- D U A -

5K 334 7
                                    

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Namun Nara masih setia di bangkunya dengan setumpuk buku berserakan.Sialan sekali memang teman temannya ini, ngasi buku sembarang ngajak berantem?.

Dan juga dia seorang diri dikelas, raina juga Dira udah caw meninggalkan nya. raina katanya ada keperluan di perpus, sedangkan Dira tak lain dan tak bukan sudah ngacir dijemput sang pacar

Bucin sejati beda

Ya begitu lah tugas menjadi sekretaris bolak balik ruang guru terus, apa- apa sekertaris apa apa sekertaris, terlebih punya ketua kelas gaguna macam Haikal.

Memang terlampau aneh, bahkan ia pun tak mempercayai itu awalnya

Entah bagaimana cara pemilihan nya. Haikal tak cocok menjadi ketua kelas dari segi manapun

Ia tak dikelas kala itu

Bukan bolos, melainkan mengikuti bimbingan untuk olimpiade

Begitu begitu Nara pinter, walaupun kalo ngomong gapernah di filter

Setumpuk buku sudah ada ditangannya, Nara melangkah kan kakinya keluar kelas. Beberapa murid masih standby Dikoridor sekolah. entah untuk menunggu pacar atau menunggu kakel ganteng lewat

Biasalah cuci mata

______

Mission complete

Setelah mengantar kan buku tugas ke ruang guru, Nara berjalan menuju parkiran. Ia tak membawa mobilnya. Gadis itu berniat meminta tumpangan pada raina

Gadis cantik itu berdecak ketika sampai di parkiran

disuruh menunggu di mobil tapi mobilnya dikunci, maksudnya gimana sih?

Nara beranjak dari mobil Raina menuju pohon mangga di dekat parkiran. agak ngeri sih sebenernya siang siang bolong duduk Deket pohon mangga. Tapi tak apa

"Cantik " panggil seseorang

Nara terperanjat kaget. Langsung menoleh, dan mendapati Haikal sedang tersenyum menyebalkan disana

"gausah nyengir muka lo serem banget kaya jin tomang" sarkas nara

Haikal tertawa memukul mukul bahu nara

"Sakit monyet" seru nara mencoba menjauhkan tangan besar haikal dari bahunya

Pria itu menarik kembali tangan kanannya. Berdehem sebentar
"Kuberi tiga permintaan" seru haikal mengikuti intonasi iklan di tv

Nara melirik pria itu,lalu menghadapkan badannya penuh ke arah haikal sembari menyatukan kedua telapak tangannya di didepan dada

"Pertama gua mau jauh dari haikal, kedua gua gamau haikal ada dunia ini, ketiga semoga hidup gua tenang" ujarnya sungguh sungguh sambil menutup mata

Nara dan HaikalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang