Malam datang dan Wonwoo ngebuka pintunya setelah Mingyu ngetuk pintu rumahnya kaya mau ngejebolin pintunya.
"Sabar napa sih? Pintu gue rusak, mau lo—"
Mingyu tiba tiba meluk Wonwoo.
"Gyu?" Wonwoo kaget lah Mingyu tiba tiba meluk dia kaya gitu.
"Capek Won" ucap Mingyu yang masih menaruh kepalanya di bahu Wonwoo.
"Yaudah sana masuk, gue bikinin coklat anget ya?" tanya Wonwoo dan disetujui oleh Mingyu.
Mingyu pun masuk ke dalam rumah Wonwoo, duduk di sofanya dan memejamkan matanya.
Wonwoo ya pergi ke dapur buat bikinin coklat anget buat Mingyu, dia gatau masalah apa yang ada di kepala Mingyu tapi dia juga ga berani nanyanya.
Selesai bikin coklat hangat buat Mingyu, Wonwoo pergi ke ruang tamu dan menggoyang tubuh Mingyu pelan pelan.
"Gyu, ini coklatnya" ucap Wonwoo tapi ga digubris sama Mingyu, "Gyu, tidur?"
Mingyu ngebuka matanya sedikit dan menyadari Wonwoo berdiri dihadapannya dengan segelas coklat hangat yang ada di tangannya.
"Makasih" Mingyu mengambil coklat itu dan meminumnya pelan pelan sebelum menaruhnya di meja.
Wonwoo memerhatikan wajah Mingyu, "Lo sakit lagi Gyu?"
Mingyu ngegeleng, "Engga"
Wonwoo megang kening Mingyu yang penuh dengan keringat dingin dan tubuh Mingyu yang panas, "Lo sakit Gyu"
Mingyu menggenggam tangan Wonwoo yang ia gunakan untuk memegang kening Mingyu, "Engga Nu, gue cuma kecapean"
"Ganti baju ya? Baju lo kemaren yang gue pinjem masih ada disini, udah gue cuci. Bentar gue ambilin" ucap Wonwoo tapi langkahnya di tahan sama pelukan dari Mingyu.
Mingyu memeluk pinggang Wonwoo, "Nu bentar aja kaya gini, bentar aja"
Wonwoo terdiam sebelum akhirnya tangannya mengelus rambut Mingyu pelan pelan.
-✨-
Wonwoo lagi di apotik buat beli obat penurun panas karna panas Mingyu sampe 38 derajat, jelas bikin Wonwoo panik. Ntar kalo gaada Mingyu, siapa yang gaji Wonwoo coba.
Handphone Wonwoo berdering, ternyata itu panggilan dari Mingyu.
"Halo?"
'Nu, dimana?'
"Gue di apotik bentar, lo jangan kemana mana"
'Ini udah jam berapa Nu? Lo keluar jam segini sama siapa emangnya?'
"Sendiri, udahlah gue bukan anak kecil juga. Tunggu bentar yak"
'Tiati dijalan Nu'
"Siap"
beep.
Selesai membeli obat, Wonwoo nyangkut di deket taman karna ada anak kucing nyangkut diatas pohon.
"Duh gimana caranya naik keatas?" Wonwoo kebingungan, "Manjat aja lah"
Wonwoo akhirnya manjat, dia gaada pengalaman manjat sama sekali jadi jangan berekspektasi lebih.
"Wonwoo?"
Wonwoo noleh ke bawahnya, "Minghao!"
"Lagi latian buat jadi monyet? Jangan Nu, perusahaan masih butuh lo" ucap Minghao.
"Sst diem!" Wonwoo kembali manjat.
Minghao yang tau ujungnya bakal kaya gimana dia langsung nelepon Mingyu.
"Halo Gyu?"
'Ya Hao?'
"Ada tugas darurat buat lo, Wonwoo nyangkut di pohon"
"WAAAA!!!! HAO! HAO!! TOLONG GUE PLIS!!"
'NYANGKUT DI POHON?! DIMANA?!'
"Deket apotik perempatan sebrang komplek"
'OKE GUE KESANA'
Meanwhile Wonwoo nyangkut di batang pohon ngegelantung kaya koala.
"HAO TOLONGIN GUEEEE!!"
"Lo tau kan gue gendong lo aja gabisa? Tunggu Mingyu ya, bentar lagi dateng kok anaknya"
✨tbc✨
KAMU SEDANG MEMBACA
hai teman ; meanie ✔️
FanficBook 1: hai teman Book 2: hai suami Mingyu Wonwoo ngakunya cuma temenan doang sih, tapi sikap mereka untuk satu sama lain...apa itu bisa disebut sebagai 'teman'? •bxb •rate 18 coret.