S2 - Bab 7

31 8 0
                                    

"Ahahaha...!" Tiba tiba Rose tertawa terbahak bahak disaat semua orang sedang serius menunggu Starla datang. Entah apa yang merasuki jiwa dan raganya, ia tiba tiba tertawa macam mbak kunti yang lagi nampakin wujudnya.

"BAJU MODEL APA ITU WOY! AHAHA...."

Rose tetap tertawa dan tak memedulikan tatapan datar yang diberikan oleh semua orang yang berada disekitarnya.

Sementara Violet yang sudah geram bersiap untuk menjitak kepala Rose supaya ia berhenti tertawa.

'Tak'

"Awh!"

"Itu baju tahanan, bodoh!" geram Violet sembari berbisik pelan. Rose meringis sembari mengelus kepalanya yang berdenyut sakit karena ulah Violet.

"Lha? Baju tahanan toh. Kirain dia lagi syuting drama Mbak kunti tadi," ujarnya setelah beberapa detik diam.

"Ekhem, bisa kita lanjutkan sidangnya?"

Suara mengintrupsi dari Raja Taeyang berhasil menyadarkan Rose. Rose mengangguk cepat sambil tersenyum canggung.

"Buka ikatan di mulutnya," suruh pangeran Asher tegas, sementara Rose berusaha menahan tawanya. Kedua prajurit yang berjaga di sisi kanan dan kiri Starla mengangguk patuh. Mereka melepaskan ikatan kain yang menyumpal di mulut Starla.

"Hei! Kau sangat tidak sopan, Pangeran sialan!" sembur Starla saat ikatannya berhasil dilepas.

"Maafkan aku. Ini terpaksa," ujar pangeran Asher dengan nada yang dibuat sedih, padahal mah ogah.

Starla yang ternyata ikut terbawa perasaan ketika melihat wajah menyesal pangeran Asher pun mendengus kasar.

"Lepaskan dulu ikatan kain yang melilit tanganku. Dan juga baju tahanan ini membuatku sangat gatal."

"Gatal ingin membunuhmu," lanjutnya berapi api.

Pangeran Asher meneguk ludah susah payah. Ia berdiri dari kursinya lalu menghampiri Starla yang berdiri di tengah aula.

"Baik, akan aku lepaskan. Tapi jangan buat keributan!" ancam pangeran Asher sambil melepaskan ikatan yang melilit tangannya.

"Akhirnya aku bebas!" seru Starla semangat. Dia melompat lompat dan berputar, sehingga gaun yang dipakainya melebar.

"Hai, apa kabar kalian semua?" sapanya sambil melambaikan tangan ke atas.

"Ah, Rio. Tenang saja, aku tidak akan berbohong. Aku orang yang jujur kok." Starla menyenggol lengan Rio yang berada di sampingnya.

"Yasudah, kalau aku sudah di bebaskan aku mau pulang. Dadah!" Starla tertawa sembari melambai kepada semua orang di ruangan.

"Jangan!" seru semua orang di dalam ruangan. Mereka memohon kepada Starla agar tidak pergi kemana mana. Pasalnya, hanya dia yang bisa berbicara bahasa asing disini. Yah, mereka belum tahu kalau Roselah yang membantu mereka.

"Kenapa? Padahal aku sudah sangat lapar," ujar Starla memelas sambil memegang perutnya.

"Hah, baiklah. Hanya untuk kali ini saja aku memberikan kekuatanku secara gratis kepada kalian," lanjutnya dengan nada tegas.

"Bagus. Hadirkan tuan Albert sekarang!" teriak raja Taeyang lantang.

"Our respectful greetings to the king and prince of kampage. May I know why I was called here?"
(salam hormat kami kepada Raja dan Pangeran Kampage. Boleh saya tahu kenapa saya dipanggil ke sini?)

Semua orang berbisik heboh. Sementara Pangeran Asher sudah menatap Starla dengan tatapan memohon.

Starla yang mengerti kode itu mengangguk singkat dan membentuk jari tanda oke. Setelah itu dia mengeluarkan sihirnya.

Live In the MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang