24⚡Nona Cantika

183 21 8
                                    

Happy Reading
==============

Aku memaki Starla dalam hati. Jika tahu misinya akan berjalan seperti ini, mendingan aku menggantikan Violet dan menyuruhnya untuk bertukar posisi saja saat ini.

Aku sudah berkorban cukup besar untuk misi kali ini. Bagaimana tidak? Aku harus melakukan apa yang tidak pernah aku lakukan di kehidupanku dulu.

Aku harus berpura pura menjadi kekasih Aby, aku harus berpura pura mabuk, dan sekarang! Aku harus berpura pura meminum alkohol ini woy!

Gila! Aku tidak sengaja menelannya sedikit tadi. Rasanya ukh... aku tidak bisa menjelaskannya.

Sepertinya setelah misi ini selesai, aku harus menggosok gigiku sebanyak sepuluh kali hingga bau alkohol ini tidak akan tercium lagi.

Mengalihkan perhatian, aku menatap Aby yang masih asik berbicara dengan si kepala botak itu.

Sesekali, Aby meneguk minuman yang dituangkan oleh si botak untuknya. Dan ini sudah gelas ke empat yang sudah dia minum. Cih, tadi katanya mau berhenti minum.

"Apa kau mau bekerja sama dengan kami? Kekasihku ini berasal dari negara barat, jadi dia punya banyak sekali harta. Dan aku dengar, negara barat memang sangat kaya. Sebenarnya, aku hanya memanfaatkan kekayaan kekasihku saja untuk mendapat keuntungan besar," ujar Aby pelan, namun masih bisa aku dengar. Entah kenapa ucapannya membuatku sedikit tertohok. Dia dapat dari mana kalimat sakral seperti itu, heh?

Berani sekali dia menantangku. Ingatkan aku untuk menghajarnya setelah misi ini selesai!

Setelah beberapa pujian dan bujukan yang di lontarkan oleh Aby, akhirnya si botak itu mau bekerja sama dengan kami dengan embel embel 'harta dan wanita'.

Aku heran kenapa dia melibatkan wanita dengan urusannya. Padahal dia kan bisa menggunakan alasan lain. Aku sebagai wanita tak dapat meneloresi hal ini. Ingatkan aku untuk menceramahinya juga nanti.

Setelah mereka berdua menandatangani kontrak masing masing, terjadi keheningan yang membuatku merasa tidak enak. Dengan sedikit keberanian, aku berdehem pelan lalu menatap malas ke arah tuan botak di depanku.

"Aku dengar kau adalah bendahara dari Kerajaan ini. Apakah menyenangkan bekerja di sini?" tanyaku yang membuatnya tertawa. Padahal aku ini serius lho, Pak!

"Menurutku, bekerja di kerajaan Kampage sangat menguntungkan, nona...." Si kepala botak menatap penuh tanda tanya kepadaku.

Aku yang mengerti bahwa dia menanyakan namaku, langsung berucap, "Cantika, kau bisa memanggilku nona Cantika."

"Ah, ya. Bekerja di sini sangat menguntungkan bagiku, nona Cantika." Aku tertawa pelan menanggapi balasannya.

Aku mencubit pelan tangan Aby yang sedari tadi melingkar di pinggangku.
Manik mata kami bertemu, aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Bisa kita mulai sekarang?" Aku berbisik pelan di telinganya.

Dia terkekeh pelan, lalu menjauhkan wajahnya.

"Apa untungnya bekerja di sini? Apa yang sangat menguntungkan?" Aby mulai memancing si kepala botak untuk berkata jujur kepada kami.

Live In the MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang