Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Haii 😊."
Asahi fokus melihat ekspresi wajah jaehyuk. Biasa saja atau sangat bahagia.
"Sama siapa?"
"Sendiri 😊." Jawabnya imut.
"Teman jaehyuk ssi,, yah? Perkenalkan, sakura. Mantan pacar jaehyuk."
"Asahi." Jawab asahi dengan senyum terpaksa.
"Jae,, kenapa gak ngabarin aku kalau kamu juga liburan di sini."
"Iyaa,, so-"
"Gak papa kok. Ayo kita berenang." Sakura menarik tangan jaehyuk.
"Ayoo."
"Ayo asahi."
'Asahi yah. Bukan sayang?' Asahi memendam amarah.
"Wowww air nya sangat dalam ternyata." Sakura panik dan merangkul pundak jaehyuk di hadapannya.
Asahi meninggalkan mereka tanpa basa basi.
"Sekali brengs*k tetaplah brengs*k. Janji palsu. Dasar bad jingan." Umpat asahi yang merasa sangat kesal dibuatnya.
🌸
Malam harinya setelah melewati hari yang panjang.
"Sayang kamu ke mana saja?" Tanya jaehyuk yang sudah berada di dalam kamar.
"..."
"Sayang. Aku hawatir. Nyari kamu ke mana2."
"..."
"Asahi." Panggil Jaehyuk lembut.
"Bisa diam tidak?! Urusi saja mantan pacar mu itu¡¡ dasar buaya brengs*k¡¡."
"Maafin aku kalau udah bikin kamu cemburu."
'Andai bawa pistol, udah ku headshoot dia.' Setan asahi merasuki.
"Katanya kamu mau berubah? Mana? Sekali brengs*k tetap brengs*k ternyata."
"Asahi. Jaga mulut kamu. Aku gak ngapa2in sama dia. Aku gak brengs*k."
//iya,, cuma bang sad aja//
"Kamu gak ngenalin aku sebagai istri kamu ke dia. Iyakan? Maksud kamu apa? Mau jaga perasaan dia?! Lebih pilih dia? Silahkan?!"
"Maafin aku sa,, tapi dia lagi butuh aku. Dia baru keluar dari grupnya. Dia dianaktirikan. Aku gak tega. Aku,, aku mau bantu dia keluar dari masa depresinya."
"Anak tiri, anak haram, anak gak tau diri. Aku gak perduli. Besok kita cerai¡¡" Ujar asahi sebelum mengambil koper dan membereskan barang2nya.
Asahi menangis dalam diam. Hatinya begitu sakit. Jaehyuk anggap asahi apa? Robot? Ga punya hati? Ga butuhin dia sebagai seorang suami?
"Asahi jangan seperti ini. Kita sudah berkomitmen. Kita ingin lebih baik jalanin pernikahan kita."
"Komitmen apa?? Penghianatan?!"
"Sa."
"Aku gak kuat, aku ga bisa jae. Aku gak sanggup. Aku pencemburu,, sementara kamu begitu. Pakboi tiada ahir." Ujar asahi dengan bibir bergetar.
"Maafin aku." Jae memeluk asahi dari belakang.
"Lepasin jae."
"Maafin aku. Aku salah udah bikin kamu cemburu terus. Aku janji bakal berubah."
"Aku udah capek dengan semua janji palsu kamu, jae."
"Beri aku kesempatan lagi buat perbaikin semuanya. Kalau aku gak bisa nepatin janjiku. Kamu boleh bunuh aku dengan pistol kamu."
"Aku tidak ingin masuk penjara."
"Kamu bunuh diri saja setelah membunuhku. Kita bertemu di kehidupan berikutnya. Aku janji aku bakal cari kamu nanti."
"..."
"Saa. Aku sayang banget sama kamu. Aku cinta mati. Aku rela jika harus mati ditangan kamu." Ujar jae sebelum mulai menciumi leher dan pundak asahi.
"..." Asahi hanya tertegun dibuatnya. Bingung. Haruskah dia percaya atau tidak dengan apa yang diucapkan jaehyuk kali ini.
