TUOV : #18. A Confession.

94 13 0
                                    

Judul lagu multimedia : Various Artist ost. Voice 3 - Behind.

**************

Hampir seminggu berlalu tanpa kasus berarti. Tim Golden Counters berusaha melacak Bang Je Soo mulai dari usaha modern hingga pencarian secara manual namun tanda keberadaannya tak diketahui bagai lenyap ditelan bumi.

Do Ha Na bilang karena dia adalah iblis yang memasuki fase lima, maka dengan mudah bisa membaur dengan manusia. Sementara So Mun sudah mengelilingi nyaris seluruh Jeju, menggunakan pemanggilan wilayah untuk melacaknya tapi hasilnya juga nihil.

Inilah sebabnya pada akhir pekan itu, Kwon Joo memutuskan untuk pergi ke Yung seorang diri. Dia telah diajari caranya oleh Mo Tak dan rupanya sangat mudah. Dirinya sempat bertemu dengan Wigen, namun wanita itu tahu siapa sebetulnya yang tengah Kwon Joo cari.

Kwon Joo menemukan Kang Woo di jembatan bukit pelangi, seperti biasa. Pria itu sedang menyeduh teh chamomile ke dalam dua buah cangkir, seakan memang sudah tahu serta menanti kedatangan wanita yang pernah menjadi atasannya tersebut.

Kwon Joo sedikit tertegun saat melihat Kang Woo melakukan semua itu. Membuatkan teh, bahkan memanggang roti. Seakan bisa membaca pikirannya, pria itu lantas berkata.

"Sejak masih hidup aku ingin mencobanya namun tidak pernah sempat".

"Bukan tidak sempat, tapi anda yang tidak mau. Do Kang Woo-ssi" jawab Kwon Joo diikuti seulas senyum lembut.

"Begitu ya" Kang Woo mengulum senyum. "Kalau diingat-ingat lagi dulu hidupku terasa cukup membosankan. Aku hanya terus mengejar, berlari dan bertarung" pria itu mulai membalurkan buttercream di atas roti.

Aroma harumnya menyeruak, membuat konsentrasi Kwon Joo agak terpecah antara memperhatikan wajah serius Kang Woo yang terlihat sangat tampan saat sedang bekerja. Juga roti yang tampak lezat.

"Setidaknya sampai bertemu denganmu" tambah Kang Woo. Mengalihkan atensinya pada Kwon Joo tepat ketika wanita itu mendongak untuk menatapnya.

Air muka Kwon Joo seketika berubah. "Timjangnim".

Meletakkan roti panggang dan teh yang sudah jadi ke hadapan Kwon Joo, Kang Woo lantas duduk di samping perempuan itu dan berkata. "Tapi aku tidak pernah menyesali semuanya. Segalanya yang terjadi padaku dari awal hingga akhir telah membawaku pada pertemuan kita" wajahnya memandang lurus Kwon Joo, kedua binar matanya menunjukkan segalanya.

"Lagipula, sekarang aku sudah bukan Kapten Timmu lagi, berhenti memanggilku demikian, terasa tidak nyaman". Ia menyandarkan punggung sambil melipat dua tangan depan dada.

"Bagiku, juga Golden Time, kamu akan selalu menjadi Kapten kami. Suka atau tidak begitulah faktanya" Kwon Joo memegang cangkir berisi teh memakai kedua tangan, menghirup aromanya sejenak yang terasa menenangkan lalu mulai menyesap cairan bening berwarna putih tersebut.

Rasa manis, dan sedikit pahit yang light meresap ke dalam indra pencecapnya. "Ini nyata?" Entah kenapa wanita itu terkejut meski harusnya tidak.

"Segala sesuatu di sini nyata. Tergantung bagaimana cara pandang mu".

Kwon Joo menenggak sampai habis isi cangkirnya, tak bisa menahan senyum. "Syukurlah. Setidaknya di sini kamu sudah menemukan kedamaian" ucapnya sungguh-sungguh.

 ( COMPLETED) The Uncanny Of Voice : ( The Uncanny Counter  x Voice Kdrama) . Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang