, selama ini aku hanyalah memikirkan diriku sendiri, memikirkan kesenanganku sendiri," ucap Gojo pelan. Dirinya menatap Toge lekat, entah kenapa Gojo Satoru yang terlihat percaya diri diruangan Yaga seketika hilang begitu saja.

"Kau tahu? Megumi itu masih menyukaimu, maka dari itu aku memutuskan untuk tidak terlalu jatuh pada hubungan ini. Agar ketika Megumi mengatakan bahwa dirinya ingin kembali, aku bisa dengan mudah melepasmu."

Toge yang mendengar penjelasan Gojo cuma mengernyit tak suka. Selama ini ketika Toge membiarkan dirinya jatuh makin dalam, Gojo malah menahan semuanya dan malah siap untuk kembali kepermukaan kapanpun. Meninggalkannya.

"Bukankah itu keterlaluan? Itu sama saja dengan Satoru-san yang siap membuangku kapan saja." Toge menggigit bibirnya, menyalurkan semua kekesalan dan juga rasa sakit pada gigitannya.

Gojo yang kini masih menatap Toge langsung mengusap pucuk kepala pemuda itu lembut lalu membalas,

"Iya, aku siap membuangmu kapan saja." Mendengarnya membuat Toge tidak sanggup membalas, dirinya kini memilih untuk diam menundukan kepalanya. Tapi tidak lama dari itu, Goji menangkup wajahnya yang membuatnya mau tak mau kini menatap Gojo yang tengah tersenyum lembut kearahnya.

"Tapi itu dulu, kau pikir untuk apa aku bicara pada Yaga-san seperti tadi kalau aku masih tidak serius padamu? Maka dari itu berikan aku kesempatan kedua agar aku bisa jatuh lebih dalam dan menemukanmu."

Maka bersamaan dengan angin musim semi yang berhembus, Toge mencium pria dihadapannya dengan hati yang kini mulai bersemi kembali.








Omake Inane


"Satoru-san, kau bilang tadi mau mengajakku kerumah? Memangnya ada apa?" Toge menatap pria disampingnya, tangannya terus menerus menggenggam lengan pria itu dengan cukup manja.

"Kalau ingin serius dalam hubungan, setidaknya kita harus mengunjungi rumah masing-masing bukan?"

"Eh? Tapi aku kan sudah pernah kerumahmu?!" Gojo yang mendengarnya cuma tertawa renyah, entah kenapa melihat Toge yang clueless seperti ini membuatnya merasa puas sendiri.

Maka dari itu Gojo selangkah didepan dan langsung memegang kedua bahu Toge sembari menatap pemuda itu.


"Maksudku benar-benar rumahku, ke-di-a-man Go-jo," ucap Gojo patah-patah-sengaja. "Aku juga berniat datang kerumahmu nanti," lanjutnya sembari berjalan kembali, meninggalkan Toge yang masih terpaku dengan penjelasan Gojo barusan. Kini wajahnya mulai berubah menjadi merah padam ketika membayangkan dirinya dan juga Gojo akan memiliki hubungan yang lebih intens nanti.



'tunggu! Aku kan masih SMA mana bisa langsung menikah?! A-aku harus S2 dulu tapi kalau menikahnya dengan S-satoru-san sih ya boleh-boleh saja!' batin Toge.




Tapi kok malah jadi menikah?



"B-BUKANKAH INI TERLALU CEPAT?! TAPI GAPAPA SIH JADI AYO! AKU BISA MASAK ONIGIRI KOK!"




Maka dari itu, Gojo cuma bisa berjalan didepan Toge sembari tertawa lepas ketika tahu kalau kini pacarnya malah berpikir kemana-mana.

***

Selamat malam kawan-kawan!Mau ngasih tahu kalau Inane akan tamat dalam 2 chapter lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam kawan-kawan!
Mau ngasih tahu kalau Inane akan tamat dalam 2 chapter lagi.

inane • gojo satoru x inumaki togeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang