DAY 7
Aku dan keluargaku sedang menyusuri sebuah kota yang biasanya ramai sekali, karena kota ini banyak gedung-gedung perkantoran, mall, dan tempat beristirahat yang nyaman seperti kafe-kafe.Namun yang membuat kami terkejut, kali ini kota ini menjadi sepi, sunyi, seram, dan terlihat tidak berpenghuni. Aku melihat sekeliling didalam jendela mobil. Bahkan tidak ada kendaraan yang berlalu lalang.
"Pa, apa kita periksa dulu pa? apa yang terjadi disini ?" Tanya Louis.
"Baiklah kita berhenti dulu disini, papa juga mau mampir ke pertokoan untuk membeli beberapa tambahan untuk perbekalan kita." Jawab papa.
"T-tapi cukup menyeramkan disini pa, aku takut, jangan-jangan telah terjadi sesuatu." Ucapku sambil melihat sekeliling.
Suasana di kota ini sangat mencekam, rasanya aku sudah tidak tahan jika berlama-lama disini. Kulihat dari kejauhan banyak mobil yang rusak dan kaca nya pecah, bahkan mall yang biasanya aku kunjungi jika kesini terlihat lampunya meredup dan mallnya sepi sekali. Jalanan juga terlihat berantakan dan banyak barang berserakan.
"Tenang aja, Louis dan papa akan membawa beberapa senjata, Lily dan Karin tunggu dimobil saja ya." Ujar papa menenangkanku.
"Pa, aku juga akan bersiaga membawa pisau untuk melindungi diri dan Karin." Jawabku.
Papa dan Louis mulai keluar dari mobil. Aku memandangi mereka hingga mereka tidak terlihat lagi. Aku mulai gelisah karena sudah 45 menit mereka tidak kunjung kembali. Kulihat raut muka Karin yang sudah cemberut.
"Karin, sabar ya! Papa dan Louis sedang mencari makanan untuk perjalanan kita." Rayuku.
"Lily, aku kan sedang diet jadi yang menghabiskan makanan cuman kamu dan Louis." Jawab Karin dengan senyuman.
"Hahahahaha, maafkan Kakak." Tawa ku sambil menggilitik tangan Karin.
Aku lihat jam tanganku dan ini sudah 1 jam mereka belum kembali. Aku bingung apa yang harus aku lakukan. Tiba-tiba lenganku tertembak.
"Dooooorrrrrrr!!!!!!!!!"
Aku langsung melihat Karin. Peluru itu menembus lengan kananku. Rasa nya sakit sekali dan pandangan mataku mulai memburam, namun aku menjaga agar tetap sadar dan dapat melindungi Karin.
"Lily!!!!" Teriak Karin dengan keras dan menangis.
Karin mencoba menenangkan aku dan terus menerus memanggil namaku. Kami berdua tidak tahu dari arah mana peluru itu ditembakkan dan siapa pelakunya.
"K-kkkarin, jika kakak tidak sadar diri, gunakan pisau ini untuk senjatamu dan lindungi dirimu." ucapku terbata-bata.
Adikku yang masih berusia 15 tahun harus ku pegangi pisau untuk melindungi dirinya. Mataku sudah tidak bisa aku buka lagi dan aku hanya bisa mendengar teriakkan Karin memanggil namaku berulangkali. Tiba-tiba ada 2 orang laki-laki menghampiri Karin. Karin langsung menodongkan pisau.
"Menjauh dari kami!" Ucap Karin dengan lantang.
"Tenang-tenang, kami akan membantu kamu."
"Siapa kalian ?" Tanya Karin
"Maafkan kami sudah menembak dia, kami akan membantu mengobati lukanya." Ucap salah satu pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VACCINE
Mystery / ThrillerDon't run, just kill the zombies.... Apa penyebab dunia dipenuhi zombie? Tahun 2021 adalah awal tahun kehancuran dunia dimana manusia harus bertahan hidup dari zombie, begitu pula Lily, Karin, Louis, dan Papa David. Diperjalanan mereka bertemu Alex...