Nara duduk gelisah. Wanita itu sejak tadi merasa risau menunggu seseorang
Menyambar minumnya yang tinggal setengah. Mengedarkan pandangannya kembali. Memeriksa apakah orang itu sudah datang apa belum
"Gausah takut, mami ga gigit" kata juna menenangkan nya
Nara tersenyum paksa. Bukan takut, dia hanya gugup
Nara menyeruput kembali jusnya. Menetralisir kan detak jantungnya
Bagaimanapun ini adalah pertemuan pertama setelah sekian tahun lamanya
Gadis itu pasti gugup
Juna menaikan tangannya
"Disini"Wanita cantik itu mendongak, menaruh minumannya dengan cepat di meja. Sedikit berdehem sebelum menyapa wanita cantik yang berjalan mendekat ke arah mereka
Bahkan umurnya sudah kepala empat, namun wajah itu tak menua sedikitpun. Masih sama seperti sedia kala. Senyum tipis yang membuat semua orang terpesona terpancar dari wajah wanita anggun itu
Nara berdiri menyambut kedatangan tari. Menyunggingkan senyum manisnya pada wanita paruh baya itu
"Selamat siang tante" siapanya sedikit membungkuk, menyalimi tangan lembut itu"Selamat siang kembali" balasnya dengan suara mendayu dayu. Tipe suara kalem nan menenangkan
"Mami masih kenal ga?" Tanya juna angkat suara
Wanita itu mengerutkan keningnya sebentar sembari meneliti wajah nara yang terlihat tegang
"Nara?" Tebaknya
Gadis itu mengangguk
"Iya tante" patut diapresiasi, tari masih mengingatnyaWanita paruh baya itu menghela nafasnya lega "syukur deh ga salah nebak" ujarnya disertai kekehan lembut
Nara tersenyum menanggapi
Gadis itu masih canggung untuk memulai percakapan
Sebenarnya ini bukan pertemuan yang direncanakan. Juna tiba tiba menghubunginya mengajaknya untuk ikut bergabung bersama mereka
Ini kesempatan yang bagus untuk dirinya sebenarnya. Namun masih terasa kaku
"Santai aja vir" bisik juna disebelahnya menenangkan dirinya
Nara mengangguk pelan, menarik nafasnya panjang
Pada dasarnya wanita di hadapannya ini tak banyak bicara jika tak ditanya. Ia akan terus diam hingga si lawan bicaranya yang memulai percakapan terlebih dahulu
Masalahnya nara masih bingung, ia tak tahu harus berkata apa terlebih dahulu
"Tante apa kabar?" Ujarnya berbasa basi
Sungguh, ia tak bisa memulai topik
Tari mendongak menaruh ponselnya di samping mulai menaruh fokus pada percakapan ini
"Baik alhamdulilah, kamu gimana?, Masih sma ya?"Nara mengangguk
"Iya tante, baru naik kelas dua belas kemarin""Bakal sibuk ujian dong ya sebentar lagi"
Gadis itu kembali mengangguk
"Rencana mau masuk univ mana nara?" Tanya nya dengan wajah tenang itu
Tak heran nara mengapa juna bisa setampan dan semenawan ini. Biangnya saja bikin diabetes. Nara banyak banyak istigfar melihat dua makhluk ciptaan tuhan yang sangat indah ini
"Kalo univ belum bisa nentuin sih, tapi rencananya nara mau ambil desain interior"
"Katanya mau masuk ilkom" bisik juna menggodanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Nara dan Haikal
Юмор"lo gemesin, mau ga jadi pacar gua?" Tentang Haikal yang selalu mengganggu Nara tanpa henti. Dan tentang Nara yang risih di ganggu Haikal tiap hari. Dengan pribadi nara yang mudah marah dan haikal yang selalu memancing amarah. Mampu melengkapi satu...