"aku sudah selesai",
Sakura menatap nanar Sasuke yang mendiamkannya selama seharian. Pria itu terus mengurung diri diruang kerjanya. Hatinya terasa sakit diacuhkan Sasuke seperti ini.
Sakura memberanikan diri mengetuk pintu kerja Sasuke. Tak ada jawaban dari dalam. Tangannya membuka pintu ruangan. Perlahan pintu terbuka.
Dia melihat Sasuke yang tengah berdiri menghadap jendela full wall. Dia bahkan tidak menoleh sedikitpun. Sakura merasa kedinginan dengan sikapnya.
"Sasuke-kun", pria itu masih diam ditempat, tak menghiraukannya.
Perlahan Sakura berjalan mendekat, dia meraih satu tangan Sasuke, menggenggamnya erat. Takut, dia sangat takut dengan Sasuke yang sekarang.
"Sasuke-kun, ... bisakah kita bicara sebentar. A-aku ...", air mata sudah merembes keluar tanpa bisa dicegahnya. "hiks... aku minta maaf", dia menangis tergugu. Tangannya mencengkram tangan Sasuke kuat.
Sasuke memejamkan matanya, mencoba mengusir emosi yang terus melingkupinya seharian. Hatinya sakit bukan main melihat Sakura yang menangis karnanya. Dia mengalah, menekan egonya.
Tubuhnya berbalik menghadap Sakura, dia merentangkan tangannya, membawa Sakura dalam pelukannya.
"hiks, jangan acuhkan aku", Sakura terus menangis. Sasuke sampai kewalahan menenangkannya.
"Baik-baik, sudah jangan menangis lagi", Sasuke menepuk nepuk punggung Sakura.
Sakura malah mengeraskan tangisnya.
"ya tuhan", Sasuke berbisik takut. Sekarang dia panik, "Sakura, hey Sakura", Sasuke mencoba melepaskan pelukannya. Tapi bayi besar itu tak mau lepas, dia terus membenamkan wajahnya di dada Sasuke. "berhenti, lepaskan dulu",
"tidaaak~, hiks", dia kekeuh memeluk erat Sasuke.
Sasuke mendesah lelah, "lepaskan atau ku pukul pantat mu",
Sakura langsung melepaskannya, dia mundur satu langkah, berdiri dengan jujur. Tangisnya tertahan, hingga meninggalkan isakan kecil.
"kemari", dia menuntun Sakura duduk disofa bersamanya.
Sasuke memangku Sakura. Wanita kecil itu duduk patuh. Mata Sasuke menatap wajah Sakura yang kuyu, tangannya terulur mengusap bekas air mata Sakura. Dia merapikan sedikit Rambutnya yang kusut. "sekarang apa".
Sakura melirik kecil Sasuke, dia memainkan jari-jarinya, "aku minta maaf", dia bergumam lirih.
"mengapa minta maaf",
"aku ...", dia berhenti tidak tahu harus mengatakan apa. Akhirnya dia mengatupkan kembali bibirnya.
Sasuke mengurut bagian diantara alisnya, "mengapa tidak pernah cerita",
"aku tidak tahu jika akan berhasil masuk", dia berkata dengan lirih, matanya melirik pada Sasuke. Suaminya masih menatapnya galak. Dia memalingkan pandangannya kembali.
"sekarang bagaimana? Kau ingin mengambilnya?",
Sakura diam, tangannya menguleni kain bajunya. Melirik Sasuke lagi, lalu menunduk, "jika kau mengijinkan", jawabnya takut-takut.
Sasuke menarik napas sejenak, "baik, biarkan aku memikirkannya", dia menangkup pipi Sakura, "aku tidak melarangmu kuliah, aku sangat mendukungnya. Hanya saja suna..."
Dia berhenti sejenak, "Suna dan konoha tidaklah dekat, aku tidak bisa melepasmu begitu saja. Kita baru menikah 4 minggu, dan tiba-tiba kau ingin meninggalkanku selama 4 tahun?",
YOU ARE READING
DAMN, I'M 23
FanfictionSaat ku buka mataku hal yang pertama kulihat adalah... tunggu tunggu! dimana aku! siapa lelaki tampan ini?! mengapa dia menatapku begitu? ASTAGA, Kenapa dia menciumku!!!