blabla with love

85 20 4
                                        

"Bunny?" panggil Jiho. Heejin yang sedang menata buku-buku miliknya segera menoleh dan mendapati Jiho yang sedang menggendong Jaeho.

"Unnie, wae?" tanya nya. Jiho berjalan menuju ranjang dan duduk disana.

"Lusa kan kamu bakal nikah sama Jaemin, Unnie cuma mau tanya, hadiah apa yang kamu mau?" jelas Jiho. Heejin mendekat ke arah Jiho dan mengambil alih Jaeho dari Jiho.

"Unnie, aku cuma mau keajaiban" jawab Heejin akhirnya.

"Maksudnya?" tanya Jiho tak mengerti.

"Unnie, aku tidak mencintai Jaemin, begitu pula dengan Jaemin sendiri. Sedangkan aku hanya mau menikah sekali seumur hidup. Aku takut rumah tangga ku ga bertahan lama Unnie, aku mau punya keluarga yang utuh. Aku, aku, aku takut" cicit Heejin. Matanya berkaca-kaca tanda kekhawatirannya bukan sekedar alasan untuk membatalkan pernikahan.

Jiho menatap Heejin dalam. Jujur saja, Jiho pun sebenarnya sedikit tidak setuju dengan perjodohan Heejin dan Jaemin. Tapi, firasat tetaplah sebuah firasat bukan? Bisa jadi terjadi, bisa jadi tidak.

Jiho pun juga tidak tahu, apakah Heejin dan Jaemin memang di takdirkan bersama lewat perjodohan ini, atau hanya sebagai media untuk menyakiti perasaan Heejin? Tidak ada yang tahu. Sekarang pun, Jiho hanya berharap agar yang ia takutkan tak pernah terjadi. Agar Heejin akan selalu bahagia.

"Anii, Jaemin menyayangimu, Unnie yakin" balas Jiho sambil tersenyum.

"Jadi, mau hadiah apa?" tanya Jiho lagi.

Heejin memainkan rambut Jaeho yang duduk di pangkuannya. "Terserah Unnie saja, aku tidak mengerti hadiah pernikahan" jawab Heejin.

"Hadiah apa yang kamu kasih ke Kim dan Minju saat mereka menikah?" tanya Jiho.

"1 set peralatan dapur" jawab Heejin.

"Kenapa kamu kasih itu?" tanya Jiho.

"Soalnya kan jadi istri harus masak kan? Jadi aku kasih itu... Lagi pula, Kim dan Minju memang pintar memasak" jelas Heejin.

Jiho tersenyum senang. "Unnie ada janji dengan Oppa mu untuk makan malam di luar,-"

"Pantas Unnie dan Jaeho rapih sekali malam ini" potong Heejin.

"Haha, nanti kamu juga bakal ngerasain kok, tapi nanti, sama Jaemin" goda Jiho sambil mengambil Jaeho yang ada di pangkuannya Heejin.

Heejin mempoutkan bibirnya.

"Bobo sana, muka pengantin baru harus cantik, ga boleh ada mata pandanya, ga boleh bengkak, biar nanti pas di make up in natural cantiknya" goda Jiho lagi.

"Aku ga denger, pake baju" jawab Heejin asal. Jiho tertawa lalu segera keluar dari kamar Heejin.

Heejin menghela napasnya pelan.
"Lusa ya?" gumamnya.



🐼🐼🐼


"Jaem, " panggil Mama Na.

Jaemin yang sudah berbaring di kasur segera duduk.

Mama Na mendekat dan duduk di samping Jaemin. Tangan kanannya terulur untuk mengusap rambut anak tunggalnya.

Jaemin paham situasi, dengan cepat ia menarik sang Mama kedalam dekapannya. "Seharusnya, kalo Mama ga rela aku menikah sekarang, Mama batalkan perjanjiannya"

Mama Na menggeleng lalu tersenyum lembut. "Mama bukan ga rela, cuma ga nyangka, ko bisa kamu udah mau nikah aja? Perasaan Mama kamu baru aja bisa ngomong"

Jaemin memutar bola matanya. "Sama aja, intinya ga rela"

Mama Na terkekeh. "Mama harap kamu bisa jagain Heejin ya sayang, lindungin dia, jangan biarin ada yang nyakitin dia, apalagi kamu sendiri, kontrol emosi kamu" pesan Mama Na.

"Kenapa sih Mama kayaknya sayang banget sama Heejin?" tanya Jaemin.

Mama Na tersenyum, ia melepas pelukan anak tunggalnya itu lalu menatap netra Jaemin.

"Kamu bakal tau alasannya nanti, saat kamu benar-benar paham dan mengerti Heejin" jelas Mama Na.

"Emangnya Mama paham?" remeh  Jaemin.

"Pahamlah..., makanya Mama setuju sama perjodohan ini, yang jelasnya, Mama ga mungkin ngejodohin kamu ke orang yang salah" jelas Mama Na.

Jaemin terdiam. Mama Na tersenyum menatap Jaemin yang mengindahkan penjelasannya. Di peluknya Jaemin.

"Mama sayang kamu, bahkan Mama lebih sayang kamu daripada Papa mu, karna itu, Mama juga mau, kamu sayang Heejin melebihi sayang kamu ke Mama"

"Kalo kamu mau nyakitin dia, inget, yang bakal sakit bukan cuma dia, tapi ada Mama, Mama Jeon, dan masih banyak lagi"

"Cinta ada karna terbiasa, benci pun bisa berubah jadi cinta, karna rasa sayang dan kepedulian dialah rajanya" bisik Mama Na. Diciumnya kening Jaemin lalu beranjak keluar.

"Bobo, mimpi yang indah, Mama sayang kamu lebih dari apapun di dunia ini". Mama Na menutup pintu kamar Jaemin. Sedangkan Jaemin terpaku dengan kata-kata Mamanya.

"Cih, sejak kapan Mama jadi puitis?"


🐼🐼🐼

Hullaaaaaaa...

Hayyy, Kyuu~  back zheyenq...
How? Nge feel ga sih?

Bosenin yak?

Ada yg suka chapter ni?

Oke, ga ada-_-

Oiyaaa, kalian tuh penumpang kapal Jaemin heejin bukan?

Ato jeno kim?

Ato hyunjin minju?

Klean yg mana zheyenqqq???

Hahahah, udah ahh...

Babhayyy, puasa syawal jangan lupa bagi yg melaksanakan!!!

Happy EUNHA Day!!!
🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎈🎈🎈🎈🎈🎁🎁🎁🎁
Happy birthday eunha😘😘

love out louthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang