Tenten melirik pemuda yang duduk diantara para tamu undangan. Pria itu duduk dengan Postur Tubuh anggun, tenang, dan memikat. Tenten tersenyum mengembang lebar hingga menjadi seringai nakal. Tangannya mengangkat dua jarinya membentuk huruf V, bibirnya melafalkan satu kata, 'dua'.
Neji yang ditatap Tenten sepertinya mengerti maksud cengiran nakal itu. Matanya menyipit berbahaya. Dia mengangkat tangannya, menggerakkannya perlahan di area leher membentuk irisan tajam. 'Mau mati'.
Tenten cemberut, dia menarik jari telunjuknya menyisahkan jari tengah. 'fuck u'.
Momen ini ditangkap oleh Karin, "Apa itu tadi? Tenten, kau menyembunyikan sesuatu?",
'mampus', Tenten memejamkan matanya. Bodohnya dia melupakan mata empat ini.
Ino dan Sakura menatap bergantian pada Karin dan Tenten, "ada apa?",
Karin melipat tangannya, "panda china ini menyembunyikan sesuatu dari kita guys",
Sakura dan Ino semakin tidak mengerti.
"aku melihatnya bermain mata dengan Neji", Karin meneruskan perkataannya.
Sakura, Ino dan Karin menoleh pada salah satu pria di antara para tamu.
Neji merasakan tatapan laser dari arah depan. Dia mendapati Karin, Ino dan Sakura menatap tajam kearahnya. Fokusnya beralih pada Tenten yang melotot dan sedikit menggelengkan kepala padanya. Dia menghela napas, 'masalah apa lagi yang dia timbulkan'. Neji memalingkan wajahnya, tak mau ikut campur.
"your explain, young ladies", Karin kembali menekannya.
Tenten mengetatkan giginya, "fine!", dia berseru, "Well, ku rasa aku belum memberi tahu kalian jika ...", dia memutar otak mencari alasan yang pas,
TING!
"a-ah iyaa... congratulation! aku naik jabatan gaez, sekarang aku menjadi asistennya, Asisten direktur. he's my big boss now, tadi aku hanya menyapanya, sekedar formalitas, just like that, okay", diam-diam Tenten bernapas lega, bersyukur dia dapat menemukan alasan yang tepat tanpa membongkar rahasia besarnya.
"Kau... menjadi Asisten Neji?",
"ck, yeah... sialnya begitu", wajahnya dia buat semenderita mungkin.
Karin, Ino dan Sakura, mereka merasa sakit untuk sahabatnya. Mereka bertiga memeluk Tenten, bersimpati atas musibahnya.
"kau orang yang kuat",
"kau sudah bekerja keras",
"kami bangga padamu nak",
"ingat uangnya Tenten, ingat-ingat saja uangnya",
"jika kau sudah tidak tahan, campurkan saja sianida dikopinya",
"umm, biar kami yang urus mayatnya",
"...?"
.
.
.
.
.
.
.
Lagu romantis melantun merdu dari naruto, dia didaulat Sasuke untuk mengisi acara pernikahannya.
Lagu 'you are the reason' - Calum Scott menjadi pembuka. Alunan piano dan orchestra, ditambah dengan suara lembut naruto berhasil menciptakan suasana romantis didalam aula.
YOU ARE READING
DAMN, I'M 23
Hayran KurguSaat ku buka mataku hal yang pertama kulihat adalah... tunggu tunggu! dimana aku! siapa lelaki tampan ini?! mengapa dia menatapku begitu? ASTAGA, Kenapa dia menciumku!!!