tiga belas ; suit

952 130 4
                                    

CHAPTER 13 : Suit


Agatha mengerjap berkali kali, matanya bergerak kanan kiri sambil menggigit atas bibir. Dua pemuda kini menghimpitnya diujung cafe, ketiganya menepi, takut menghalangi pengunjung lain.

"Kalian berdua kok bisa sampe sini sih?"

Dirga melirik sekilas, tapi kemudian menghela berat. Tangannya melipat didepan dada, tampak acuh.

"Mana gue tau"

Sedangkan Mickey sedari tadi cengengesan tanpa dosa sambil bolak balik memasuk keluarkan tangannya dari saku celana.

Agatha melirik keduanya lagi, "barengan lagi, lo berdua ngedate?"Dirga melebarkan mata dengan terkejut. Matanya menyorot kesal terbuka melotot, sama dengan

Mickey yang membuka mulut tak terima."Njir, gue demen cewek" bela Mickey pada dirinya sendiri, karena Agatha sendiri mengangkat tangan pelan didepannya.

"Kalo beneran gausah gengsi, gue openminded." lanjut cewek itu sambil memejamkan mata. Dirga semakin mendidih, tangannya kini mengacak rambut.

"Lu berdua ngaco banget kalo ngomong, cewek cakep aja kadang gue ilfeel apa lagi bentukan cowok banci kek gini" cowok itu menunjuk Mickey.

"Mulut lo, setan" umpat Mickey tak terima. Agatha menggeleng pelan, seharusnya ia sendiri disini, menunggu sambil menikmati coffee latte, bukan menikmati perdebatan dua cowok menyebalkan didepannya ini.

Cewek itu sekarang menarik nafas, kemudian menghela berat. Harusnya dia disini dengan Ronny, paling nggak cowok yang satu itu gak bakal ngebahas soal hubungan.. ya itulah.

Dirga melipat tangan lagi, kini menatap Agatha. "Ronny nyuruh gue nemenin lo"

"Halah dia udah tau juga kali, kalo nggak ngapain juga elu disini" ledek Mickey berpura pura mengalihkan pandangan.

Alhasil cowok itu mendesis, pengen nonjok lagi rame, kagak nonjok kesel sendiri. Dirga akhirnya memutuskan untuk melepas pandangannya dari pemuda itu.

Agatha yang terhimpit dua cowok keras kepala itu sekarang pasrah, merogoh tas mencari tiket. Dua carik kertas ungu pastel dengan nama author yang mengadakan fansign, Agatha memesan tiket tersebut beberapa menit setelah acara itu diumumkan melalui online. Singkatnya, cewek itu gercep.

Tapi kini tangannya bingung mau ngasih ke siapa, dia nggak tau bakal ada dua cowok ini, lebih kagetnya ngga ada Ronny.

Wajah Agatha merengut, kini meruntuki diri sendiri karena mau aja ngeiyain Ronny, padahal cewek itu tau kalo Ronny suka main tinggal begini.

Agatha melirik pada Dirga, cowok itu kini menatap tajam Mickey seakan menahan tangannya untuk tidak melayangkan tonjokkan. Ia melirik lagi, kini mengerjap menatap Mickey yang juga menunjukkan wajah songong pada Dirga.

Aneh banget.

Padahal Mickey ini anak baru, masih baru aja udah nyari masalah ama Dirga.

Agatha menarik tangannya kembali memasukkan tiket dalam tas, kalau suasananya begini, cewek itu terpaksa menggunakan cara paling ampuh.

"He"panggil Agatha pelan. Keduanya menoleh, mengerjap menunggu kalimat lain dari mulut Agatha.

Agatha merapatkan bibir, "itu..." kalimatnya terjeda, membuat keduanya masih enteng menghadap pada Agatha.

"kalian suit coba"

Perubahan wajah Dirga tampak drastis, tak kalah dengan Mickey yang menatapnya bingung.

"Buat apaan?"

Agatha mendesis pelan, "udah si..suit aja"

"Ngapain sih? nggak elit banget cowok suit"

Dirga diam diam mengiyakan, kemudian mengeryit, "lo mau ngapain? milih jodoh?"

Agatha tampak meruntuk pelan, "IHHH ENGGAAA"sergahnya kesal. "udah sii suit aja ribet amat"lanjut cewek itu kesal.

Tangannya menarik kedua tangan cowok tinggi yang menghimpitnya itu, kemudian membuka telapak keduanya.

"Udah ya.., suu—"





"EH EH TUNGGU"potong Mickey, cowok itu menurunkan tangan kanannya, kini mengangkat tangan kirinya kedepan. "gue lebih jago pake tangan kiri"lanjutnya.

Cewek berambut pendek itu hanya menghela tak peduli kemudian melambaikan jarinya pelan, "Yaudah lanjut lanjut"


"satu...dua...tiga...SUIT!"

***








a/n

hiks, pendek banget jadinya, tenang, beberapa hari kedepan aku akan segera up.

OIYA PERINGATAN, percakapan dengan kata kasar atau hal hal yang kurang baik untuk dibaca, mohon kerjasamanya itu hanya untuk menyesuaikan watak alur dan plot. aku juga sebenernya dibawah umur, masi bebi🥺.egk

Kalo gue bikin scene mickey—dirga gelut pake bahasa formal juga kan bakal.....aneh ga si:>

DAN SATU LAGI, jangan ditiru umpatannya, tiru saja sikap sabar author.egk

kkei, babay😘

ANTAGONIST [REMAKE] SOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang