Chapter 2 : Looking for Karin

256 151 126
                                    

Day 15
‘Karinnnn....Karin.....!!!” teriakku.

Aku dan yang lain kehilangan Karin saat berhenti disebuah pertokoan diujung kota mati. Rencananya kami berhenti sejenak untuk mencari bahan bakar dan alat untuk melindungi mobil van kami sebelum memasuki kota lain. Aku turun dari mobil bersama Karin, Papa dengan Louis, Alex dan Gerry yang berjaga didekat mobil. Aku dan Karin berjalan ke arah yang berbeda dengan Papa dan Louis.

Flashback

“Ly, aku mau pipis” rengek Karin.

“Aku akan mengantarmu kesana, jangan berisik!” jawabku.

Kedua saku ku mengantongi pisau, dan di ransel ku masih ada pistol dengan peluru jumlah yang utuh.
Saat aku sudah menemukan kamar mandi umum didalam mall aku menunjuk keberadaan toilet itu ke Karin. Untung lampu mall masih menyala meskipun sedikit meredup dan berkedip-kedip, setidaknya kami bisa melihat jalan dan zombie dengan jelas. Karin yang sudah tidak sabar langsung berlari ke toilet itu tanpa menengok kanan dan kiri.

“Karin, tunggu!” teriakku pelan.

Aku berlari menyusul Karin, dan tanpa aku sadari suara teriakkan ku dan langkah lari kami berdua mengundang zombie. Mataku terbelalak melihat begitu banyaknya zombie di mall ini keluar dari persembunyiannya.

“RRRGGHHHHHH”

Aku langsung masuk ke kamar mandi dan mengunci pintunya. Karin keluar dari kamar mandi nya dan kebingungan menatap diriku.

“Apa yang terjadi Lily?”

“T-ttternyata banyak zombie didalam sini. Saat aku berteriak memanggil namamu dan derapan langkah kaki ku mengundang mereka.” jawabku terengah-engah.

“Kita harus keluar secepat mungkin kak, sebelum semakin banyak disini!”

“Ayo, siapkan pisaumu dan tetap berada dibelakangku.” perintahku.

Karin langsung bersiaga dan berdiri dibelakangku. Kubulatkan tekadku untuk keluar dari kamar mandi ini.

Sebenarnya aku sangat takut, keringatku mulai bercucuran dan jantungku rasanya berdetak lebih cepat daripada saat aku ujian disekolah. Tapi aku harus terlihat lebih kuat agar Karin tidak merasa takut.

Jika terjadi hal yang buruk aku harap salah satu dari kami dapat bertahan hidup dan kembali ke mobil dengan selamat. Aku mengamati gerak gerik zombie yang berlalu lalang didepan kamar mandi. Akhirnya, aku membuka pintu utama kamar mandi dengan perlahan. Aku memegang gagang pintu dengan gemetar. Aku menoleh kebelakang dan melihat Karin, Karin mencoba meyakinkan aku supaya lebih berani.  Aku menyeret Karin keluar dan berjalan cepat namun tidak menimbulkan derapan kaki yang keras. Tiba-tiba zombie itu berjalan ke arah kami.

“RRRRGGGHHHH!!!!”

“RRGGGHHHHHHH”

Semakin banyak zombie dan aku sangat ketakutan, rasanya tanganku kaku sekali untuk mengangkat senjata dan membunuh mereka.

“Lily, bunuh mereka!!!” teriak Karin.

Aku langsung menebas kepala zombie satu persatu yang ada dihadapanku dengan pisau yang ku punya. Aku mendengar juga suara tebasan berasal dari arah Karin. Aku terus berlari dan membunuh zombie-zombie.

“Haduh kalian kenapa tidak ada habisnya sih! tanganku sudah capek tau!” gerutu ku sambil membunuh zombie-zombie.

“Ayo Ly, cepat!”

“Lewat sini!!!” ucapku.

Aku berlari menuju pintu mall yang berbeda dengan Karin. Aku kehilangan Karin. Aku langsung berlari dan segera menghampiri mobilku, sambil terengah-engah aku mengatakan kepada Alex dan Gerry.

VACCINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang