3

499 42 1
                                    

Aku memijakkan kakikku ke dalam gubuk kumuh ini.

Gelap.

Suasana nya sungguh mencekam. Aku menelusuri tempat ini.

Tempat prostitusi illegal kelas kakap.
Tempat dimana semua wanita dengan wajah dan tubuh terbaik ada disini.

Namun, wanita-wanita ini diperlakukan seperti binatang.

Tidak seperti tempat prostitusi yang aku ketahui, tempat ini sangat tidak wajar.

Laki-laki yang berada disini, aku mengenal berberapa wajahnya namun aku tidak menyangka bahwa fantasi seksual mereka semenjijikan ini.

Yang lebih anehnya lagi adalah,

Wajah semua wanita yang ada disini tidak sama sekali merasa kesakitan.
Mereka menikmati apa yang dilakukan para keparat hidung belang ini.

Mereka suka disiksa.

"Kau memang punya berapa?" sebuah suara berat membuat ku sedikit terkejut dan aku menoleh kepadanya.

"Woah—kaum Roronoa? Apa yang ingin kau lakukan disini?"

"Memangnya apa lagi? Aku minta satu gadis," jawabku.

Pelayan tersebut tertawa, "Ahahaha, baiklah kami menyediakan semua wanita terbaik seprefektur ini."

Namun kemudian pelayan tersebut berbisik,

"Bahkan wanita terbaik senegara ini, HAHAHAHA—" sembari tertawa aneh.

"Bagaimana kaum darah biru? Kau mau yang mana?" tanya nya kepadaku.

Aku menghela nafas, baiklah—Roronoa Zoro.

Kamu harus menolong gadis itu.

"Aku ingin gadis yang barusan kalian bawa kesini."

Pelayan tersebut terdiam dan tertawa lagi.

"HAHAHAHA MEMANG KAUM DARAH BIRU SELALU TIDAK SALAH MEMILIH."

Aku terdiam.

"Dia adalah salah satu gadis terbaik! Bahkan letnan di prefektur Sabaody sedang dalam perjalanan untuk membawa nya kesana. Baiklah, aku akan membawakanmu ke ruangan jalang itu."

Pelayan tersebut membawaku ke lorong. Sepanjang lorong yang kudengar hanyalah suara-suara manusia yang libido nya sedang naik tinggi.

Menjijikan.

Kemudian kami berhenti di pintu nomor 707.

Pasti ini pintu gadis itu.

Pelayan tersebut membuka pintu dan sekarang gadis itu benar-benar berada di depanku.

Tubuhnya terbaring di meja bulat yang besar.

Ia menangis disana, tanpa benang sehelaipun.

"Namanya adalah Nico Robin, dia adalah gadis terbaik dari prefektu Ohara, tapi siapa sangka di masa remajanya ternyata ia tinggal di prefektur menyedihkan ini."

Pelayan ini tidak salah.

Nico Robin namanya.

Ya, dia cantik, kulitnya seputih salju. Badannya benar-benar dipintal dengan sangat baik oleh Yang Maha Kuasa, tanpa cacat.

Namun manik mata berwarna sehitam batu baranya yang manisnya lah hal paling indah dari dirinya.

Jika lelaki yang pertama datang bukan aku. Tentu saja dia akan habis.

"Baiklah, tuan Roronoa,

Selamat menikmati."

TO BE CONTINUED

[✓] Serendipity • ZoroBinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang