Jeno berjalan sambil mendorong troli belanjaan sedangkan Kim berjalan sambil melihat-lihat merek dari deretan detergen.
Kim berhenti sebentar di rak makanan ringan untuk melihat komposisinya. Sedangkan Jeno berjalan dengan tidak fokus. Pikirannya masih sibuk memikirkan perbincangan tadi saat bersama Hyunjin, hingga tanpa sadar ujung troli sudah menabrak pinggang Kim.
Kim menoleh menatap Jeno dengan tatapan datar. Jeno menegakkan tubuhnya lalu menggeleng. Kim hanya mengedikkan bahu acuh lalu berjalan ke arah kasir.
Di mobil, Kim langsung duduk dan memakai sabuk pengaman, Jeno sudah selesai memasukkan belanjaan di bagasi langsung menuju kursi pengemudi. Lagi, Jeno memikirkan perkataan Hyunjin lagi. Jeno tau itu bukan urusannya, tapi, dia hanya takut Jaemin akan terkena karma.
Jeno sangat kenal Jaemin. Mereka berteman dari masih sekolah kanak-kanak, lalu saat sekolah dasar baru mereka berteman dengan Hyunjin.
Jeno membayangkan hubungannya dan Kim. Hubungannya dengan Kim pun bermula saat dia akhirnya benar-benar lelah menjalin hubungan tanpa cinta atas dasar perjodohan. Pertemuannya dengan Kim saat festival kampus membuat harinya kini lebih bermakna.
Ya, walaupun bisa di bilang, 80% karna Jeno yang jatuh hati terlebih dahulu. Sampai pada saat Jeno berani untuk mengungkapkan perasaannya dan diterima Kim, Jeno merasakan dan paham apa arti cinta.
Kim bukan tipe perempuan romantis dan suka romantis, tapi ia sangat perhatian, peka, dan menghargai usaha orang lain. Terutama usaha Jeno. Kim tau, Jeno tidak pandai membuat lelucon, tapi sebisa mungkin ia tertawa agar Jeno tak merasa berkecil hati.
Saat Jeno memeluknya dan mengatakan jika dirinya rindu dengan Kim, meski Kim merasa cheesy ia tetap tersenyum dan mengatakan jika ia juga rindu. Kim tidak berbohong, dia juga rindu, hanya saja, baginya mengatakan secara langsung itu sangat-sangat cheesy. Karnanya, Kim tak pernah menjalin hubungan lebih dari 1 bulan.
Tapi siapa sangka? Jeno membuat Kim nyaman dan begitu pula sebaliknya. Pacaran yang terjalin selama 2 tahun itu berlanjut sampai pelaminan, saat Jeno mengatakan pada orang tuanya, cinta nya hanya untuk Kim.
"Jen,". Tak ada sautan dari Jeno membuat Kim menoleh.
"Lee Jeno" Kim meraih tangan kiri Jeno yang terletak di paha kirinya.
Jeno menoleh setelah terkaget. "Mm?"
Kim menghela napas pelan, "Kalo kamu kesal dan marah sama aku, bilang ya". Dengan cepat Kim menarik tangannya yang tadi menggenggam tangan Jeno.
Jeno terdiam. Ia tersadar dari tadi aibuk dengan pikirannya dan tidak mengajak bicara Kim sedikitpun. Pantas jika Kim menyangka jika Jeno marah, biasanya Jeno akan banyak bertanya kepada Kim tentang apapun saat ada waktu berdua seperti sekarang ini.
Jeno menarik napas nya pelan, "Aku ga marah, cuma, lagi ada yang aku pikirin". Kim hanya mengedikkan bahunya. Perjalanan menuju rumah pun hanya diisi oleh keheningan.
🐼🐼🐼
"Oppa, Heejin mau nikah tauu" pernyataan Minju berhasil menarik atensi Hyunjin yang sedang sibuk dengan tugas kantornya.
"Mwo? Sekarang? Tiba-tiba? Ko ga dateng ke nikahannya?" pertanyaan bertubi-tubi Hyunjin hanya di balas Minju dengan tatapan aneh.
"Hihhh, kalo mau denger aku cerita sini dulu" rengek Minju sambil menepuk-nepuk sisi kasur yang masih kosong.
Hyunjin melepas kacamatanya lalu sedikit mimijat pangkal hidungnya. Dengan cepat ia bangkit dan menuju tempat kosong di samping Minju.
"Nih, aku udah duduk, ayo cerita"
Minju mengangguk, "Oppa, Heejin mau nikah, sekitar 3 bulan lagi, di jodohin sama anak temennya bibi Seohyun, kira-kira ganteng ga ya suami nya?"
"Ooohh, kira aku Heejin nikah nya sekarang". Minju memukul dada Hyunjin pelan.
"Ga lah Oppa, kalo Heejin nikah sekarang, kamu ga akan nemuin aku di rumah hari ini" balas Minju.
"Hiiihhh, kamu mau nemenin Heejin yang udah nikah? Ama Kim juga? Terus suaminya? Tidur di kolong kasur?" seru Hyunjin. Minju mengangguk mantap.
"Nanti kan, kalo udah nikah, suaminya bakal tidur ama Hewjin terus, ya jadi, sebelum itu terjadi, Heejin harus tidur sama aku sama Kim dulu, pokoknya harus girls time dulu" jawab Minju. Hyunjin melongo, ia tak habis pikir dengan perkataan istrinya barusan.
"Yak!, nanti gimana sama first night nya?" tanya Hyunjin.
"Mmm, ama guling aja dulu, pokoknya, malam pernikahan Heejin, aku sama Kim culik dulu" jawab Minju setelah beberapa detik nampak memikirkan jawaban yang tepat.
"Dihhh, kamu ga boleh gitu, kan first night itu penting" goda Hyunjin. Minju terdiam menatap Hyunjin yang kini tengah mengeluarkan cengiran khas nya. Minju sadar bahwa sekarang Hyunjin tengah menggodanya.
"Sana, kerja sana! Awas aja kalo gara-gara kamu ga kerja aku ga bisa makan enak, awas aja, sana, aku mau tidur" usir Minju dengan sedikit mendorong dada Hyunjin yang terlapisi baju tidur.
"Serius?? Mm??" Hyunjin semakin menggida Minju saat melihat Minju yang jadi salah tingkah seperti tadi.
Tanpa aba-aba, Minju langsung merebahkan dirinya memunggungi Hyunjin lalu menarik selimut sampai menutupi seluruh badannya. Hyunjin hanya terkekeh kecil melihat Minju yang selalu tampak menggemaskan di matanya. Pesona yang membuat Hyunjin jatuh hati saat pertama kali melihat hingga saat ini.
"Sleep tight darling" bisik Hyunjin lalu mengecup pelipis Minju sekilas.
🐼🐼🐼
How? How?
Ini pertama kalinya Kyuu~ double update yaww... XixiTapi, maaf yaa, Kyuu~ juga mau nyampein berita buruk TT, huhuhu
Di karenakan Kyuu~ harus kembali belajar (maksud Kyuu~, Kyuu~ mondok) jadi dengan terpaksa harus hiatus duluu,Papayyy, maafin Kyuu~ yaw, kalo story nya ga srek di hati_
Tapi tenang, pas perpulangan nanti Kyuu~ bakal sering2 up dehhh,Tunggu Kyuu~ kembali yaww, kalian juga, semangat buat tugas2 sekolah n kuliah nya,
Luvv yuu_
KAMU SEDANG MEMBACA
love out louth
Fanfiction#FriendsFamilyLoveStory Perjodohan karna janji persahabatan memanglah terlalu klise di zaman yang sudah canggih ini. Tapi tak menutup kemungkinan bahwa perjodohan seperti ini masih sering terjadi. Jaemin dan Heejin menjadi contohnya. Menjalankan kis...