Haikal melangkahkan kakinya kesana kemari mencari bundanya. Rumahnya akhir akhir ini selalu kosong. Daniel dan hana masih di rumah omanya. Enggan pulang kata bunda
Haikal jadi merindukan dua bocil nya itu
Papanya memang jarang pulang karena urusan bisnis yang tak henti henti. Dulu pria paruh baya itu masih bisa menyempatkan waktunya untuk berkumpul dengan mereka. Namun sekarang papanya terlalu sibuk sepertinya hingga jarang sekali terlihat menginjakkan kakinya dirumah
Haikal bahkan lupa kapan kali terakhir nya berinteraksi dengan sang papa. Pria itu memang tak terlalu dekat dengan papanya. Haikal terbiasa bersama bundanya tanpa kehadiran pria paruh baya itu
Lelaki tampan itu menemukan catatan kecil di kulkas. Sedikit tersenyum melihat bundanya yang masih memarahinya bahkan dari secarik kertas. Pada kertas putih yang tak rata sobekannya itu tertulis 'abang kalo udah pulang langsung makan, udah bunda siapin di meja, awas aja kalo kelayapan ga jelas, bunda seret kamu ke pesantren'
Terkekeh kecil melihat kalimat terakhir yang ditulis bundanya. Ibu ibu kalo udah ngancem pasti bawa bawa pesantren. Aneh memang
Haikal memutuskan pergi ke kamarnya. Bundanya sedang pergi ke butik temannya sepertinya. Wanita itu sering sekali keluar akhir akhir ini. Ada gosip apa hingga bundanya rela pergi tiap hari seperti itu?
Merogoh saku celananya mencari benda persegi panjang itu. mengetik kan sedikit pesan pada papanya untuk sekedar menanyakan kabarnya
haikal menaruh ponselnya, ia tau papanya pasti sibuk dan tak bisa membalas pesannya dengan cepat
menerawang langit langit kamarnya. pikirannya terlempar kembali pada masa masa haikal sibuk menjahili perempuan bernama panjang nara davira itu. demi tuhan, awalnya dirinya tak ada maksud apapun pada gadis garang itu. haikal hanya suka saja reaksi wanita itu ketika dijahili. teriakkan yang memekakkan telinga terasa candu bagi haikal. bahkan tak jarang juga nara memukulnya karena kelewat kesal. muka galak yang nara pancarkan seolah memberi lampu hijau haikal untuk terus menjahilinya. nathan dan seluruh temannya bahkan muak melihat nara yang mengamuk akibat perbuatan haikal. dirinya sangat menikmati itu
sampai pada titik dimana juan berkata bahwa dirinya tak hanya sekedar menjahili nara. didasari pada dirinya yang terus saja ingin menempel dengan nara, dan selalu ingin berinteraksi dengan gadis itu. haikal tertohok mendengar pernyataan itu, awalnya dirinya membantah mentah mentah pernyataan tak masuk akal itu. dan pada akhirnya dirinya mengakui dan jatuh pada pesona nara
hingga saat ini, haikal yang malah tergila gila dengan wanita senga itu
pintu terbuka menampilkan hana dengan daniel yang menyembulkan kepalanya lucu
"abanggggggg" seru daniel antusian berlari ke arah ranjang menghampiri kakaknya itu
pria yang sedang melamun itu terkejut mendapati daniel yang sudah memeluk erat dirinya
"kangen banget sama abang" ujar bocah kecil itu sudah mendusel dusel padanya
haikal terkekeh memeluk bocah kecil itu
"lo gamau dipeluk juga na?"tanya haikal pada gadis yang hanya menyandarkan bahunya pada pintu enggan mendekathana bergidik cepat
"males banget" ujarnya berlalu begitu sajapria itu mendengus geli membawa daniel pada pangkuannya
"ngungsinya lama banget sih, abang kangen tau gaada yang bisa dijailin"
daniel memberengut lucu
"abang nyebelin"haikal tertawa melihat reaksi itu, lalu memeluk erat daniel menyalurkan rasa rindunya
"bocil abang comeback"daniel bergerak kesana kemari tak ingin di peluk haikal
"abanggg lepasinn, bunaaaaaaa" rengek daniel kencang
KAMU SEDANG MEMBACA
Nara dan Haikal
Humor"lo gemesin, mau ga jadi pacar gua?" Tentang Haikal yang selalu mengganggu Nara tanpa henti. Dan tentang Nara yang risih di ganggu Haikal tiap hari. Dengan pribadi nara yang mudah marah dan haikal yang selalu memancing amarah. Mampu melengkapi satu...