Part 26

204 12 0
                                    

Sungguh, aku tidak bisa menenangkan diriku ketika duduk berhadapan langsung dengan Taeyang. Hei! Dia Taeyang! Dia adalah salah satu member BIGBANG yang terkenal setelah G-Dragon! Aku sangat menyukai suaranya yang indah itu. Sebenarnya apa yang diinginkan Taeyang? Apa ini ada hubungannya dengan Jiyong? Tapi dimana Jiyong?

"Kau Kim Na Na bukan?" Tanya Taeyang.

Bahkan Taeyang tau namaku! Rasanya aku ingin menangis. Jadi Jiyong sudah menceritakan kisahnya denganku pada Taeyang?

"Iya. Aku Kim Na Na. Ngg.. Ada apa kau menyuruhku kemari?"

Taeyang tersenyum. Kemudian dia membalikkan badannya seperti sedang melihat sesuatu. Aku pun langsung melihat apa yang dilihat Taeyang. Deg. Bisakah.. Bisakah aku keluar dari situasi seperti ini? Dia.. Dia...

"Kau pasti sangat mengenalnya. Aku ingin kau menyelesaikan masalahmu dengan gadis itu."

Taeyang meninggalkan kami berdua. Demi Tuhan aku bingung harus bagaimana. Taeyang sudah pergi. Kini hanya aku dan lelaki itu maksudku Jiyong yang ada di tempat ini. Jadi.. Jadi ini sebenarnya tujuan Taeyang untuk mempertemukan kami? Aku akan sangat berterimakasih dengan Taeyang. Tapi aku belum sempat mengucapkan terimakasih padanya.

Aku masih bingung harus apa. Aku tidak berani mengangkat wajahku. Tapi, mau tidak mau aku harus melakukannya. Ya. Dengan debaran jantung yang sangat tidak normal aku mengangkat wajahku, dan menatap sosok lelaki yang sangat aku rindukan. Dia adalah Kwon Jiyong. Tapi auranya berbeda dengan Jiyong yang aku temui saat di Lombok. Jiyong.. Jiyong terlihat berantakan.

"Aku.. Aku.." Demi Tuhan aku sangat gugup.

"Jadi ini tujuan Taeyang mengajakku ke tempat ini?" Ucap Jiyong.

Aku tidak tau dengan siapa Jiyong berbicara. Tapi suaranya terdengar sangat tidak ramah. Ya Tuhan....

"Tidak! Kau sudah menghancurkanku. Aku tidak akan memaafkanku meski kau melakukan berbagai cara, aku tak akan mau memaafkanmu."

Kata-kata sialan itu membuat nyaliku menciut. Tapi aku harus siap ketika Jiyong menghancurkan hatiku karena aku sudah menghancurkan hatinya.

"Aku.. Aku juga tidak tau kalau Taeyang mengajakku kemari untuk bertemu denganmu. Ma.. Maafkan aku. Ku mohon maafkan aku.." Ucapku.

Rasanya seperti aku yang sedang ada di posisi Jiyong pada malam itu. Tapi aku tidak peduli. Bahkan aku siap berlutut di hadapan Jiyong.

"Aku tidak tau apa salahmu sampai kau meminta maaf padaku. Tapi Taeyang yang gila. Mungkin dia sedang mengerjaiku." Ucap Jiyong.

Suara Jiyong mulai terdengar santai. Hal itu cukup membuat hatiku lega walau hanya sedikit. Baiklah. Tarik nafas perlahan, lalu keluarkan.

"Kau.. Kau masih mengingatku kan?" Tanyaku.

"Memangnya kau siapa? Aku tidak tau siapa dirimu. Apa kau keluarga Taeyang? Tapi tidak mungkin. Bagaimana bisa Taeyang mengenalimu?"

Baiklah. Sudah sangat jelas kan kalau Jiyong telah melupakanku karena perkataanku sendiri? Tapi jika Jiyong telah melupakanku, lagu itu....

Tiba-tiba saja aku memeluk Jiyong. Aku memeluknya dengan sangat erat. Aku menangis dipelukannya seperti yang pernah aku bayangkan sebelumnya kalau aku akan menangis dipelukan Jiyong. Dadaku sangat sesak. Tapi aku merasa nyaman saat memeluk Jiyong.

"Maafkan aku! Maafkan aku! Aku sangat menyesal waktu itu! Maafkan aku! Aku.."

Hatiku berdesir saat Jiyong membalas pelukanku. Sekarang aku yang berada di pelukan Jiyong. Sungguh hatiku merasa sangat bahagia. Aku menangis bahagia.

Last Dance | GDRAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang