Di sore hari yang cerah, iya cerah- tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Dan juga, matahari mulai turun dengan perlahan, menandakan matahari akan tergantikan dengan bulan.Nampak segerombolan orang, ah-lebih tepatnya empat orang lelaki dan satu orang perempuan, tengah asyik berbincang-bincang.
Masih dengan seragam sekolah yang melekat pada tubuh mereka, tak menghiraukan hari mulai gelap dan tentu orang tua mereka yang mungkin menunggu kepulangan mereka.
Salah satu lelaki di sana melingkarkan tangannya di pundak si perempuan, sesekali memainkan rambut halusnya.
Bukannya merasa terganggu, si gadis semakin mengembangkan senyumnya, lalu menyamankan posisi di dada bidang si lelaki.
Bagaimana kabar teman-temannya disana? Mereka sama sekali tidak terganggu, orang itu-Hyunjin, sering membawa gadis-gadis di basecamp mereka. Terkadang, tak hanya satu gadis. Waktu itu dia membawa tiga gadis sekaligus!
"Eh, Jaem! Tumben lo mau ngumpul lagi, biasanya ae sok sibuk," ucapnya sinis. Asap rokok mengepul dari celah bibir orang itu. Dia merasa heran, kenapa temannya ini jarang kumpul lagi.
Mengalihkan atensinya dari layar ponsel, menatap datar orang yang bertanya padanya, "gue emang sibuk." Balasnya acuh.
Memang, Jaemin sifatnya mulai berubah seiring berjalannya waktu. Semakin irit bicara, jarang kumpul, susah untuk tersenyum.
Padahal, dulu dia paling ceria di geng-nya, apapun dia bahas! Bahkan tentang tetangga sebelah rumahnya, yang pinjem uang di rentenir tetapi tidak di bayar-bayar!
Bukan hanya orang yang merokok-Bangchan, saja yang menyadari hal tersebut, seluruh geng-nya pun sudah tau hal itu. Tak luput juga warga sekolah, mengingat dia cukup terkenal, visual nya yang bisa di katakan, di atas rata-rata, memikat hati para perempuan.
Namun, tak ada satupun yang dia kencani.
Berbeda dengan Hyunjin, yang setiap Minggu selalu aja ganti pacar. Dasar playboy! Tapi tetap aja banyak yang mengantri untuk dijadikan pacar oleh Hwang Hyunjin.
Jaemin dan Hyunjin, dua orang itu.. bukanlah sangat berbanding terbalik bukan?
Menjauhkan tangannya dari pundak si gadis, lalu menyalakan ponselnya. Jam sudah menunjukkan pukul 17.13!
Dia harus pulang sekarang, kunci rumah Hyunjin yang bawa, jika dia terus di sini.. adeknya tak bisa masuk rumah nanti.
Kunci cadangan? Ah-lupakan! Hyunjin menghilangkannya waktu itu.
"Pulang nggak by? Adek gue pasti dah nunggu di luar rumah sambil misuh-misuh," ujarnya ke sang gadis. Dia mengangguk, menyetujui tawaran pacarnya.
Gadis cantik yang punya senyum manis itu bernama-Heejin. Dia lah yang paling lama berpacaran dengan Hyunjin. Jika yang lain pacaran dengan Hyunjin hanya kurang lebih seminggu.. berbeda dengan Heejin, dia sudah satu bulan lebih!
Berdiri, menaruh snack ke meja di depannya, menepuk pelan kedua telapak tangannya. Satu lelaki yang sedari tadi hanya menyimak perbincangan mereka sambil makan kripik ketela pun meloloskan sebuah suara,
"Na! Pulang kaga? Gue mau pulang, lo sekalian gue anter, ayok!" -Jeno
Mengantongi ponselnya, lalu Jaemin mengangguk ke arah Jeno. Toh, tadi dia kesini juga di bonceng lelaki itu.
"Lah? Gue di tinggal disini sendiri gitu?" -Bangchan
Oiya, Bangchan itu yang paling tua dari mereka semua. Kelas 12 IPS, tapi tetap saja! Tak ada sopan santun nya mereka kepada yang lebih lama hidup di bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tobat -Hyunlix
FanfictionKisah mereka berawal dengan perantara seorang adek ❝Bang, pacaran kuy!❞ -Lee Felix ❝Lo masih punya adek gue, anjir!❞ -Hwang Hyunjin *** [WARN] ʙxʙ ʙᴏʏʟᴏᴠᴇ ʜʏᴜɴᴊɪɴ!ᴛᴏᴘ ғᴇʟɪx!ʙᴏᴛᴛᴏᴍ ʙᴀʜᴀsᴀ ɴᴏɴ ʙᴀᴋᴜ ʙᴀɴʏᴀᴋ ᴋᴀᴛᴀ ᴋᴀsᴀʀ Jangan salah lapak Homophobic harap...