Bagian 22: Friend's Kiss

7.1K 651 18
                                        

Misi~, aku mau nanya kalian disini lebih suka meanie yang soft atau tsundere gitu sih? Aku mau bikin ff baru tapi bingung mau soft atau tsundere gitu:(

____________✨_____________

Mingyu mengambilkan baju piyama Wonwoo, Wonwoo baru selesai mandi sekarang.

Ya jelas mereka udah ada di hotel.

Abis ngasihin bajunya, Mingyu mutusin buat bikinin Wonwoo coklat panas.

Dan ga lama kemudian Wonwoo keluar dari kamar mandi dan perhatian Mingyu langsung tertuju ke Wonwoo.

"Udah tenang?" tanya Mingyu disambut anggukan Wonwoo, "Duduk dulu aja, gue bikinin coklat nih"

"Makasih" ucap Wonwoo yang langsung duduk di kasur dan bersandar di bed headnya.

Tangan Wonwoo masih bergetar dan nafasnya juga masih belum teratur.

"Nih" Mingyu ngasihin coklatnya ke Wonwoo dan duduk di tepi kasur tepat disamping Wonwoo.

Wonwoo menerima minuman coklat itu dan meminumnya sedikit demi sedikit.

"Bukan gue jahat dan gamau bantuin orang lain, ini yang gue takutin Won. Gue takut trauma lo kambuh kaya gini" ucap Mingyu yang masih setia disamping Wonwoo.

Kalau kalian belum tau.

Wonwoo itu punya trauma.

Dulu, Wonwoo yang kalian tau ini adalah korban kekerasan dari ibu kandungnya. Ibu kandungnya terus mukulin Wonwoo sampai Wonwoo berakhir di rumah sakit dan koma selama 4 bulan.

Mendengar hal itu, akhirnya hak asuh Wonwoo dipindah ke ayahnya dan ga berenti sampai disitu.

Wonwoo juga korban bully di sekolahnya sampai dia harus pindah sekolah kesana dan kemari, Wonwoo udah melalui hal hal yang merusak fisik dan mentalnya.

Maka dari itu, dia selalu ada reaksi takut berlebih setiap orang ngangkat tangan ke arah dia, apalagi mukul. Mungkin reaksinya bakal berlebihan kaya sekarang.

Okay balik ke situasi sekarang.

"Gue gabisa ngeliat orang lain disiksa kaya gue dulu Gyu" ucap Wonwoo yang menunduk dan menggenggam coklat hangatnya yang membantu menghangatkan tangannya dan mengurangi gemetarnya.

"Okay, tapi kalo mau nolongin orang harus ada gue ya?" tanya Mingyu.

Wonwoo tersenyum kecil, "Iyaa"

Percakapan sudah berakhir tapi keduanya masih menatap mata satu sama lain, Mingyu? Dia lagi nyalahin dirinya sendiri sekarang karna gabisa ngelindungin Wonwoo.

Wonwoo? Dia lagi terpana sama dua manik milik pria di hadapannya saat ini.

Wonwoo gapernah tau kalau fitur wajah Kim Mingyu bisa meluluhkan hatinya.

Tapi matanya terpejam begitu benda kenyal menyentuh bibirnya.

Ya, itu bibir Mingyu.

Mingyu mengecup ringan bibir Wonwoo, melepasnya dan menatap mata Wonwoo seolah olah meminta izin. Padahal dia udah nyosor duluan.

Wonwoo gabisa berkutip dan bagi Mingyu itu adalah persejutuan, jadi dia kembali mencium bibir Wonwoo.

Berbeda dari sebelumnya, Mingyu melumat pelan bibir Wonwoo. Mengetuk gigi Wonwoo yang masih merapat untuk memberikan akses leluasa buat lidah Mingyu.

Mingyu bisa ngerasain coklat yang dia bikinin buat Wonwoo, tangan Mingyu menyentuh pipi Wonwoo saat ini.

Mengelus tempat dimana pria brengsek tadi nampar Wonwoo sambil terus menjamah bibir dan mulut Wonwoo.

Wonwoo gila.

Bukankah baru tadi dia bilang dia dan Mingyu itu hanya teman?

Apakah teman melumat bibir satu sama lain?

Membuat suasana hening menjadi penuh suara kecupan dari bibir mereka?

Apa itu juga normal untuk sepasang 'teman'?











✨tbc✨

hai teman ; meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang