Hujan

432 62 2
                                    

Halo minna
Mungkin ni update terakhir dibulan ini ya
Selanat membaca
.
.

.
.
.

o0O0o

Pranggg

Suara piring pecah dari daput mewarnai cekcok antara sepasang suami istri yang bertengkar.

"Kalo marah tu ga usah sampe mecahin piring segala!! Kau ga tau piring selusin itu mahal!!" Ucap seorang pria yang diketahui sebagai suami bernama Minato tersebut.

"Apa!! Disaat yang seperti ini malah mebahasa harga piring? Kamu ini ngerti situasi? Kita pagi bertengkar!!!" Ucap sang istri yang bernama Kushina.

Namun mereka tak menyadari bahwa seorang anak yg mendengar merwka dibalik pintu dengan menutup telinganya.

Naruto nama anak tersebut, karna sudah bosan mendengar orang tuanya yang sedang bertengkar dia memilih untuk keluar walau diluar sedang hujan.

.....

Naruto sekarang berada ditama bermain ditengah besarnya guyuran hujan dia malah duduk menjongkok dengan menundukan kepalanya dikakinya.

Dan tanpa dia sadari seorang pria datang dan membagi payung.

"Kau tau hujan memang pantas untuk menyamarkan rasa sedih, karna kita tidak bisa membedakan yang mana air hujan yang mengalir dan mana air mata yang mengalir." Ucap pria bersurai raven tersebut.

Naruto yang sedari tadi mendongak pria itu hanya berekspresi bingung.

'Paan ni orang datang datang ga jelas.'

"Kau tau juga hujan bukanlah salah satu tempat kau menyembunyikan kesedihanmu!" Ucap pria itu lagi.

"Anu... Maaf aja ni ya-" Ucapan Naruto terpotong.

"Sasuke." Ucap pria itu.

"Ahh Sasuke-san sepertinya ada salah paham. Saya kesini untuk bermain hujan bersama teman namu sayang tindikan saya hilang disini dan saya cari tidak ketemu makanya saya seprti itu tadi." Jelas Naruto dengan senyuman.

Blushhh

Muka Sasuke memerah karna malu.

"Ahh begitu ya. Aku cuma mau bipang sekali lagi hujan itu tak baik, baik sampai jumpa." Ucap Sasuke dan pangsung pergi menghilang diderasnya hujan.

Tak pama setelah Sasuke pergi datang seorang pemuda yang berambut nanas.

"Siapa tadi Nar?" Tanyanya

"Orang gila!."

Terong Ungu [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang