Pemandangan jalanan tokyo malam ini begitu berbeda. Maksudya, bukan pemandangan malam Tokyo itu biasa saja pada hari-hari sebelumnya.
Tapi, entah mengapa jalanan tokyo malam ini terlihat lebih berkilau. Apa itu karena lampunya? Atau karena lampu-lampu kendaraan? Ataukah karena bintang-bintang di langit yang sepertinya bersinar sangat terang?
Mungkinkah semua hanya khayalan [Name] saja?
Ah, mungkin pilihan terakhir adalah pilihan yang tepat.
"Cantiknya..." [Name] berkata untuk kesekian kalinya, mulutnya juga tidak berhenti tersenyum.
Wanita itu sudah berjalan cukup lama dan belum ada tanda tanda berhenti. Apa kakinya tidak lelah berjalan selama itu?
Padahal biasanya berjalan ke minimarket yang jaraknya dekat dari apartemen nya pun dia kecapean. Lalu mengapa kali ini berbeda?
Ah, iya juga. Apakah ini efek alkohol yang [Name] minum sebelumnya? Mungkin benar begitu, aroma alkohol juga sedikit tercium di sekitarnya.
Jika memang seperti itu, berapa banyak yang sudah wanita itu minum?
Apa 1 gelas cukup untuk membuatnya tersenyum disana dan disini?
"Kenapa sepertinya aku merasa ada yang kurang?" [Name] akhirnya berhenti lalu memasang wajah berpikir. "Aku sudah membayar minumnya kok..."
"Ah iya benar!" [Name] merogoh ke dalam kantongnya, mencari benda pipih kecil yang selalu tersimpan di kantongnya.
Setelah ketemu, [Name] buru-buru membuka aplikasi telepon dan mencari kontak seseorang yang familiar. Ia mengerutkan dahinya, bingung kenapa nama 'Keiji' tidak ada dalam kontaknya.
"Siapa yang mengganti namanya?" [Name] menatap kontak bertuliskan 'Akaashi'. Tanpa pikir panjang langsung mendial nya.
Tidak butuh waktu lama untuk pemilik ponsel di sebrang sana menjawab panggilan [Name]. Setelah telepon tersambung, [Name] pun langsung memasang kembali senyum nya―mungkin sedikit lebih lebar dari sebelumnya―saat mendengar suara yang keluar dari ponselnya.
"[Name]? Ada apa? "
Suaranya sedikit lelah. 'Mungkin dia sedang mengerjakan pekerjaannya.' pikir [Name].
"Keiji! Apa kamu sudah melihat bintang malam ini?"
"Bintang? Tidak, aku sedang bekerja. Apa itu alasanmu menelfon ku di jam seperti ini?"
