TUOV : #19. Chasing the Evil.

87 10 0
                                    

Judul lagu multimedia : Ost Voice 3 - Step. 

*************

Ga Mo Tak sedang berada di wilayah pesisir selatan bersama So Mun akhir pekan itu. Entah kenapa ia berinisiatif untuk mencari informasi soal orang hilang dari Divisi Sosial. Setelah berbincang semalaman bersama Jeong Hyeon di basemen, Mo Tak sadar kalau Mo Tae Gu/ Bang Je Soo perlu segera meningkatkan levelnya. Mereka harus membunuh tapi tidak bisa sembarangan, jadi ada kemungkinan mereka menculik orang-orang yang mungkin dianggap terlantar lalu menghabisi mereka.

Dugaannya benar. Dalam dua minggu terakhir total ada tiga orang sudah dilaporkan menghilang, bukan oleh keluarga mereka melainkan tetangga.

Dua diantaranya lelaki berkepala 6 dan merupakan Nelayan serta berteman baik. Pelapor adalah Ibu-ibu pemilik rumah makan tempat keduanya biasa makan siang dan malam. Mereka adalah Yoon Byung Soo dan Seung Ki Woo.

Sementara satu lagi, Jang Chan Hee, 42 tahun, seorang tukang bangunan. Justru dilaporkan oleh pemilik sewa rumah tempatnya tinggal karena sudah telat membayar denda selama dua minggu. Si Pemilik mulai curiga sewaktu ia mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah kontrakan yang disewa lelaki tersebut.

Begitu membuka paksa dan melihat betapa kacaunya tempat tersebut, si pemilik langsung merasakan hal tidak nyaman. Terlebih, rupanya dompet Jang Chan Hee tergeletak di atas kasur dalam kondisi isinya utuh.

"Ahjussi, mereka semua punya ciri yang sama" tukas So Mun.

Ketika keduanya berjalan menaiki undakan tangga. Mereka baru saja selesai menemui si tuan tanah sekaligus pelapor untuk wawancara.

"Jeong Hyeon benar dalam hal ini, dia mengincar orang-orang yang dia pikir tak akan terlalu dicari atau digubris oleh siapapun" sahut Mo Tak.

Sambungan radio yang dibawa oleh Mo Tak berbunyi, rupanya itu Gwang Soo.

"Timjangnim, aku sedang melakukan yang anda minta. Yoon Byung Soo serta Seung Ki Woo rupanya memiliki tabungan cukup banyak atas nama mereka sendiri, namun dua bulan lalu keduanya mendaftarkan diri untuk program jalan-jalan ke Thailand dan Indonesia bersama grup perjalanan milik Bank tempat mereka menabung" kata Gwang Soo.

"Benarkah? Dan kapan jadwal kepergian mereka?" tanya Mo Tak.

"Harusnya lusa. Sekarang Yang Hyeongsa dan Park Hyeongsa sedang ke pelabuhan, untuk memastikan catatan kemungkinan kepergian mereka melalui jalur laut. Meski rasanya mustahil" jawab Gwang Soo.

"Baiklah Detektif Goo terima kasih banyak atas kerja kerasmu nanti ku kabari lagi".

" Ini sangat mustahil, jika ada pergerakan dari Iblis setidaknya salah satu dari kita merasakannya, sehebat apapun dia bisa membaur rasanya tidak masuk akal" So Mun terdengar serta terlihat berpikir keras sambil bersedekap.

Sambungan radio kembali, kali ini Ha Na.

Sejak Counters dan Golden Time memutuskan untuk bekerja sama, Kwon Joo memang membagikan alat komunikasi khusus antara mereka agar gampang berhubungan satu sama lain. Jadi jika ada pergerakan sekecil apapun yang didapat atau dirasakan salah satu anggota, maka yang lain akan mengetahuinya juga.

"Sunbae kami berhasil menemukan jejak mereka! Di hari Yoon Byung Soo dan Seung Ki Woo menghilang, mereka rupanya pergi bersama. Keduanya mendapatkan info tentang potongan pembelian televisi dan barang elektronik lain hingga 65% di sebuah toko di area perbelanjaan timur kota, namun setelah aku dan Nyonya Chuu ke sana, rupanya tempat itu sudah lama tutup. Aku telah menghubungi Tuan Jang agar mencari tahu siapa Tuan Tanahnya. Tapi jelas jejak akhir mereka ada di sini" .

"Ha Na-ya, apa kamu tidak bisa menemukan hal lain lagi dari visi di tempat itu?" tanya Mo Tak.

"Aku dan Nyonya Chu telah berusaha sekuat tenaga tapi segalanya buram setelah potongan gambar kedatangan mereka ke sini. Sunbae, aku curiga alasan lain kita tak bisa merasakan pergerakannya adalah. Karena dia melakukan persuasi pada semua korbannya" .

"Jadi maksudmu tak ada paksaan begitu?" Mo Tak terkejut.

"Ya bisa jadi. Mengiming-imingi individu melalui apa yang mereka butuhkan juga inginkan, bisa jadi para korban ini telah diikuti dan ditargetkan sejak awal" jawab Ha Na.

"Benar juga, Bang Je Soo dan Mo Tae Gu menjadi sangat hati-hati karena sudah bertemu kita".

"Akan ku kirimkan letak lokasinya lalu bergegaslah kemari dan sebaiknya jangan hubungi tim Golden Time dulu, aku cemas kalau keberadaan manusia biasa justru makin membuat kondisi menjadi buruk" pungkas Ha Na.

"Baiklah aku paham" Mo Tak mematikan komunikasi.

Tak lama kemudian Ha Na mengirimkan lokasi yang dijanjikan ke ponselnya. Mo Tak dan So Mun buru-buru berlari menuju kendaraan yang mereka parkir tidak terlalu jauh dari rumah kontrakan Jang Chan Hee.

"Kalau kuingat lagi, menurut penglihatan kita, tuan Jang juga pergi dengan buru-buru dari kamarnya setelah mendapat sebuah telpon dan dari suaranya terdengar dia kurang gembira" So Mun mencoba mengingat-ingat hasil tangkapan visinya tadi.

"Apa kamu melihat nomor telpon atau sejenisnya?" tanya Mo Tak.

So Mun menggeleng. "Ada terlalu banyak kabut dalam visinya, tidak jelas sama sekali" lalu memakai sabuk pengamannya.

"Iblis sialan itu sepertinya sudah tahu cara menyamarkan jejaknya. Tidak heran, saat masih hidup Mo Tae Gu adalah bajingan sejati, ditambah pengalaman dari Bang Je
Soo. Astaga, bagaimana bisa dua bedebah seperti mereka bertemu. Tapi sudahlah, mereka pantas bersama karena satu kegilaan" Mo Tak mengomel kesal sambil menyetir.

"Daripada itu aku lebih mencemaskan kondisi Nona Kang. Mantan pembunuh ayahnya berubah jadi iblis, mengejarnya melalui tubuh buronan yang ia dulu tangkap. Sejak awal dia adalah target utama" ada kecemasan dalam suara bocah remaja itu.

Mo Tak menolehkan kepala, memandangnya sekilas lalu kembali melihat jalan raya di depannya. "Untuk itu kita ada disini bukan, apapun yang terjadi kita harus melindunginya serta menyelesaikan tugas kita. Lagipula kamu jangan lupa, dia itu seorang Patron, berkali-kali lipat jauh lebih kuat dari kita"  ia mengingatkan.

Radio kembali berbunyi, So Mun segera menyalakannya.

"Timjangnim, Agen Jin berhasil menemukan sebuah properti yang rupanya masih atas nama Sungwoon Company. Letaknya di timur pusat kota dan sudah empat tahun terakhir ditelantarkan karena kucuran dana berhenti padahal awalnya akan dibangun sebuah hunian mewah sekaligus pusat perbelanjaan. Aku curiga selama ini di sanalah Bang Je Soo berada. Agen Jin dan Park sudah pergi ke sana lebih dulu, aku juga akan ke sana sekarang akan ku kirim lokasinya padamu. Tolong kabari yang lain" Kwon Joo berkata dengan terburu-buru.

Mo Tak bisa mendengar suara mesin mobil dinyalakan  yang artinya Kwon Joo sedang dalam perjalanan.

"Aku mengerti. Ya, Kang Center berhati-hatilah. Jangan bertindak gegabah. Kalau sudah sampai lebih dulu, kamu harus menunggu kedatangan kami, baru kita masuk bersama. Oke"

"Arasseo. Sudah ku kirim lokasinya. Sampai bertemu nanti" panggilan segera berakhir.

Mo Tak mengecek ponselnya lebih dulu sambil menyetir, kedua netranya mendelik saat menyadari kalau alamat yang dimaksud Kwon Joo sama persis seperti lokasi Ha Na dan Mae Ok saat ini berada.

Mo Tak meminta So Mun segera menghubungi Ha Na dan Mae Ok . Setengah berteriak ia berkata.

"Dia di sana! Bang Je Soo dan iblis itu. Tapi jangan masuk dulu, tunggu kami oke".

Sesudahnya Mo Tak menyuruh So Mun untuk mengabari trio Detektif, memberitahu kondisi terbaru. Meminta mereka memanggil tim cadangan dan tak lupa ambulans.

Kemudian, Mo Tak menekan gas memakai kaki sekuat ia bisa. Kendaraannya melaju kencang membelah jalanan kosong di Pulau Jeju. Berharap mereka bisa tiba tepat waktu.

#########






 ( COMPLETED) The Uncanny Of Voice : ( The Uncanny Counter  x Voice Kdrama) . Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang