Sebenarnya Fushiguro itu malas kalau bertemu dengan Sukuna, tapi entah kenapa ketika Itadori muda bilang kalau kakaknya tidak marah-marah seperti biasanya malah membuat Fushiguro penasaran sendiri.
Maka disinilah dia, dihalaman belakang sekolah sembari menunggu Sukuna dengan dua kaleng soda dingin ditangannya. Siang ini cukup panas maka dirinya berpikir kalau soda sangat cocok.
Setelah sekitaran lima menit menunggu, suara derap langkah kaki mulai terdengar bersamaan dengan itu Sukuna terlihat tengah berlari kearah Fushiguro yang kini mulai berpikir tentang kenapa Sukuna harus lari-larian segala?
"MEGUMI!" Teriaknya dari kejauhan yang langsung membuat Fushiguro mengeryit tak suka.
"Haaaahh apa kau sudah menunggu lama?" Sukuna memegang kedua lututnya, menumpukan badannya sembari menyetabilkan napasnya yang tidak karuan.
"Tidak, aku baru datang."
Fushiguro seketika menatap cola ditangannya, memberikan minuman bersoda pada orang yang kelelahan itu tidak bagus maka dirinya langsung bangkit dan menyuruh Sukuna duduk dan pergi menuju mesin minuman.
Alasannya? Tidak tahu juga, padahal Fushiguro sudah berniat untuk tidak memperdulikan Sukuna karena menurutnya merepotkan akan tetapi dirinya malah tetap saja melakukan hal seperti ini.
"Minumlah." Sukuna seketika menatap botol dan Fushiguro secara bergantian, tidak percaya kalau yang terjadi dihadapannya itu benar adanya. Sukuna tidak pernah terpikir sekalipun kalau Fushiguro akan membelikan minum untuknnya, sedikit lebay memang tapi itulah kenyataannya.
"T-terima kasih." Setelah Sukuna menghilangkan dahaganya, tidak ada siapapun yang berbicara. Entah itu Fushiguro ataupun Sukuna sendiri, mereka tidak mengatakan sepatah katapun dan membiarkan suara angin yang menabrak dedaunan pohon menemani mereka.
Sebenarnya Fushiguro tidak keberatan sih kalau harus diam diaman seperti ini, berbeda dengan Sukuna yang mulai memutar otak mencari topik menarik apa yang harus dia bicarakan.
"H-hari ini cerah ya?"
Pada akhirnya Sukina cuma bisa mengatakan basa basi yang basi.
"Kau benar, saking cerahnya sampai membuatku pusing sendiri. Panas sekali." Sukuna seketika bungkam, sembari memikirkan apakah sebenarnya Fushiguro tidak tahan matahari? Atau jangan-jangan dirinya tidak suka musim panas?
"Sukuna--ah maksudku senpai, aku dengar dari Itadori kalau baru-baru ini berperilaku aneh. Apa kau sedang ada masalah?"
Sukuna cuma mengerjapkan matanya lalu menatap Fushiguro dengan mata yang membesar.
Fushiguro yang sadar kalau saat ini ditatap dengan cara yang tidak biasa alhasil langsung memalingkan wajahnya. "Kalau tidak mau memberitahuku juga tidak apa," lanjutnya.
"T-tidak! Maksudku aku tidak keberatan kalau harus memberitahumu, aku hanya kaget saja. Biasanya kau tidak peduli padaku." Kekahan Sukuna setelahnya malah membuat Fushiguro tidak enak sendiri.
Ya memang benar sih, sebelumnya dirinya selalu bersikap kasar pada Sukuna dan sekarang malah bertanya seperti ini. Siapa juga yang tidak kaget bukan?
Tapi tunggu, Fushiguro otu bertanya bukan karena perhatian tapi cuma sekadar penasaran, iyaa itu! Tidak lebih dan juga tidak kurang.
"Bagaimana kalau aku bilang alasanku bersikap aneh itu karenamu? Apa Megumi akan percaya?" Sukuna menopang dagunya sembari menatap Fushiguro yang masih duduk disebelahnya. "Orang yang kusukai menjauhiku, bagiku itu masalah yang sangat serius," lanjut Sukuna.
Fushiguro masih diam, dirinya masih bingung harus menjawab apa.
"Kata Yuuji kalau caraku menunjukan rasa suka padamu itu salah dan malah membuatmu kesal, hanya saja ketika aku melihatmu menatap Inumaki dengan tatapan yang berbeda dengan yang aku dapatkan membuat rasa kesalku pecah begitu saja, padahal aku tidak ada hak untuk marah juga bukan?" Sukuna saat ini tersenyum hanya saja Fushiguro merasa kalau senyuman itu mengganggunya. Pria disampingnya itu terlalu memaksakan.
"Ahh sebelumnya kau menanyakan tentang aku kenapa bukan? Aku tidak apa-apa hanya sedang memikirkan tentang cara agar tidak mengganggumu lagi. Haruskah aku terus mengganggumu? Atau haruskah aku menyerah saja? Tapi pada akhirnya tetap saja aku tidak bisa menemukan jawabannya, aku terlalu sungkan mendekatimu lagi dan aku tidak siap kalau harus menyerah," jelas Sukuna panjang lebar.
Sukuna sebenarnya tidak tahu alasan mengapa dirinya mengatakan semua hal ini pada Fushiguro, hanya saja semua ini meluap begitu saja. Sepertinya dirinya terlalu lelah saja.
"Kalau begitu kenapa tidak kau tanyakan langsung saja kepadaku?"
Entah ada apa dengan hari ini, banyak sekali hal yang membuat Sukuna terkejut. Dari mulai Fushiguro yang ingin bertemu dan juga perkataannya barusan yang langaung membuat Sukuna kikuk.
"Kenapa malah diam saja?" Lanjut Fushiguro sukses membuat Sukuna langsung mendeham dan menata kata yang harus ia ucapkan.
"M-megumi aku menyukaimu! Ayo pacaran demganku!" Wajah Sukuna kini sudah berubah menjadi merah, dia baru sadar kalau ternyata menyatakan cinta itu cukup memalukan.
"Bukankah kau seharusnya menayakan tentang lanjut atau pergi? Kenapa malah menyatakan cinta lagi?"
Benar juga.
Maka setelahnya Sukuna langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Aaarrghhh! Kau benar! Memalukan sekali."
Fushiguro cuma terkekeh pelan dan kini gantian dirinya yang menopang dagunya sembari menatap Sukuna lalu berkata, "aku pikir kita sudah berpacaran, ternyata aku salah ya?"
Eh?
Sukuna cuma bisa melongo, dirinya bingung sejak kapan mereka berpacaran? Setahu dia pacaran kemarin kan hanya berlaku kalau Sukuna tidak mengatakan apapun pada para atasan tentang hubungan Inumaki dan gurunya dan Sukuna kan....
Oh iya dirinya kan tidak mengatakan apa-apa pada para atasana maupun Yaga.
Ketika sel otak yang kini mulai menyatu, Sukuna langsung bangkit mengejar Fushiguro yang kini sudah berjalan meninggalkan Sukuna.
Bersamaan dengan itu Fushiguro juga mulai sadar kalau semua yang ia lakukan hari ini bukanlah hanya sekadar rasa penasaran yang selalu ia kira.
Ahh mungkin mulai dari saat ini dirinya harus mulai terbiasa dengan sikap Sukuna yang berbanding terbalik dengannya.
***
AKHIRNYA SIDE KAPEL KITA BISA OFFICIAL
✨✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
inane • gojo satoru x inumaki toge
Fanfiction[END] Gojo Satoru itu sebenarnya seorang pecundang, sedangkan Inumaki Toge itu (cukup) hebat dalam percintaan. Ini adalah cerita romansa tentang pasangan dengan masa yang masih seumur jagung untuk mempertahankan hubungan mereka. [ gojo satoru x inu...