08⚡Pelayan Kok Imposter?

278 37 5
                                    

Happy Reading

• • •

Awas saja kau Nenek lampir! Aku akan membalaskan dendam untuk kehidupan masa laluku disini, juga dengan kehidupan Anne tentunya.

"Kenapa kau tertawa hah? Apa ada yang lucu disini?" ucapnya sambil marah marah.

"Buset Buk, ingat umur kali. Jangan marah marah sama saya, entar cepat tua lho" ucapku menggodanya. Dia pun terlihat semakin kesal dengan ejekanku lalu maju sampai kehadapanku.

"Dasar anak tak tahu diri! Aku ini Bibimu, sopanlah sedikit" teriaknya didepan wajahku. Aku memundurkan wajahku takut jika air liurnya akan menciprat ke wajah cantikku di kehidupan ini. Yah jujur saja sih, memang wajahku di kehidupan saat ini lebih cantik dari pada wajahku yang dulu, aku sangat suka.

Aku langsung mengubah ekspresiku menjadi menyedihkan seperti awal permainan tadi.

"Lihat, kalian lihat sendiri 'kan? Beginilah bibiku biasanya menyiksaku. Dia membentakku dan menyuruhku untuk membersihkan rumah, bahkan dia menyuruhku untuk melayaninya setiap hari, hiks" teriakku kepada semua orang yang sedang menonton kami. Aku melihat para penjaga yang mulai kalang kabut untuk melindungi 'nyonya' mereka itu, lebih tepatnya Bibiku dari serangan dadakan para warga.

Aku tak mempedulikan mereka lagi, aku langsung menggandeng tangan Violet dan Starla tanpa persetujuan untuk masuk kedalam rumah.

Hal yang pertama kali kulihat setelah memasuki gerbang depan adalah halaman yang sangat luas di sebelah kiri dan kanan. Aku melihat pohon pohon yang ditanam rapi serta taman yang nampak cantik disebelah kanan.

"Ayo."

Violet menarikku untuk masuk kedalam kediaman. Aku hanya pasrah di tarik olehnya dan tetap melihat lihat pemandangan yang sangat asri disini. Bisa betah aku lama lama disini.

Ketika memasuki ruangan, aku di suguhi oleh pemandangan yang membuatku takjub dua kali lipat. Tidak hanya di depan rumahnya saja yang asri dan ditumbuhi banyak pohon. Disini pun juga ada berbagai tanaman yang ditanam di sebelah kiri pintu dan di sebelah kanan ada ruang tamu. Kami pun masuk lebih dalam lagi. Setelah ruang tamu, kini ruang makan yang membuatku takjub. Mejanya sangat besar dan memanjang, khas bangsawan banget nih. Kursinya pun mirip kursi antik yang ada di masa depan. Uwaa rasanya aku pengen duduk saja di kursi itu.

Tapi sayangnya, Violet menyuruhku agar tak bertingkah aneh dan kekanak anakan. Jadi, kami pun masuk lebih dalam lagi ke dalam. Oh iya, aku sempat melihat dapur di sebelah kiri ruang makan tadi.

Dapurnya sangat luas, namun alat alat yang digunakan masih terlalu kuno. Huh, mana bisa aku memasak menggunakan peralatan kuno begitu. Saat berada di hutan saja aku menyuruh Starla untuk menyiapkan makanan untuk kami, hahaha..

"Ini kamar kita." Ucapan Violet mengagetkanku dari lamunanku. Aku pun melihat ke arah pandang Violet dan melihat ruangan yang ingin membuatku menangis saja.

Yang benar saja, yakali aku di suruh tidur dikamar yang lebih mirip kandang ayam ini.

"Lalu dimana ranjangnya?" tanyaku pada Violet.

"Tidak ada, kita akan tidur di lantai."

Gila!! Kamar seluas ini tapi tidak ada ranjang ataupun lemari satupun. Di ruangan itu hanya ada satu meja kecil dan dua buah kursi.

"Untung saja kita punya Starla" ucapku sambil mengelus dada dengan sabar.

Kami pun masuk kedalam dan batuk batuk seketika. Ukh, banyak sekali debu disini. Tapi walaupun di sini banyak sekali debu, kamar ini tetap sejuk bahkan tanpa kipas angin atau AC yang dulu ku pakai di kamar. Ternyata benar, jaman sekarang pasti beda sama masa depan.

Live In the MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang